INDUSTRIALISASI DALAM EKONOMI DAN POLITIK INDONESIA PADA ERA REFORMASI

Lia Amalia

Abstract


Abstrak
Dalam industri manufaktur, peningkatan terbesar masih didominasi oleh industri ringan yaitu
kelompok industri padat karya dan padat kekayaan alam, padahal di masa mendatang kebijaksanaan
industri yang dikaitkan dengan proteksi semakin ditinggalkan karena bertentangan dengan arah
perdagangan tanpa hambatan yang kini terus digodok dan diimplementasikan melalui forum WTO.
Reformasi yang dilakukan pemerintah selama lebih dari satu dasawarsa terakhir ini, termasuk
menggeser orientasi agar ekonomi kita lebih melihat Out Ward Looking (pasar global), dengan hasilhasilnya
yang nyata seperti telah banyak dilaporkan dalam berbagai data statistik. Memang harus
diakui bahwa dinamika pertumbuhan ekonomi pasca reformasi, sebagian besar disumbangkan oleh
kinerja swasta bersama oleh pemerintah dan birokrasi yang telah terbarukan. Tapi jika kemudian kita
berkesimpulan sebagaimana visi kalangan neo-liberalis bahwa semakin minimum intervensi negara
akan semakin baik. Yang diperlukan sesungguhnya adalah, dalam rangka menggeser orientasi
ekonomi nasional yang lebih dominan melihat keluar, suatu credible government (pemerintahan
yang bersih, efisien, dan efektif) atau yang kini dikenal sebuah reinventing government yang
kinerjanya dapat menjamin berfungsinya mekanisme pasar secara optimal. Dengan visi yang
demikianlah, agenda reformasi yang diajukan kiranya akan lebih memenuhi sasaran agar supaya
ekonomi nasional kita memiliki OWL (orientasi keluar) yang lebih dominan, dalam kerangka
merealisasikan kepentingan ekonomi nasional kita dalam konteks untuk memanfaatkan secara
proaktif dan agresif dinamika pasar global.
Kata Kunci: Industri Manufaktur, Out Ward Looking (OWL), Reformasi, credible government

Refbacks

  • There are currently no refbacks.