PENGARUH PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA ANAK DI GETASAN

Angkit Kinasih, Theresia Pratiwi Elingsetyo S, Herlina Roswitha Kaya

Abstract


Abstract

ISPA is the cause of death in infants and became one of the causes of patient visits to the community health center. One of the factors that influence the incidence of ISPA is the mother's behavior. Exclusive breastfeeding, complete immunization, provide good nutrition, avoid children from seconhand smoke and kitchen smoke and maintain environmental health is a behavior can prevent children from the occurrence of ISPA. In Getasan District  842 contained the incidence of ISPA. The objective of this study is to determine the influence of mother's behavior on the occurrence of ISPA in children under five. This research uses descriptive quantitative method by using simple random sampling technique with total sample is 50 respondents. Data collected by using questionnaires. Data techniques performed by using linear multiple regression test with SPSS tool. This study yields from the five variables tested there is one variable that influence the incidence of ISPA is the mother's behavior in avoiding the child from cigarette smoke and kitchen smoke with significance 0.043 <0.05. Conclusion in this research is from five variables tested there is one variable that influence to the incidence of ISPA that is behavior in avoid cigarette smoke and kitchen smoke and majority of mother behavior is good (88%).

 

Keywords: ISPA, toddler, mother's behavior.

 AbstrakISPA merupakan penyebab kematian pada balita dan menjadi salah satu penyebab kunjungan pasien ke Puskesmas. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kejadian ISPA adalah perilakuibu. Pemberian ASI eksklusif dan imunisasi yang lengkap, pemberian nutrisi yang baik, menghindarkan anak dari asap rokok maupun asap dapur, serta menjaga kesehatan lingkungan merupakan perilaku yang dapat mencegah terjadinya ISPA.Di Kecamatan Getasan sendiri terdapat 842 angka kejadian ISPA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku ibu terhadap terjadinya ISPA pada anak balita. Penelitian ini menggunakanmetode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisa data menggunakan uji linear multiple regressiondengan alat bantu SPSS. Penelitian ini menghasilkan dari kelima variabel yang diujikan terdapat satu variabel yang berpengaruh terhadap kejadian ISPA yaitu perilaku ibu dalam mengindarkan anak dari asap rokok dan dapur dengan signifikansi 0.043< 0.05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dari lima variabel yang diujikan terdapat satu variabel yang berpengaruh terhadap kejadian ISPA yaitu perilaku dalam menghindarkan asap rokok dan dapur  dan mayoritas perilaku ibu adalah baik (88%).

 

Kata kunci: ISPA, balita,  perilaku ibu.

erif"; mso-ansi-language:EN-US'> balita,  perilaku ibu.

 


References


Daftar Pustaka

Adawiyah R, Duarsa A. (2016). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Pneumonia pada Balita di Puskesmas Susunan Kota Bandar Lampung Tahun 2012. Jurnal Kedokteran Yarsi. 24, (1), 51-68.

Agustina R, Shankar AV, Ayuningtyan A, Achadi EL,& Shankar AH. (2015). Maternal Agency Influences the Prevalence of Diarrhea and Acute Respiratory Tract Infections Among Young Indonesian Children. Maternal Child J. 19, (5), 1033-1046.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Lap Nas 2013, 1-384.

Chandra F. (2017). Hubungan Pendidikan dan Pekerjaan Ibu dengan Upaya Pencegahan ISPA pada Balita oleh Ibu yang Berkunjung ke Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin. An-Naada. 11-15.

Cicih LHM. (2011). Pengaruh Perilaku Ibu Terhadap Status Kesehatan Anak Baduta di Provinsi Jawa Tengah. Sari Pediatri. 13, (1), 41-47.

BAPPEDA Kabupaten Semarang. (2015). Data Strategi Kecamatan Getasan 2015.

Hayati S. (2014). Gambaran Faktor Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 11, (1), 62-67.

Israfil, Arief YS , & Krisnana I. (2014). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pda Balita Berdasarkan Pendekatan Teori Florence Nightingale di Wilayah Kerja Puskesmas Alak Kota Kupang NTT. Jurnal Universitas Airlangga. 2, (2), 21-30.

James J, Baker C, & Swain H. (2008). Prinsip-Prinsip Sains untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kasnodiharjo & Elsi E. (2013). Deskripsi Sanitasi Lingkungan, Perilaku Ibu dan Kesehatan Anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 7, (9), 415-420.

Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. (2012). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta.

Namira S. (2013). Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian ISPA Anak Prasekolah di Kampung Pemulung Tangerang Selatan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25671/1/SITI%20NAMIRA%20fkik.pdf(diakses 30 Agustus 2017).

Nanah S. (2012). Hubungan Pendidikan Ibu dan Status Ekonomi Keluarga dengan Kejadian ISPA pada Balita. Jurnal Kebidanan. 4, (1), 1-10.

Nasution K, dkk. (2009). Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Balita di Daerah Urban Jakarta. Sari Pediatri. 11, (4), 223-228.

Nur A & Marrisa N. (2013). Riwayat Pemberian Air Susu Ibu dengan Penyakit Infeksi pada Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 9, (2), 144-149.

Prabantini D. (2010). A to Z Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Qiyaam N, Furqani N, & Febriyanti A. (2016). Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) pada Balita di Puskesmas Paruga Kota Bima Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina. 1, (2), 235-247.

Rahayu Y. (2011). Kejadian ISPA pada Balita Ditinjau dari Pengetahuan Ibu, Karakteristik Balita, Sumber Pencemar Dalam Ruang dan Lingkungan Fisik Rumah di Wialayah Kerja Puskesmas Dtp Cibeber Kabupaten Lebak Propinsi Banten. Skripsi.Universitas Indonesia, Jakarta.http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440231-S-PDF-Yuyu%20Sri%20Rahayu%20.pdf (diakses 30 Agusutus 2017)

Roso C. (2015). Peran Kelaurga Prasejahtera dengan Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Desa Depok Kecamatan Kandeman Kabaputen Batang. Jurnal Keperawatan. 8, (2), 149-160.

Sirait S. (2017). Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Puskesmas Singosari Pematangsiantar. Jurnal Ilmiah PANNMED. 11, (3), 196-203.

Sugiono. (2015). Metode Penelitian Kuantatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sundari S, Pratiwi, & Khairudin. (2014). Perilaku Tidak Sehat Ibu yang Menjadi Faktor Resiko Terjadi ISPA Pneumonia pada Balita. Jurnal Pendidikan Sains. 2, (3), 141-147.

World Health Organization. (2016). Global Health Observatory visualizations. http://apps.who.int/gho/data/node.wrapper.imr?x-id=2973(diakses 18 Mei 2017).

World Helath Organization. (2007). Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ) yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Pedoman Interim WHO. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/69707/14/WHO_CDS_EPR_2007.6_ind.pdf. (diakses 18 Mei 2017)




DOI: https://doi.org/10.47007/ijnhs.v3i2.2571

Refbacks

  • There are currently no refbacks.