TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI TERHADAP KEMAMPUAN PASIEN MENGONTROL HALUSINASI

Forbin Mone, Antia Antia

Abstract


Abstract

Hallucinations are the most frequent form of perceptual sensory impairment in the form of false

sounds, visions, tastes, touches and falsehoods. Group activity therapy (TAK) perceptual stimulation can be used to improve the patient's ability to control hallucinations. This study aims to identify the effect of  group  activity therapy (TAK) perceptual stimulation on the patient's ability to  control hallucinations in psychiatric hospital Dr. Soeharto Heerdjan. This research method used pre- experiment  with  one  group  pre-post  test  design.  A  sample  size  of  28  respondents  taken  with probability sampling technique of simple random sampling. The result of hypothesis test of dependent sample t-test at significance level of 95% obtained Ï-value <α value, that is 0.000 means there is influence of group activity therapy (TAK) stimulation of perception to  improvement of patient's ability to control hallucination. Conclusions: There were differences in cognitive and psychomotor signs and symptoms before and after group therapy (TAK) stimulation of perception and it was suggested that the researcher could further develop the research to control the hallucination of the patient by giving other group activity (TAK) therapy such as group activity therapy (TAK) sensory stimulation.

 

Keywords  :   group   activity   therapy   (TAK),   stimulation   of   perception,   ability   to   control hallucinations

 

Abstrak

Halusinasi adalah bentuk peredaran sensorik persepsi yang paling sering dalam bentuk bunyi-bunyi

palsu, penglihatan, selera, sentuhan dan kepalsuan. Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi perseptual dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pasien untuk mengendalikan halusinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi perseptual terhadap kemampuan pasien mengendalikan halusinasi di rumah sakit jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Metode penelitian ini menggunakan pra-eksperimen dengan satu kelompok desain pre-post test. Ukuran sampel 28 responden diambil dengan teknik probability sampling simple random sampling. Hasil uji hipotesis t-test sampel dependen pada taraf signifikansi 95% diperoleh nilai Ï- value  <α,  yaitu 0,000 berarti ada  pengaruh terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi terhadap peningkatan kemampuan pasien untuk mengendalikan halusinasi. . Kesimpulan: Ada perbedaan tanda dan gejala kognitif dan psikomotorik sebelum dan sesudah terapi kelompok (TAK) stimulasi  persepsi  dan  disarankan  bahwa  peneliti  dapat  lebih  mengembangkan penelitian  untuk mengontrol halusinasi pasien dengan memberikan kegiatan kelompok lain (TAK) terapi seperti terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik.

 

Kata  kunci:  terapi  aktivitas  kelompok  (TAK),  stimulasi  persepsi,  kemampuan  mengendalikan halusinasi


References


Daftar Pustaka

Alanna. (2010). The Effects of Cognitive Therapy on

Hallucinations in Patients with Schizophrenia. International Journal : Mcgill Journal of Medicine.

Alanna. (2010). The Effects of Cognitive Therapy on Hallucinations in Patients with Schizophrenia. International Journal : Mcgill Journal of Medicine.

Ari. (2013). Pengaruh Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pada Klien Skizofrenia Di Rumah Sakit Ghrasia. Jurnal Nasional : Jurnal Keperawatan Respati.

Azizah L . (2011). Keperawatan Jiwa Aplikasi

Praktik Klinik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Damaiyanti.M & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.

Direja, A.H.S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.

Emiliyani. (2012). Peningkatan Kemampuan Mengendalikan Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia Dengan Terapi Aktivitas Kelompok Menggunakan Pendekatan Health Belief Model Di Rumah Sakit Jiwa Propinsi NTB. Jurnal Nasional : Jurnal Keperawatan Poltekkes Mataram.

Farida Kusumawat. (2010). Buku Ajar Keperawatan

Jiwa. Jakarta : Salemba Medika.

Fitria , Nita. (2009). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Halawa. (2014). Pengaruh Terapi Aktivitas

Kelompok: Stimulasi Persepsi Sesi 1- 2

Terhadap Kemampuan Mengontrol

Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia Di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwamenur Surabaya. Jurnal Nasional: Jurnal Keperawatan Stikes William Booth Surabaya.

Hawari, D. (2006). Pendekatan Holistic Pada

Gangguan Jiwa Schizophrenia Edisi 2

Cetakan Ke-3. Jakarta : Balai Penerbit

FKUI.

Hidayah. (2014). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi-Sensori Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pada Pasien Di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal Nasional : Jurnal Keperawatan Universitas Muhamadiyah Semarang.

Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. (2010). Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis. Terjemahan Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara. p. 17-

Keliat dan Akemat. (2010). Model PraktikKeperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC.

Keliat, B.A. (2010). Model praktik keperawatan profesional jiwa. Jakarta: EGC.

Keliat, Budi Anna, Akemat Pawiro Wiyono, dan Herni Susanti. (2012). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa CMHN. Jakarta: EGC.

Kusumawati F dan Hartono Y. (2011). Buku Ajar

Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. (2010).

Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Mortan, dkk. (2010). A Pilot Study on the Effectiveness of a Group-Based Cognitive- Behavioral Therapy Program for Coping with Auditory Hallucinations. International Journal : Turkish Journal of Psychiatry.

Purwaningsih, W, Karlina I. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika Press, Jogjakarta. Mitra Cendeka.

Qodir, dkk. (2013). Pengaruh Terapi Aktivitas

Kelompok Orientasi Realitas Sesi 1-3

Terhadap Kemampuan Mengontrol

Halusinasi Pada Pasien Halusinasi di

RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal Nasional : Jurnal Keperawatan Stikes Telogorejo Semarang.

Riskesdas. (2013). Laporan Nasional 2013. Diakses tanggal 25 maret 2017 dari http://www.depkes.go.id.

Sadock, Benjamin J.; Sadock, Virginia A.; Ruiz, Pedro. (2009). Kaplan & sadock’s Comprehensive textbook of psychiatry, 9th edition. Philadephia : Lippincott William & Wilkins.

Stuart, G.W. (2009). Principles and practice of psychiatric Nursing. 9th ed. Missouri: Mosby, inc.

Stuart, Gail Wiscarz. (2007). Buku Saku

Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta. EGC.

Sutinah. (2016). Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Dan Tak Stimulus Persepsi Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi. Jurnal Nasional : Jurnal Ipteks Terapan Research of Applied Science and Education V10.i3.

Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan

Jiwa, Jakarta : EGC.

Wibowo, dkk. (2012). Pengaruh Terapi Aktivitas

Kelompok : Stimulasi Persepsi Sesi 1-3

Terhadap Kemampuan Mengenal Dan Mengontrol Perilaku Kekerasan Pada Pasien Perilaku Kekerasan di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal Nasional : Jurnal Keperawatan Stikes Telogorejo Semarang.

Widyastini, dkk. (2014). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok : Stimulasi Persepsi Sesi I – V Terhadap Kemampuan Mengontrol Dan Mengekspresikan Marah Pada Pasien Risiko Perilaku Kekerasan di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal Nasional : Jurnal Keperawatan Stikes Telogorejo Semarang.

Yosep, Iyus. (2011). Keperawatan Jiwa. (Edisi revisi). Bandung : Replika Aditama.




DOI: https://doi.org/10.47007/ijnhs.v2i1.2311

Refbacks

  • There are currently no refbacks.