KETERIKATAN KERJA PERWIRA TNI ANGKATAN UDARA DITINJAU DARI KORPS (Work Engagement of Indonesian Air Force Officer based on Corps)

Abstract

Abstract

Entanglement work to see how employees experience the work as something that evokes and vigorously and something they really want to devote the time and effort (vigor), as something meaningful and means to be pursued (dedication), and as something exciting and something they highly concentrate (absorption). From the initial interview is known to have several officers at the Corps aviator (PNB) and special service corps (SUS) who feel they are not getting an award from the Air Force organization so that they are more activities outside the Air Force or not to contribute the maximum corresponding duties. In addition, in 2007 - 2012, a number of officers from the corps PNB and SUS has resigned from the Air Force, where they amount to more than from any other corps. Researchers speculate that there are differences in attachment to work on the Air Force officer corps is different, where the officer corps and the corps SUS PNB allegedly had an attachment work less than officers in other corps. These non-experimental research to measure the attachment work using a scale adaptation of Utrecht Work Engagement Scale (Uwes). With 150 officers from various corps in the Air Force, found no significant difference in the working attachment officers from different corps, F (7, 142) = 0.841; p> 0.05. Likewise, PNB officer corps and officer corps have no attachment work SUS lower than officers in other corps.

Keywords: Attachment work, Perwira TNI-AU, the Corps of the Air Force

Abstrak

Keterikatan kerja melihat bagaimana pegawai mengalami pekerjaan sebagai sesuatu yang membangkitkan dan penuh semangat serta sesuatu yang mereka sangat ingin untuk mengabdikan waktu dan usaha (vigor), sebagai sesuatu yang bermakna dan berarti untuk dikejar (dedication), dan sebagai sesuatu yang mengasyikan serta sesuatu yang mereka sangat konsentrasikan (absorption). Dari wawancara awal diketahui ada beberapa perwira pada korps penerbang (PNB) dan korps dinas khusus (SUS) yang merasa mereka tidak mendapatkan penghargaan dari organisasi TNI AU sehingga mereka lebih banyak beraktivitas di luar TNI AU ataupun tidak memberikan kontribusi maksimal sesuai tugasnya. Selain itu, pada 2007 – 2012, sejumlah perwira dari korps PNB dan SUS telah mengundurkan diri dari TNI AU, dimana jumlahnya lebih banyak dibandingkan dari korps lain. Peneliti menduga ada perbedaan keterikatan kerja pada perwira TNI AU di korps berbeda, dimana perwira korps PNB dan korps SUS diduga memiliki keterikatan kerja lebih rendah dibandingkan perwira di korps lainnya. Penelitian non-eksperimental ini mengukur keterikatan kerja menggunakan skala adaptasi dari Utrech Work Engagement Scale (UWES). Dengan 150 perwira dari berbagai korps di TNI AU, ditemukan tidak ada perbedaan signifikan dalam keterikatan kerja perwira dari korps yang berbeda, F(7, 142) = 0,841; p> 0,05. Begitu juga perwira korps PNB maupun perwira korps SUS tidak memiliki keterikatan kerja yang lebih rendah dibandingkan perwira di korps lainnya.

Kata Kunci: Keterikatan kerja, Perwira TNI- AU, Korps TNI-AU