Senam Vitalisasi Otak Lebih Meningkatkan Fungsi Kognitif Kelompok Lansia daripada Senam Lansia di Balai Perlindungan Sosial Propinsi Banten

Siti Rohana

Abstract


Abstrak

Latar Belakang: Pada lansia terjadi penurunan fungsi organ tubuh termasuk kemunduran kognitif, namun kemunduran fungsi organ dan kognitif  tersebut dapat dihambat. Upaya meningkatkan fungsi kognitif yaitu dengan melakukan latihan olahraga, antara lain dengan melakukan Senam Vitalisasi Otak dan Senam Lansia. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa Senam vitalisasi otak lebih meningkatkan fungsi kognitif kelompok lansia daripada senam lansia. Metode : Sampel dipilih dari semua lanjut usia di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Propinsi Banten sesuai kriteria inklusi berjumlah 54 orang yang terbagi menjadi kelompok I senam vitalisasi otak dan kelompok II senam lansia. Perlakuan diberikan 3 x perminggu selama 12 minggu. Untuk mengukur gangguan kognitif sebelum dan sesudah perlakuan digunakan  Mini-Mental State Exam (MMSE). Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan randomise pre and post test control group design. Uji analisis untuk membuktikan hipotesis I dan II dengan Wilcoxon-test dan untuk hipotesis III dilakukan Independent Samples t-Test.  Hasil : Uji hipotesa I dan II digunakan uji Wilcoxon-test karena salah satu data tidak berdistribusi normal. Pada kelompok I nilai rerata sebelum pelatihan 19,07±3,61 dan setelah pelatihan 26,22,±2,59. Pada kelompok II rerata sebelum pelatihan 21,48±3,8 dan setelah pelatihan 23,44±3,9.  Terdapat beda selisih sebelum dan sesudah pelatihan pada kelompok I sebesar 7,15±2,461 dan kelompok II sebesar 1,96±1,720. Kesimpulan : Senam vitalisasi otak meningkatkan fungsi kognitif lansia lebih besar dibanding senam lansia.

Kata Kunci: Lansia, Senam Vitalisasi Otak, Senam Lansia

  

Abstract

Background : In the elderly there will be a decline in organ function, included cognitive function. Efforts to improve cognitive function by performing the exercise, such as  Elderly Gymnastics ( EG) and Brain Vitalization Gym ( BVG). Obyective :This study is to endeavour the role of BVG compare to EG in improving cognitif function of elderly. Method : Samples were selected from all the elderly in the Social Service Center Social Protection of  Banten Province.Total 54 peoples randomly divided into group  vitalization brain calisthenics (group I) and normal elderly gymnastic (group II) The treatment wass given 3 times per week for 12 weeks. To measure cognitive restriction braind function before and after treatment is used Mini-Mental State Exam (MMSE). Randomized pre and post test control group design was employed. Wilcoxon and t tests were use to asses the hypotheses. Result : In group I, the mean value of cognitif function  before  and after training were 26.22±2,59.and 19.07±3,61. In group II, the mean value of cognitif function. before training and after training 23.44±3,9 and 21.48±3,8. Both treatment improve significanly cognitif function the elderly. Congclution :  However, the BVG improved signivicanly the cognitif function compared to EG treatment (p<0,05).         

Keywords: Elderly, Vitalization Brain Gymnastics, Gymnastics Elderly,Cognitive 

References


Agate. J, “The Practice of Geriatricsâ€, 2nd Ed., W.Heinemann Med.Book,Ltd.,London, 1970.

Ayres, A.J, “Sensory Integration and the Child.â€, Western Psychological Services, USA, 1979.

Bandiah Siti, “Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik†Mulia Medika, Jakarta, 2009.

Barnes, L.K., Leon, M. D., Wilson R. S., Bienias, J.L and Evans, D.A “Social recourses and cognitive decline in a population of older Africans and whitesâ€, Journal of Neurology, 63(12):2322-2326.

Besdin,R.W, “Normal Human Agingâ€, Second seminar on aging, Exerpta Medicasia, Singapore, Taipei, Hongkong, 1987.

B. M. van Gelder et al, â€Physical activity in relation to cognitive decline in elderly menâ€, Neurology ;63:2316-2321, 2004.

Boedhi-Darmojo.R.2002. Beberapa masalah dan konsep strategik dalam pengembangan geriatri, Pidato Purna-Tugas ( Pensiun ), Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jakarta

Boedhi Darmojo, R, “Masalah Sosial dan Psikologik Golongan Lanjut Usiaâ€, Geriatri, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2009.

Burns,M.S.et al, “Treatment of Communication Problems in right Hemisphere Damageâ€, Aspen System Corporation, Maryland, 1985.

Central Bureau of Statistics, “Population of Indonesia, Result of the 1990 Population Censusâ€, Biro Pusat Statistik, Jakarta, 1992.

Constantinides P, “In General athobiology, Appleton & Lange, Connecticut, 1994.

Cumming,J.L & Benson,D.F, “Dementia a clinical approachâ€, 2nd Ed. Butterworth-Heinemann,USA, 2005.

Dahlan, P, â€Definisi dan diagnosis banding sindroma demensiaâ€, Berkala Neuro Sains, 1(1):39-43, 1999.

Darmojo dan Martono, “Mild Cognitive Impairment gangguan kognitif ringanâ€, Berkala Neuro sains, 1(1):11-15, 2000.

Direktorat Bina Gizi masyarakat DepKes RI, “Petunjuk Menyusun Menu bagi Usia Lanjutâ€, Departemen Kesehatan, Jakarta, 1991.

Ellis, H.C and Hunt, “Fundamental of cognitive psychologyâ€, 5th ed Wm. C. Brown Communications, Inc, USA, 1993.

Goldstein, Gallo JJ, Reichel W, “Biologic thories of Agingâ€, fam.Physician, 1989.

Hadi, Martono dkk, “Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut)â€, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2009.

Hall et al, “Cognitive activities delay onset of memory decline in persons who develop dementiaâ€, Neurology, 73;356-361, JB. Lippincort. CO, Philadelphia, 2009.




DOI: https://doi.org/10.47007/fisio.v11i1.632

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

View My Stats