PERBEDAAN EFEKTIFITAS BARIER HOPS EXERCISE DENGAN SKIPPING EXERCISE PADA WOBBLE BOARD EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN BROAD JUMPUSIA 16-17 TAHUN

Tantri Wulandari, Syahmirza Indra Lesmana, Junaidi Junaidi

Abstract


Abstract

Purpose: This study aims to determine the the differences effectiveness barier hops exercise with skipping exercise on wobble board exercise for increasing broad jump aged 16-17 years. Sampel: Consists of 24 students of SMAN 15 Tangerang, have been based on a purposive sampling technique. Samples are grouped into 2 treatment, the treatment group I consists of 12 people with exercise barrier hops and wobble board as well as the treatment group II consisted of 12 people with skipping exercise and a wobble board. Metode: This study is a research experiment with pretest-posttest design to know the difference of a given exercise of the research object. Statistical analysis of this study using Paired Sample Test and Independent Sample T-Test.Hasil: Shapiro Wilk normality testTest normal distribution of data obtained while the homogeneity test with Lavent's Test data obtained has a homogeneous variant. The results of hypothesis testing in the treatment group I with Paired Samples T-Test, p value = 0.000 which means the barrier hops and a wobble board exercise can improve exercise broad jump of 16-17 years of age. In the treatment group II with Paired Samples T-Test, p value = 0.000 which means skipping exercise and wobble board can exercise broad jump increases the age of 16-17 years. The test results Independent sample T-test the difference in value end jump boad increase in the treatment group I and II treatment groups showed no difference in the broad jump significant improvement in both groups, p = 0.005 (p <0.05). There are differences in the effectiveness of barrier hops exercise with skipping exercise on a wobble board broad jump exercise to increase the age of 16-17 years.

 

Keywords:Barier Hops exercise, skipping exercise, wobble board exercise, broad Jump

 

Abstrak

Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan efektifitas barier hops exercise dengan skipping exercise terhadap peningkatan broad jump usia 16-17 tahun. Sampel: Terdiri dari 24 orang siswa SMAN 15 Tangerang, dipilih dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Sampel dikelompokkan menjadi 2 perlakuan, kelompok perlakuan I terdiri dari 12 orang dengan latihan barier hops dan wobble board serta kelompok perlakuan II terdiri dari 12 orang dengan latihan skipping dan wobble board. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperiment dengan pre test-post test design untuk mengetahui perbedaan suatu latihan yang diberikan terhadap objekpenelitian. Analisis statistik penelitian ini menggunakan Paired Sample Test dan Independent Sample T-Test. Hasil: Uji normalitas dengan Shapiro Wilk Test didapatkan data berdistribusi normal sedangkan uji homogenitas denganLavent’s Testdidapatkan data memiliki varian homogen. Hasil uji hipotesa pada kelompok perlakuan Idengan Paired Samples T-Test, didapatkan nilai p=0,000 yang berartibarier hops exercise dan wobble board exercise dapat meningkatkan broad jump usia 16-17 tahun. Pada kelompok perlakuan II dengan Paired Samples T-Test, didapatkan nilai p=0,000 yang berartiskipping exercise dan wobble board exercise dapat meningkatkan broad jump usia 16-17 tahun. Hasil uji T-TestIndependentsampleselisih nilai akhir peningkatan boad jump pada kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II menunjukkan ada perbedaan peningkatan broad jump yang signifikan pada kedua kelompok, yaitu nilai p=0,005 (p<0,05). Kesimpulan: Ada perbedaan efektifitas barier hops exercise dengan skipping exercise pada wobble board exercise terhadap peningkatan broad jump usia 16-17 tahun.

 

Kata kunci: Barier Hops exercise, skipping exercise, wobble board exercise, broad Jump


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Amitrano R.J. and Tortora G.J. (2012). Laboratory Exercises in Anatomy and Physiology with Cat Dissection. California : Thomson Brooks/Cole

Andi Suhendro, (2004). Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Aprianto Romadhoni, (2014). Pengaruh Latihan Skipping dan Naik Turun Bangku Terhadap Tinggi Loncatan Atlet Bola Voli Putri Baja 78 Usia 15-18 tahun. Universitas Negeri Yogyakarta.

Bayu, surya. (2010). Berbagai macam manfaat dari Permainan Lompat Karet.

Bompa, Tudor. (1999). Perodization Training For Sports. Ontario Canadian : York University Toronto.

Cech, Donna J. And Martin, Suzanne “TINKâ€. Functional Movement Development.

