PEMBERDAYAAN IBU HAMIL DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ZAT GIZI UNTUK NORMALISASI DAN PEMELIHARAAN KADAR HEMOGLOBIN

Nadiyah Nadiyah, Ira Marti Ayu, Una soraya, Elsye Meilinda Br Sembiring, Frisella Misalsalina, Br Perangin Br Perangin, Acnes Cristina Simanjuntak, Widya Nur Izzah

Sari


Abstract

 Nearly half of pregnant women in Indonesia have anemia. Based on Riskesdas, it rises from 37,1% in 2013  to 48,9% in 2018. This community service was conducted at Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk (Public Health Center sub-district Kebon Jeruk) west Jakarta with the following situation analysis: located in a densely populated area, has middle to lower socioeconomic, has the most frequent pregnancy services (120-150 caring of pregnant women per day), the average number of pregnant women who have anemia and consulted with nutritionist is 60 to 70 per month. The outcome to be achieved is the improved knowledge of pregnant women related to the concepts and patterns of fulfilling nutritional needs for the normalization of hemoglobin levels then can easily to be applied. These activities were conducted from 20 June to 5 August 2019 and began with situation analysis, planning, organizing then actuating, and ended with evaluating. This community service was carried out with some activities, a survey describing the nutritional status of pregnant women, followed by anemia education and training of menu arrangement to meet the daily needs of iron, folate and vitamin B12. The measured nutritional status is the hemoglobin level taken using a blood sample. The results showed that pregnant women with hemoglobin levels <11,0 g/dl (anemia) as 9.8% and pregnant women with hemoglobin levels >11,0 g/dl (normal) as 90.2%. Average pre-test and post-test scores were 70 and 80, respectively. Post-test scores are higher than pre-test ones but not statistically significant.

 

Keywords: Anemia, pregnant women, iron

 

Abstrak

Hampir separuh ibu hamil di Indonesia mengalami anemia berdasarkan data Riskesdas 2018 (48,9%). Terjadi peningkatan prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia yang pada tahun 2013 sebanyak 37,1%. Lokasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini adalah wilayah Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, dengan hasil analisis situasi sebagai berikut: berlokasi di daerah padat penduduk, kondisi sosial ekonomi menengah ke bawah, merupakan pelayanan kehamilan yang paling banyak (120-150 pemeriksaan ibu hamil per hari), rata-rata jumlah ibu hamil yang tercatat mengalami anemia dan konsultasi ke poli gizi sebanyak 60-70 orang per bulan. Luaran yang ingin dicapai adalah perbaikan pengetahuan ibu hamil dalam memahami konsep dan pola pemenuhan kebutuhan zat gizi untuk normalisasi kadar hemoglobin sehingga dengan mudah dapat diaplikasikan.  Kegiatan abdimas dilakukan sejak 20 Juni hingga tanggal 5 Agustus 2019. Secara konsep, kegiatan pengabdian masyarakat diawali dengan analisis situasi, planning, organizing kemudian actuating, diakhiri dengan evaluating. Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan, yaitu survey gambaran status gizi ibu hamil dilanjutkan dengan penyuluhan anemia dan latihan menyusun menu untuk memenuhi kebutuhan harian zat besi, folat dan vitamin B12. Status gizi yang diukur adalah kadar hemoglobin yang diambil dengan menggunakan sampel darah. Hasilnya menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar hemoglobin <11,0 g/dl (anemia) sebanyak 9,8% dan ibu hamil dengan kadar hemoglobin >11,0 (normal) sebanyak 90,2%. Rata-rata nilai pre-test dengan nilai post-test dari penyuluhan anemia masing-masing sebesar 70 dan 80. Nilai post-test meningkat dibandingkan nilai pre-test namun tidak signifikan secara statistik.

 

Kata kunci: Anemia, ibu hamil, zat besi


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Dahlan, M. S. (2011). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Departemen Kesehatan RI. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan dasar Indonesia Tahun 2013. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan dasar Indonesia Tahun 2018. Jakarta.

Beard JL. Iron biology in immune function, muscle metabolism and neural functioning. J Nutr. 2001;131:568S–580S.

Scholl TO. High third-trimester ferritin concentration: associations with very preterm delivery, infection, and maternal nutritional status. Obstet Gynecol. 1998;92:161–162.

Verstraelen H, Delanghe J, Roelens K, Blot S, Claeys G, Temmerman M. (2005). Subclinical iron deficiency is a strong predictor of bacterial vaginosis in early pregnancy. BMC Infect Dis. 2005;5:55.




DOI: https://doi.org/10.47007/abd.v6i1.2874

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
Telp : 021 5674223 ext 266

email : [email protected]

 

Web Analytics View My Stats