IDENTIFIKASI PENYEBAB CACAT PULLEY PADA PROSES PENGECORAN DI PT HIMALAYA NABEYA INDONESIA DENGAN METODE FMEA & RCA

M Derajat Amperajaya

Abstract


Abstrak
Foundry atau industri pengecoran adalah salah satu industri manufacture yang berfungsi mengubah
bahan baku menjadi bahan jadi dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi, artinya industri ini
berpotensi cukup besar untuk menghasilkan produk cacat. Sebagai salah satu pemain dibidang
pengecoran logam, dalam berproduksi PT Himalaya Nabeya Indonesia banyak mengalami kendala
yang terhitung sangat sering terjadi yaitu munculnya jenis cacat Rompal Pasir dan Pasir Slag yang
sangat merugikan pihak perusahaan. Dengan menggunakan Pareto Chart diperoleh persentase jumlah
cacat sebesar 42% untuk Pasir slag, 28.6% untuk Rompal Pasir, dan 29,4% untuk cacat lainnya.
Melalui metode Fishbone didapat faktor-faktor di setiap elemen Manusia, Mesin, Material, Metode,
dan Lingkungan yang menjadi penyebab cacat Rompal Pasir dan Pasir Slag tersebut. Dengan metode
FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) dapat ditelusuri untuk setiap Modus dan Efek Kegagalan
Potensial berupa Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Mekanisnya, Desain Kontrol Pencegahan, Desain
Kontrol Deteksi, Aksi Rekomendasi, serta nilai RPN (Risk Priority Number). Melalui FMEA didapat
nilai RPN terbesar untuk cacat Pasir Slag adalah 442 sedangkan untuk cacat Rompal Pasir 392. Hasil
analisis FMEA diuji menggunakan Root Cause Analysis ( RCA ) sehingga dapat disimpulkan bahwa
akar permasalahan utama penyebab terjadinya cacat terbesar adalah tidak dilakukannya beberapa
pengujian untuk mengetahui spesifikasi pasir cetak yang dibutuhkan seperti, pengujian besar butir,
pengujian kekuatan, pengujian permeabilitas, pengujian kadar air, dan pengujian kadar tanah liat.

Kata Kunci: Rompal Pasir, Pasir Slag, Pareto Chart, Fishbone, FMEA, RCA


Refbacks

  • There are currently no refbacks.