Analisis Laju Filtrasi Glomerulus pada Pasien dengan Penolakan Hemodialisa di RSUD dr.Drajat Serang, Banten

Fiora Ladesvita, Santi Herlina

Abstract


Dialisis adalah terapi penggantian ginjal pada pasien gagal ginjal kronik stadium 3 hingga stadium 5 (akhir). Salah satu jenis dialisis yang menjadi pilihan terbanyak pasien adalah hemodialisa. Namun, banyak pasien gagal ginjal kronik yang menolak untuk hemodialisa. Salah satu pertimbangan untuk menjalani hemodialisa adalah penurunan fungsi ginjal yang dilihat dari laju filtrasi glomerulus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa laju filtrasi glomerulus pada pasien yang menolak hemodialisa. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan design penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan total 149 orang. Hasil penelitian menunjukkan dari 149 orang pasien menolak hemodialisa, 110 orang (73,8%) berada pada stadium 5, 30 orang (20,1%) stadium 4, dan 9 orang (6%) stadium 3. Rata-rata usia responden yaitu 56,79 tahun (Sd=12,243), rata-rata berat badan yaitu 57,68 kg (Sd=9,681). Rata-rata nilai ureum yaitu 176,50 mg/dL (Sd=207,801). Rata-rata nilai kreatinin yaitu 22,44 mg/dL (Sd=38,40) dan rata-rata LFG responden yaitu 10,37 mL/min/1.73 m2 (Sd=9,431) dengan LFG terendah 1 mL/min/1.73 m2 dan tertinggi 46 mL/min/1.73 m2. Kesimpulan pada penelitian ini, mayoritas pasien yang menolak hemodialisa memiliki rata-rata laju filtrasi glomerulus 10,37 mL/min/1.73 m2 dengan memiliki status asuransi. Kepemilikan status asuransi tidak menjamin pasien dengan gagal ginjal kronik tahap akhir untuk menjalani hemodialisa sebagai terapi penggantian ginjal.

Kata Kunci : Gagal ginjal kronik; Hemodialisa; Laju Filtrasi Glomerulus.




DOI: https://doi.org/10.47007/ijnhs.v5i01.3070

Refbacks

  • There are currently no refbacks.