Clark, Micheal.(2010). NASM Essential of Sport Performance Trainning 1th edition.

Depdikbud. (1982).Olahraga Pendidikan. Jakarta : PT. Palagan Jakarta.

Rameshon. (2010). Standing Broad jump (part 2)- A test of dynamic power of the legs.

Deswita. (2006). Psikologi Perkembangan Bandung. Remaja Rosdakarya.

Donald A. Chu. (1992). Jumping Into Plyometrics. California. Leisure Press. Champaign. Illinois.

Dr Arun Pal Singh.Hip joint anatomy.

Faigenbaum et al. (2007). Effect of Short-Term Plyometric and Resisten Training Program on Fitness Performance in Boys Age 12 to 15 Years. USA : Department of Health and Exercise Science.

Gallagher, Chrissie. (2006). Latihan Kebugaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Gunarsa, S. D. (2004). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching.

Hidayat. (2005). Ada perbedaan penambahan berat badan antara balita KEP dengan riwayat berat lahir normal dan berat lahir rendah setelah mendapatkan PMT-P Formula 100. Semarang : Universitas Muhammadiyah.

Irfan, M. (2010). Fisioterapi bagi insan stroke. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kisner, Carolyn, Lynn Allen Colby. (2007). Theraupetic Exercise 5th edition.Philadelphia : F. A. Davis Company.

Linthorne, Nicholas P. (2001). Analysis of standing vertical jumps using a force platform.Diakses 9 Juli 2014.Available at :http://www.brunel.ac.uk/VerticalJump%28Linthorne%29.pdf

Mansur Azizi, M. (2014). Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Berat Badan dan Tinggi Badan Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara.Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya.

Masaki Wakai and Nicholas P. Linthorne. (2005). Optimum take-off angle in the standing long jump.Published in Human Movement Science 24(1): 81–96.

Mattacola, Carl G. dan Maureen K. Dwyer, (2002), Rehabilitation of the Ankle Acute Sprain of Chronic Instability. Leington : University of Kentuchy.

Michael J, dan David G. Behm. (2008). Not All Instability Training Devices Enhance Muscle Activation in Highly Resistance-Trained Individuals. Canada : School of Human Kinetics and Recreation.

Monks, F.J., Knoers, A. M. P., Haditono, S.R. (2001). Psikologi Perkembangan:Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Monks, F.J.,Knoers&Haditono. (1999). Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Mulyono. B. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Jasmani dalam Olahraga. Surakarta. Departemen pendidikan dan Kebudayaan RI.Universitas Sebelas Maret. Press.

M. Sajoto. (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Pocock, S.J,. (2008). Clinical Trials A Practical Approach. New York : A Wiley Medical Publication.

Rebecca Mayne. (2013). Binds & Balances Pt. 3: Twisting Bound Balances.

R.Lumintuarso, (2001). Pemandu Bakat Atletik.

Romei, Hadi. (2010). Perbedaan Pengaruh Hasil Latihan Pliometrik Antara Squat Depth jump Dan Jump To Box Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai Pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SMP MTA Gemolong Sragen. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Sajoto. (1995). Pengembangan dan Pembinaan Kekuatan kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Dahara Prize.

Setyanto, A Wisnu Fajar. (2009). Perbedaan Pengaruh Modifikasi Latihan Lompat Dengan Rintangan Panjang Dan Tinggi Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Tanpa Awalan Pada Siswa Putra Kelas IV Dan V SD Negeri Mipitan Jebres Surakarta Tahun 2009, skripsi sarjana. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Supaeni.(2011). Perbedaan Pengaruh Hasil Latihan Skipping dan Latihan Loncat Bangku Terhadap Kemampuan Daya Ledak otot Tungkai. Universitas Negeri Semarang.

Tanuwijaya, S. (2003). Konsep Umum Tumbuh dan Kembang. Jakarta: EGC

Verhagen E. (2005). “An Economic Evaluation Of A Proprioceptive Balance Board Training Programme For The Prevention Of Ankle Sprains In Volleyballâ€, Br J Sports Med, 39:111–115.

Yuliansyah Hendra. (2015). Pengaruh Latihan Naik Turun Tangga dan Latihan Hurdle Jump. Universitas Negeri Padang.

Zakiah, Daradjat. (1989). Pendekatan Psikologis dan Fungsi keluarga dalamsMenanggulangi Kenakalan Remaja. Semarang.




DOI: https://doi.org/10.47007/fisio.v17i1.2221

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

View My Stats