UJI AKTIVITAS REPELLENT SEDIAAN GEL MINYAK ATSIRI HERBA LEMON BALM (Melissa officinalis L) TERHADAP NYAMUK Aedes Aegypti

Purwati Purwati

Abstract


Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penyebab penyakit DBD. Penggunaan repellent nyamuk berbahan aktif kimia sintetis berdampak buruk bagi kesehatan. Repellent yang berasal dari minyak atsiri mampu memproteksi kulit dari gigitan nyamuk dengan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas repellent nyamuk Aedes aegypti dari sediaan gel minyak atsiri herba lemon balm (Melissa officinalis L) dengan variasi konsentrasi FI (0,5 %), FII (1 %), FIII (2 %), kontrol (-) basis gel dan kontrol (+) sediaan bahan aktif DEET. Evaluasi fisik sediaan gel meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, pH, viskositas, daya sebar yang disimpan selama 8 minggu dan uji iritasi selama 24 jam. Pengujian aktivitas repellent nyamuk dilakukan dengan pengolesan gel uji terhadap masing-masing lengan 5 relawan dan dimasukkan ke dalam kandang berisi 50 ekor nyamuk betina secara bergantian. Banyaknya hinggapan nyamuk pada lengan relawan dihitung selama 4 jam, dimulai dari jam ke-0 sampai jam ke-4 dengan 5 kali pengulangan tiap jamnya dan setiap pengulangan dilakukan selama 5 menit. Uji analisa statistik One Way ANOVA menunjukkan ada perbedaan bermakna antar masing-masing formula gel perlakuan dengan taraf siginifikansi (p<0,05). Hal ini berarti bahwa masing-masing konsentrasi sediaan gel minyak atsiri herba lemon balm memiliki perbedaan aktivitas sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti. Konsentrasi paling baik didapat pada F III (2 %) yang memiliki rata-rata keseluruhan daya proteksi sebesar 91,55 % selama 4 jam


References


Abbaszadeh, B., Farahani, H.A., Valadabadi, S.A., Darvishi, H.H. (2009). Nitrogenous fertilizer influence on quantity and quality values of balm (Melissa officinalis L.). Journal of Agricultural Extension and Rural Development. Volume 1 (1): 31-33.

Abdellatif, F., Boudjella, H., Zitouni, A., Hassani, A. (2014). Chemical Composition and Antimicrobial Activity of The Essential Oil from Leaves of Algerian Melissa officinalis L. EXCLI Journal. 13: 772-781.

Anonim. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Depertemen Kesehatan Republik Indonesia.

Baranitharan, M., Dhansekaran, S., Murugan, K., Kovendan, K., Gokulakrishnan, J. (2016). Chemical composition and laboratory investigation of Melissa officinalis essential oil against human malarial vector mosquito, Anopheles stephensi L. (Diptera: Culicidae). Journal of Coastal Life Medicine. 4 (12): 969-973.

Botanicessence. (2016). Technical Information (SPEC/COA/GC) http://www.botanicessence.com. Botanicessence Essential Oils. Bangkok: Thailand. Diakses pada 15 Desember 2017, pukul 17.10 WIB

Chandira, R.M., Pradeep, A., Pasupathi, B.D., Chinjaranjib, B.J., Tripathi, K.K., & Kumar, K.P.S. (2010). Design, development and formulation of antiacne dermatological gel. Tamilnadu : Vinayaka Missions College of Pharmacy, VM University. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. ISSN No: 0975 7834.

Depkes RI. (2004). Bunga Kenanga Repelan Nyamuk Aedes aegypti. http://depkes.go.id/. Diakses pada 20 Oktober 2017 pukul 13.30 WIB.

Deptan RI. (1995). Metode Standar Pengujian Efikasi Pestisida, Komisi Pestisida. Jakarta: Departemen Pertanian Republik Indonesia.

Fradin, M.S. and Day J.F. (2002). Comparative efficacy of insect repellents against mosquitoes bites. N. Engl. J. Med. 347: 1318.

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., & Sigla, A.K. (2002). Spreading of Semisolid Formulation: An Update. Pharmaceutical Technology.

Guenther, E. (1988). Terjemahan S. Ketaren. Minyak Atsiri Jilid I. Jakarta: Penerbit Indonesia University Press. Halaman 103-297.

Indrawati, T. (2010). Formulasi Sediaan Kosmetik Setengah Padat. Jakarta: Penerbit ISTN.

Jan A, Rozendaal. (1997). Vector control: Methods for use by individuals and communities. World Health Organization Geneva. Hal. 54-57.

Kardinan, A. (2005). Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk. Tangerang: PT Agromedia Pustaka. Halaman 3, 14.

Kardinan, A. (2007). Potensi Selasih Sebagai Repellent Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Litri, 13(2), 39-42.

Kemenkes RI. (2012). Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) Dalam Pengendalian Vektor. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 91.

Kemenkes RI. (2016). Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat: Wilayah KLB DBD Ada di 11 Provinsi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. http://www.depkes.go.id/article/print/16030700001/wilayah-klb-dbd-ada-di 11-provinsi.html. Diakses pada 22 Desember 2016, pukul 09.15 WIB.

Ketaren, S. (1985). Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka. Halaman 21, 27-41, 133-135, 142-143.

Maia, M.F and Moore, S.J. (2011). Plant-based insect repellents: a review of their efficacy, development and testing. Malaria Journal. 10 (Suppl 1): S11.

Osol, A.H. (1975). Remington’s Pharmaceutical Science Fiftenth Edition. Mach Publishing Company, Easton. Pennsylvania.

Patel, E.K., Gupta, A., & Oswal, B.J. (2012). A Review on: Mosquito Repellent Methods. International Journal of Pharmaceutical, Chemical and Biological Sciences. 2 (3): 310-317.

Rinzler, C. A. (2001). The new complete book of herbs, spices, & condiments. New York: Checkmark Books.

Septiani, S., Wathoni, N., & Mita, S. (2011). Formulasi Sediaan Masker Gel Antioksidan dari Ekstrak Etanol Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.). Bandung: Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran.

Setyowati, A. (2015). Formulasi Sediaan Gel Anti Nyamuk Dari Minyak Atsiri Nilam (Pogestemon cablin B) dengan Gelling Agent Karbopol dan Uji Aktivitasnya. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Soedarto. (2012). Demam Berdarah Dengue: Dengue Haemorrhagic Fever. Jakarta: Penerbit Sagung Seto. Halaman 8, 12, 33, 47, 62-69, 116-127.

Supardi, U. (2013). Buku Aplikasi Statistika Dalam Penelitian: Konsep Statistika Yang Lebih Komprehensif. Jakarta: Penerbit Smart Jakarta. Halaman 129-135, 142-143, 341-344.

Tucker, A.O. and Thomas, D.B. (2000). The big book of herbs: a comprehensive illustrated reference to herbs of flavor and fragrance. Loveland CO:

Verma, P.P.S., Singh, A., Rahaman U.L., and J, R, Bahl. (2015). Lemon Balm (Melissa Officinalis L.) An Herbal Medicinal Plant With Broad Therapeutic Uses And Cultivation Practices: A review. International Journal of Recent Advances in Multidisciplinary Research Vol. 2(11): 0928-0933.

Voight, Y. (1984). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada University Press. Halaman 1027.

Young, D., Hugh dan Roger A. Friedman. (2002). Fisika Universitas (Terjemahan) Jilid.1, Jakarta: Erlangga




DOI: https://doi.org/10.47007/ap.v2i2.3395

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


   

Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
Telp : 021 5674223 ext 266
email : [email protected]

 

 

Web Analytics View My Stats