STRATEGI DETEKSI DINI RESIKO KAKI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES TIPE 2 DI WILAYAH KELURAHAN DURI KEPA

Ratna Dewi, Anita Sukarno, Veza Azteria

Sari


Abstract

Diabetes mellitus is a chronic disease that could be worse if it is not handled well and sustainable cared. One microvascular complication is a peripheral neuropathy that is reflected by losing peripheral sensory. The prevalence of diabetic foot ulcers is high in Indonesia. Immediate detection of the risk of diabetic foot ulcers is a good strategy to prevent and to decrease the number of diabetic foot ulcers. Monofilament 10 gr is one of the easy tools to detect peripheral neuropathy. This social activity was conducted among type 2 diabetes patients in a chronic disease management program (PROLANIS) in primary care services in Kecamatan Kebon Jeruk. We educated the patients to practice foot self-care and also trained the community nurse to apply Monofilament 10 gr test to detect peripheral neuropathy. As a result of this activity, we found that the majority of the patient had peripheral neuropathy and community nurse could apply Monofilament tests on the patients.

 

Keywords: diabetes mellitus, diabetic foot examination, peripheral neuropathy

 

Abstrak

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis apabila tidak ditangani dengan perawatan yang terus-menerus dan berkelanjutan akan berdampak serius. Salah satunya gangguan diabetes mellitus adalah gangguan pada saraf kaki atau neuropati perifer apabila tidak dilakukan pemeriksaan pada kaki akan berakibat luka. Prevalensi komplikasi diabetes berupa luka kaki diabetic juga tinggi di Indonesia. Strategi deteksi dini resiko kaki diabetic pada pasien diabetes tipe 2 merupakan strategi untuk mengurangi prevalensi penderita luka diabetic. Strategi deteksi dini kaki diabetic merupakan gerakan dengan metode sederhana dengan alat monofilament yang telah teruji reabilitas dan validasinya dalam deteksi kaki diabetic. Deteksi dini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pasien diabetes sebagai tindakan preventif luka kaki diabetic. Kegiatan pengabdian yang dilakukan pada paserta prolanis keterlibatan kader berupa pemeriksaan kaki dengan menggunakan alat monofilament 10 gr dan pemberian wawasan dan keterampilan kepada kader mengenai cara pemeriksaan kaki menggunakan monofilament. Hasil yang didapatkan terdapat gambaran peserta prolanis yang mengalami neuropati perifer dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader. Oleh sebab itu sangat penting pemeriksaan kaki diabetic bagi penyandang diabetic untuk mencegah terjadi komplikasi lebih lanjut.

 

Kata kunci: diabetes mellitus, pemeriksaan kaki diabetik, neuropati perifer

-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto; text-align:justify;line-height:normal'> 

 

Kata Kunci: ibu hamil, anemia, zat besi


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alaboud AF, Tourkmani AM, Alharbi TJ, Alobikan AH, Abdelhay O, Al Batal SM, et al. (2016). Microvascular and macrovascular complications of type 2 diabetic mellitus in Central, Kingdom of Saudi Arabia. Saudi Med J; 37(12):1408–11.

Anderson, R. J., Freedland, K. E., Clouse, R. E., & Lustman, P. J. (2001). The prevalence of comorbid depression in adults with diabetes: a meta-analysis. Diabetes Care, 24. https://doi.org/10.2337/diacare.24.6.1069

Black J & Hawks H J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Buku 2. EGC

Guyton, A.C. & Hall. J.E (2007). Texbook of medical physiology (9thed). Philadephia: WB Sauder Company.

International Diabetes Federation. (2017). IDF Diabetes Atlas (Eight Edit). Retrieved from http://www. diabetesatlas. org/resources/2017-atlas. html

Istanah, Hapipah, Ernawati. (2019). Pencegahan diabetic foot ulcer (DFU) melalui edukasi dan deteksi dini terjadinya neuropati pada peserta prolanis di puskesmas Karang Pule Kota Mataram, NTB. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat, P-ISSIN:2615-0921 E-ISSN: 2622-6030 vol. 2, no.1 April 2019. Hal 25-30.

Kementrian Kesehatan, R. I. (2013). Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.

Lemone P, Burk K, Bauldoff G. (2017). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Gangguan Endokrin. EGC.

Norhammar A, Bodegård J, Nyström T, Thuresson M, Eriksson JW, Nathanson D. (2016). Incidence, prevalence and mortality of type 2 diabetes requiring glucose-lowering treatment, and associated risks of cardiovascular complications: a nationwide study in Sweden, 2006–2013. Diabetologia. 59(8):1692–701.

Pemayun TGD, Naibaho RM. (2017). Clinical profile and outcome of diabetic foot ulcer, a view from tertiary care hospital in Semarang, Indonesia. Diabet Foot Ankle;8(1):1312974

Prihaningtyas A R. (2013). Hidup Manis dengan Diabetes. Buku Seru.

Soegondo et al. (2013). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Fakultas Kedokteran UI.

Soewondo, P., Ferrario, A., & Tahapary, D. L. (2013). Challenges in diabetes management in Indonesia: a literature review. Globalization and Health, 9(1), 63. https://doi.org/10.1186/1744-8603-9-63

Tandra H, (2014). Strategi Mengalahkan Komplikasi Diabetes. Kompas Gramedia.

Zoungas S, Arima H, Gerstein HC, Holman RR, Woodward M, Reaven P, et al. (2017). Effects of intensive glucose control on microvascular outcomes in patients with type 2 diabetes: a meta-analysis of individual participant data from randomised controlled trials. Lancet Diabetes Endocrinol.5(6):431–7.




DOI: https://doi.org/10.47007/abd.v6i2.3185

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
Telp : 021 5674223 ext 266

email : [email protected]

 

Web Analytics View My Stats