MEMAHAMI KETERTINDASAN PEREMPUAN DALAM PERKAWINAN POLIGAMI

Winanti Siwi Respati Winanti Siwi Respati

Abstract


Perkawinan poligami adalah tindakan yang menempatkan
perempuan pada situasi opresif atau situasi ketertindasan.
Kadangkala situasi opresif ini tidak disadari
oleh perempuan, baik istri pertama, kedua dan yang
lainnya. Olehnya, kehidupan poligami dimaknakan
sebagai hal yang biasa, tidak ada masalah, dan dijalani
sebagai ‘pengabdian’ sebagai istri ‘yang baik’. Itu adalah
‘bad faith’ atau keyakinan semu. Bagaimana pun,
keyakinan tersebut dikonstruksikan oleh laki-laki dan
budaya patriarkal yang menempatkan perempuan pada
posisi subordinat. Keyakinan tersebut membuat perempuan
merasa tidak ada pilihan lain dan memilih ‘jalan
terbaik’ yaitu mau dipoligami. Kenyataannya, perempuan
yang dipoligami sebenarnya sedang menuju situasi
opresif - yang menurut Beauvoir – sekaligus melanggengkan
dirinya sebagai obyek (Liyan). Agar perempuan
mampu bertahan dalam situasi opresif atau keluar dari
situasi tersebut, maka dia harus mencapai eksistensi diri.
Mereka harus mau membuka diri dan menyuarakan apa
yang dimauinya, keluar dari ‘bad faith’, serta mau
menegaskan diri sebagai subyek. Mereka dapat mengembangkan
diri dengan beraktifitas, bekerja di ruang publik,
meningkatkan intelektualitas, mandiri secara ekonomi,
dan memiliki otonomi atas diri sendiri.
Kata Kunci:
Perkawinan Poligami, Perempuan, Eksistensi

References


Daftar Pustaka

Andriyani, Nori & Aquarini Priyatna Prabasmoro.

“Refleksi Pemikiran Feminisâ€, Perempuan

Indonesia Dalam Masyarakat Yang Tengah

Berubah. Bunga Rampai. 10 tahun Program

Studi Kajian Wanita. Penyunting: E.Kristi

Poerwandari & Rahayu Surtiati Hidayat.

Program Pascasarjana Unversitas Indonesia,

Jakarta, 2000.

Arivia, Gadia, “Filsafat Berperspektif Feminisâ€,

Yayasan Jurnal Perempuan, 2003.

Beauvoir S, “Second Sex: Kehidupan Perempuanâ€,

Terjemahan buku The Second Sex.

Penerjemah Tony B. Febriantono dkk.

Pustaka Promethea. Cetakan Pertama.

Jakarta, 2003.

Idrus, Nurul Ilmi, “Poligini: Perdebatan Publik,

Hukum dan Budayaâ€, Perempuan dan

Hukum Menuju Hukum yang Berperspektif

Kesetaraan dan Keadilan, Bunga Rampai.

Editor Sulistyowati Irianto. Nzaid

bekerjasana dengan The Convention Watch,

Universitas Indonesia dan Yayasan Obor

Indonesia, Jakarta, 2006.

Mulia, Siti Musdah. “Benarkah Agama Melawan

Manusia?â€, Jurnal Perempuan No 52. hal

-89, Yayasan Jurnal Perempuan, 2007.

Rahayu, Maria Endah M. “Poligami, Kekerasan

Dalam Rumah Tangga, dan Buruh Migran

Perempuanâ€, Jurnal Perempuan No.56.

hal.77-89, Yayasan Jurnal Perempuan.

Setiyaji, Achmad, “Teh Ninih Juga Manusia,

Ungkapan Kepedihan dan Kebahagiaan

Perempuan yang Dipoligamiâ€, Qultum

Media, Jakarta, 2007.

Tong, Rosemarie Putnam, “Feminisme Radikal:

Perspektif Libertarian dan Kulturalâ€,

(terjemahan), “Feminis Thought Pengantar

Paling Komprehensif kepada Arus Utama

Pemikiran Feminisâ€, oleh Aquarini Priatmo

Prabasmoro, Jalasutra, Yogyakarta, 2005.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


    

Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
Telp : 021 5674223 ext 266

email : [email protected]