SISTEM PENGAWASAN IMPLEMENTASI PELIMPAHAN KEWENANGAN NEGARA KEPADAPIHAK KETIGA DALAM INSPEKSI PERALATAN TEKNIK DARI PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK
Abstract
Abstract                                                    Â
In the operation of equipment / equipment related to public interests and or safety; it is necessary to inspect or administer a state agency to ensure that the equipment and technology installations also meet the elements of truth and safety requirements for its users and environment. The large quantity of checks that must be carried out and the high diversity of equipment technology that must be examined, in certain situations causes the state to involve a third party as an arm of the state in the technical inspection. The transfer of authority of the State to a third party requires supervision, to ensure the implementation of that authority is carried out properly In the inspection of technical equipment in the upstream oil and gas company, the inspection authority is delegated to the oil and gas technical inspection service company (PJIT). The need for inspection work is very large and is in a wide area and requires certain and unique skills. The availability of inspection experts is relatively limited and is widespread in many PJITs, while the volume of inspection work is relatively large, raising the risk of fraudulent inspection implementation. Supervision through checking periodic reports (paper documents) submitted by PJIT is quite difficult, due to the thickness of the report documents and the limited administrative examiner staff. The adoption of a real time electronic reporting system will help overcome the difficulties of supervision.
Â
Keywords: information technology, state authority, delegation, supervision
Â
Abstrak
Dalam pengoperasian peralatan/perangkat yang terkait dengan kepentingan dan atau keselamatan publik; diperlukan pemeriksaan atau penteraan yang dilakukan oleh lembaga negara untuk menjamin bahwa peralatan dan instalasi teknologi tersebut juga memenuhi unsur-unsur kebenaran dan persyaratan keselamatan bagi penggunanya maupun liungkungan.Besarnya kuantitas pemeriksaan yang harus dilakukan dan tingginya keragaman teknologi peralatan yang harus diperiksa, pada situasi tertentu menyebabkan negara melibatkan pihak ke-tiga sebagai kepanjangan tangan negara dalam inspeksi teknis tersebut.Pelimpahan kewenangan Negara ke pihak ke-tiga tersebut memerlukan pengawasan, untuk menjamin implementasi kewenangan tersebut dilakukan dengan benar.Dalam inspeksi peralatan teknis di perusahaan hulu migas, kewenangan inspeksi diserahkan ke perusahaan jasa inspeksi teknis (PJIT) migas.Kebutuhan pekerjaan inspeksi sangat besar dan berada diwilayah yang luas serta membutuhkan keahlian-keahlian tertentu dan unik.Ketersediaan ahli inspeksi relatif terbatas dan tersebar dibanyak PJIT, sedangkan volume pekerjaan inspeksi relatif besar, sehingga memunculkan resiko kecurangan implementasi inspeksi.Pengawasan melalui pemeriksaan laporan berkala (dokumen kertas) yang disampaikan PJIT cukup sulit, karena tebalnya dokumen laporan dan terbatasnya tenaga administratif pemeriksa. Penerapan sistem pelaporan elektronik yang bersifat real time akan membatu mengatasi kesulitan pengawasan.
Â
Kata kunci : teknologi informasi, kewenangan-negara, pelimpahan, pengawasan
Full Text:
PDFReferences
A.Halim, Tjahjono, Fakhri, 2000, “Sistem Pengendalian Manajemenâ€, UPP AMP YKPN
Aven T, 2007, Risk Management With Application from The Offshore Petroleum Industries
Chris W. Johnson, Philippe Palanqu. Human Error Safety And Systems Development. 2004. Kluwer Academic Publishers, New York
Foston, L.Smith, Tony Au, 1991, “Fundamentals of Computer Integrated Manufacturingâ€, Prentice Hall, Inc
Glendon, IA, 2006, Human Safety and Risk Management, Griifith University, Queensland, Australia
H.R. Ridwan, 2006, “Hukum Administrasi Negaraâ€, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Hadjon, Philpus M, et al.1994. Pengantar Hukum Administrasi Negara. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Nof, Simon Y., 2003, “Design of Effective e-Work : Review of Models, Tools, and Emerging Chalangesâ€, PRISM Center, Purdue University, Indiana
Richard B, Nicholas J., F.Robbert, 1998, “Operation Management for Competitive Advantageâ€, McGraw Hill Co
R.S. Pressman, 2008, “Software Engineeringâ€,McGraw-Hill Co
SF, Marbun dan MD, Moh.Mafhud. 2006. Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara. Liberty. Jogjakrata.
Suseno, Frans Magnis, 1986, “Kuasa dan Moralâ€, Gramedia, Jakarta
Turban, Rainer, Potter, 2006, “Introduction to Information Technology, Jhon Wiley & Sons, Inc
Perda Kabupaten Tuban nomor 25 tahun 2001
Perda Kabupaten Tuban nomor 10 tahun 2005
Perda Kota Dumai nomor 13 tahun 2017 dan
Peraturan Walikota Dumai nomor 05 tahun 2018
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 133 tahun 2015 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 26/M-Dag/Per/5/2017 tentang Pengawasan Metrologi Legal
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, nomor 18 tahun 2018 tentang Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal
Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--dilema-pelayanan-tera(diakses 3 Desember 2019)
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
Telp : 021 5674223 ext 266
email : [email protected]