Poligini Sepanjang Masa: Suatu Catatan Antropologis

Achmad Fedyani Saifuddin

Abstract


Abstrak

Poligami didefinisikan sebagai pernikahan seseorang laki-laki  dengan lebih dari satu perempuan, atau seorang perempuan dengan lebih dari satu laki-laki pada masa yang bersamaan. Ternyata meskipun suatu masyarakat menganut sistem keturunan patrilineal, masyarakat tersebut tidak niscaya mengembangkan poligini. Kita membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengapa poligini berkembang pada masyarakat tertentu. Isu poligini adalah isu purba, yang mungkin seusia dengan manusia itu sendiri. Para antropolog biologi biasanya melakukan kajian mengenai masyarakat primat yang bukan manusia untuk membangun analogi dengan masyarakat manusia melalui pendekatan evolusionisme. Berdasarkan teori-teori evolusi itu para antropolog berargumentasi bahwa gejala poligini adalah universal dan terdapat dalam berbagai masyarakat.

 Kata Kunci: Poligini, Perspektif Sosial-Budaya, Monogami Serial


References


Daftar Pustaka

Cohen, J, “The Kanuri of Bornuâ€, Harcourt, Brace, Jovanovich, New York, 1967.

Ember, J., M. Ember, “Anthropologyâ€, Macmillan Publ, New York, 1998.

Fox, R, “Kinship and Marriageâ€. Cambridge University Press, Cambridge, 1984.

----------, “Biosocial Anthropologyâ€, Wiley & Sons, New York, 1986.

Hart, C.N.M, A.R.Pilling, J.C.Goodale, “The Tiwi of North Australiaâ€, Forth worth, Harcourt, Brace, Jovanovich, Australia, 1988.

Keesing, R.M, “Kin Groups and Social Structureâ€, Rinehart, Winston, New York, 1975.

Kottak, C.P, “Anthropology: The Exploration of Human Diversityâ€, McGraw Hill International Edition, New York, 2004.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


    

Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
Telp : 021 5674223 ext 266

email : [email protected]