SIMBOLISASI DAN ASOSIASI KINESIKA DALAM IKLAN MOBIL VW CARAVELLE
Abstract
Iklan mobil VW Caravelle memiliki keunikan karena
tidak mengikuti pakem atau gaya beriklan mobil pada
umumnya yang cenderung menonjolkan visual mobil
atau fitur-fitur mobil dalam ukuran besar. Alih-alih
mengomunikasikan pesan keunggulan produk secara
lantang dan langsung (hardsell), iklan mobil VW
Caravelle justru mengambil “jalur berisiko tinggiâ€
dengan menonjolkan simbol-simbol ekspresi atau
kinesika bahasa tubuh manusia tanpa menonjolkan visual
(fitur-fitur) mobil. Menggunakan teori Semiotika Morris
dan teori Kinesika Bhirdwhistell, makna-makna pesan
dalam 2 (dua) versi iklan mobil VW Caravelle yakni
versi “Mata Melotot†dan versi “Gigi Bolong†disingkap
secara rinci dan komprehensif. Terungkap bahwa cara
penyampaian pesan yang “tidak biasa†tersebut
merupakan bagian dari brand culture VW yang
cenderung berkomunikasi secara cerdas kepada konsumennya
yang merupakan kelompok masyarakat kelas
atas. Perceived quality yang telah mapan, membuat VW
Caravelle dapat lebih leluasa mengeksplorasi pesanpesan
keunggulan produknya secara tidak langsung
(softsell), dan menantang intelektualitas penerima pesan.
Dengan menggunakan simbolisasi dan asosiasi kinesika,
VW Caravelle juga mencoba “menghidupkan†produk
benda mati dan kaku semacam mobil. Sehingga,
sentuhan ekspresi kemanusiaan dalam iklan-iklannya
membuat VW Caravelle tampak menjadi produk yang
lebih dari sekadar mobil biasa.
Kata Kunci:
Simbolisasi, Asosiasi Kinesika, Iklan
tidak mengikuti pakem atau gaya beriklan mobil pada
umumnya yang cenderung menonjolkan visual mobil
atau fitur-fitur mobil dalam ukuran besar. Alih-alih
mengomunikasikan pesan keunggulan produk secara
lantang dan langsung (hardsell), iklan mobil VW
Caravelle justru mengambil “jalur berisiko tinggiâ€
dengan menonjolkan simbol-simbol ekspresi atau
kinesika bahasa tubuh manusia tanpa menonjolkan visual
(fitur-fitur) mobil. Menggunakan teori Semiotika Morris
dan teori Kinesika Bhirdwhistell, makna-makna pesan
dalam 2 (dua) versi iklan mobil VW Caravelle yakni
versi “Mata Melotot†dan versi “Gigi Bolong†disingkap
secara rinci dan komprehensif. Terungkap bahwa cara
penyampaian pesan yang “tidak biasa†tersebut
merupakan bagian dari brand culture VW yang
cenderung berkomunikasi secara cerdas kepada konsumennya
yang merupakan kelompok masyarakat kelas
atas. Perceived quality yang telah mapan, membuat VW
Caravelle dapat lebih leluasa mengeksplorasi pesanpesan
keunggulan produknya secara tidak langsung
(softsell), dan menantang intelektualitas penerima pesan.
Dengan menggunakan simbolisasi dan asosiasi kinesika,
VW Caravelle juga mencoba “menghidupkan†produk
benda mati dan kaku semacam mobil. Sehingga,
sentuhan ekspresi kemanusiaan dalam iklan-iklannya
membuat VW Caravelle tampak menjadi produk yang
lebih dari sekadar mobil biasa.
Kata Kunci:
Simbolisasi, Asosiasi Kinesika, Iklan
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
Telp : 021 5674223 ext 266
email : [email protected]