ANALISIS BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Abstract
Pelayanan kesehatan berfocus kepada pasien (patient center care) adalah paradigma baru yang mengutamakan pelayanan yang berkualitas dan aman(safety) bagi pasien dengan mempertimbangan kebutuhan dan nilai- nilai pasien. Berbagai tuntutan pasien banyak dilayangkan kepada rumah sakit akibat kurang amannya keselamatan tindakan yang sangat terkait dengan budaya keselamatan pasien (patient safety culture). Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran faktor yang berpengaruh terhadap budaya keselamatan pasien di rumah sakit wilayah Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta, guna menjawab pertanyaan penting bagi publik tentang bagaimana kondisi yang sebenarnya budaya keselamatan pasien di rumah sakit. Rancangan penelitian bersifat kausalitas-eksplanatoris. Metode pengumpulan data adalah survei. Jenis data berbentuk primer dan sekunder. Dimensi waktu adalah cross sectional. Unit analisis adalah rumah sakit pemerintah dan swasta di DKI Jakarta berjumlah 34 RS, dengan 45 orang responden. Metode pengambilan sample dengan stratified sampling. Analisis data menggunakan multiple regression berganda yang menghasilkan suatu model sebagai representasi dari teori. Hasil penelitian, berdasarkan hasil analisis pembuktian hipotesis dengan menggunakan uji regresi linier berganda ditemukan bahwa pengaruh variabel komitmen pimpinan dan kerjasama tim tidak berpengaruh secara bermakna terhadap budaya keselamatan pasien, sedangkan variabel pola komunikasi, Iklim kerja, budaya tidak mencari siapa yang salah, pelaporan insiden untuk mampu belajar dari kesalahan, dan pendidikan serta pelatihan keselamatan pasien berpengaruh secara bermakna terhadap budaya keselamatan pasien di rumah sakit. Kesimpulan,berdasarkan persamaan regresi linear ganda yaitu : budaya keselamatan pasien =-5,968+0,283 komunikasi +0,212 iklim kerja + 0,856 budaya tidak mencari siapa yang salah + 0,524 pelaporan insiden +0,364 pendidikan dan pelatihan, maka variabel yang paling berpengaruh terhadap budaya keselamatan pasien adalah budaya tidak mencari siapa yang salah. Peneliti menyarankan perlu dikembangkan pendidikan dan pelatihan tentang budaya keselamatan pasien dan menanamkan budaya tidak mencari siapa yang salah tetapi mengapa terjadi kesalahan.
Â
Kata kunci: budaya aman, no blame culture, pembelajaran dan peningkatan berorganisasi.Full Text:
PDFReferences
Azrul, azwar, Menuju Pelayanan Kesehatan yang Lebih Bermutu, Yayasan Penerbitan IDI, Jakarta, 1996, p.39.
ARSPI, AD dan ART Asosiasi Rumah sakit Pedidikan Indonesia, (Jakarta, 2005,p11)
Budihardjo, Andreas, Pentingnya Safety Culture di rumah sakit, upaya meminimalkan Adverse Events, Jurnal, 2012
Depkes, Sistem Kesehatan Nasional , 2004, p20
Depkes- KKPRS, Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit ( Patient safety), (Jakarta, 2008, edisi 2), p 20.
Flin, R. (2007). Measuring safety culture in health care: A case of accurate diagnosis.International Journal for Quality in Health Care
Flin, R. (2009). Developing a safety culture in healthcare.
James F Stoner, R Edward Freeman, and Daniel R Gilbert JB, Manajemen, Jilid I, Ed Bhs. Indonesia, (Jakarta: PT Prenhallindo, cv 1996), p.181.
Jonathan S Rakich, Longest, Bkurt Darr, Managing Health Service Organization (Baltimore: Health Profession Press, 1995, 5th ed),p.12
Koentjaraningrat, Kebudayaan dan Mentalitas Pembangunan,(Jakarta: Gramedia,983), p.1.
Matsubara, S., Hagihara, A., &Nobutomo, K. (2008). Development of a patient climate scale in Japan. International Journal of Quality in Health Care, Vol. 20, Number 3: 211-220.
Nurmalia, Devi , Hanny Handiyani, Hening Pujasari, Penelitian Pengaruh Program Mentoring terhadap Penerapan Budaya Keselamatan pasien, jurnal, 2013
Pembukaan Undang-Undang RI tahun 1945
Rachmawati , Emma, Model Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien di RS Muhamadiyah; Melalui CFA diperoleh 4 faktor yang saling berhubungan secara bermakna untuk model pengukuran iklim keselamatan pasien, yaitu Kepemimpinan Transformasional, Kesadaran Individual, Kerjasama Tim: serta Budaya Keselamatan Pasien ( Model ini dapat ditunjukkan variasi Kondisi Budaya Keselamatan Pasien di kelima RSMA.disertasi, 2011
Setiowati, Dwi ,Allenidekania, Luknis Sabri, Kepemimpinan Efektif Head Nurse Meningkatkan Penerapan Budaya Keselamatan Pasien oleh Perawat Pelaksana di RS, jurnal, 2013
Undang- Undang RI No. 23, Kesehatan, Jakarta, 1992 , p 9
Undang- Undang N0.44, rumah sakit, 2009
Vincent Gaspersz, Manajamen Kualitas dalam Industri Jasa, (Jakarta: PT SUN,1997), p.5.
Winston Dictionary, 1956
Walshe, Kieran and Boaden,Ruth , Patient safety: research into pactice,New York, 2006, p 174
Yuni, Kartika, Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Direktur terhadap Budaya Keselamatan Pasien di RS, penelitian, 2013
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
Telp : 021 5674223 ext 266
email : [email protected]