Lean Proses Untuk Peningkatan Kapasitas Industri Cacao Powder Menggunakan Value Stream Mapping

Iphov Kumala Sriwana

Abstract


Abstrak

Ketersediaan kapasitas industri pengolahan biji kakao kurang optimal. Hal ini ditengarai oleh kapasitas produksi yang hanya sekitar 50% dari kapasitas terpasang. Keadaan demikian tidak diharapkan karena selain tidak mampu menyerap tenaga kerja, industri tersebut seharusnya mampu meningkatkan nilai tambah untuk dalam negeri dan mampu menjadi produsen atau pasar biji kakao dalam negeri (Mutakin dan Sihaloho, 2006).Berdasarkan permasalahan yang ada, maka peneltian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui besarnya efisiensi industry cacao powder dengan menggunakan value stream mapping dan untuk mengetahui apakah nilai efisiensi tersebut sebagai penyebab tidak optimalnya penggunaan kapasitas pabrik.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa nilai efisiensi yang ada di industry cacao powder adalah sebesar 96%. Nilai efisiensi yang ada di industri cacao powder, bukan merupakan penyebab tidak optimalnya penggunaan kapasitas pabrik di industri cacao powder sehingga disarankan agar dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui penyebab tidak optimalnya penggunaan kapasitas industri cacao powder.

Kata kunci : Value Stream mapping, cacao powder, Efisiensi

Abstract

Cocoa processing capacity is not optimal. It is identified that the use of production capacity is only about 50% of the installed capacity. This is not expected because not able to provide employment. Industry should be able to increase the added value for the country and are able to produce the domestic cocoa beans (Mutakin dan Sihaloho, 2006). Based on existing problems, this research was made in order to determine the efficiency of industrial cacao powder by using value stream mapping and to determine whether the value of efficiency as the cause suboptimal use of plant capacity. Based on the results, it can be concluded that the value of efficiency in the industry cacao powder is 96%. Value efficiency in industrial cacao powder, not a cause of suboptimal capacity utilization in the industrial plant cacao powder so it is suggested that further research be done to determine the cause of the industrial capacity of cacao powder is not optimal.

Keyword : Value Stream mapping, cacao powder, efficiency


References


Daftar Pustaka

Astuti, R., 2012. Pengembangan rantai pasok Buah Manggis di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Disertasi. IPB.

[Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2011. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

[Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2011. Sistem Logistik Nasional.

Bicheno, J. (2008). "The Lean Toolbox for Service Systems." Buckingham: PICSIE Associates.

[BPPM] Badan Perijinan dan Penananaman Modal. 2009. Investasi Budidaya Kakao.

[BKPM] Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2010. Cocoa plantation and cocoa industry. Agribusiness update. Badan Koordinasi dan Penanaman Modal. Jakarta. 210

Cookson, D., Read, C., , Mukherjee, P., Cooke, M (2011). "Improving the quality of Emergency Department care by removing waste using Lean Value Stream mapping." The International Journal of Clinical Leadership 17: 25-30.

Dirjen Perkebunan, 2012. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar. Pedoman teknis perluasan tanaman kakao. 2012

Edtmayr, T., Kuhlang, P., Sihn, W (2011). "Methodical Approach To Designing Workplaces And Increasing Productivity Based On Value Stream Mapping And Methods-Time Measurement." TRANSACTIONS OF FAMENA XXXV-1.

Gasperz, V. (2012). "Production and Inventory management for Supply Chain Professuonals (Strategi menuju World Class manufacturing)." Vinchistro Publication Edisi ke 8(PT. Niaga Swadaya).

Mulato S, Suharyanto E. 2010. Pengolahan produk primer dan sekunder kakao. Kumpulan Hasil Riset.Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Mutakin F dan Sihaloho T. 2006. Iklim usaha industri pengolahan biji kakao. Penelitian Puslitbang IUP.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.