Menilik Self-Efficacy Kader Posyandu dalam Upaya Promotif dan Preventif Stunting

Sri Hendrawati, Henny Suzana Mediani, Virsya Triana

Abstract


Latar Belakang: Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi kronis dan rangsangan yang tidak memadai. Tingginga angka prevalensi stunting di Indonesia menuntut peningkatan upaya promotif dan preventif, khususnya oleh kader posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat. Salah satu faktor yang memengaruhi efektivitas peran kader dalam pencegahan stunting adalah Self-efficacy, yaitu keyakinan diri terhadap kemampuan menjalankan tugas. Self-efficacy memengaruhi perilaku, tindakan, dan kinerja kader dalam memberikan edukasi dan pelayanan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat self-efficacy kader posyandu dalam upaya pencegahan stunting. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif dengan teknik concecutive sampling. Sampel terdiri atas 34 kader posyandi di Desa Mekarjaya, wilayah kerja Puskesmas Bajaran Kota, Kabupaten Bandung, yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu aktif sebagai kader dan memiliki alat komunikasi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner self-efficacy yang merujuk pada teori Albert Bandura dan telah dimodifikasi oleh peneliti mencakup tiga dimensi; magnitude, strength, dan generality. Self-efficacy dikategorikan tinggi jika > nilai mean (50,74) dan rendah jika < nilai mean. Analisis dilakukan secara univariat dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil: Sebanyak 55,88% kader memiliki Self-efficacy tinggi, sementara 44,12% lainnya tergolong rendah. Dimensi magnitude dan generality menunjukan skor tertinggi, sedangkan dimensi strength menjadi aspek terlemah. beberapa kader masih menunjukan keraguan saat menghadapi hambatan tugas. Kesimpulan: Temuan ini menunjukan perlunya intervensi untuk mempertahankan dan meningkatkan self-efficacy kader, dengan melibatkan peran aktif perawat komunitas sebagai pendidik, advokat, dan konselor dalam mendukung kader posyandu menjalankan fungsinya secara optimal.

References


Adistie, F., Maryam, N. N. A., & Lumbantobing, V. B. M. (2017). Pengetahuan Kader Kesehatan Tentang Deteksi Dini Gizi Buruk pada Balita. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 6(3), 173–177. http://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/view/10319/7705

Agustin, A., Rakhmawati, W., & Nurlita, L. (2012). Gambaran Pengetahuan Kader di Posyandu Desa Cipacing tentang Perkembangan Balita. Student E-Journal, 1(1), 169–172.

Andriyani, R., Setiawan, A., and Fitriyani, P. (2019). Identifying causal risk factors for stunting in children under five years of age in South Jakarta, Indonesia. Enfermeria Clinica, xx, 6-11

Aryani, & Handayani. (2017). Self efficacy dan self motivation kader dalam melakukan active case finding untuk menurunkan epidemi tuberculosis dalam mewujudkan target sdgs 2030. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16.

Astuti, S. (2018). Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Dharmakarya, 7(3), 185–188. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v7i3.20034

Atak, N., Gurkan, T., & Kose, K. (2008). The effect of education on knowledge, self management behaviours and self efficacy of patients with type 2 diabetes. Australian Journal of Advanced Nursing, 26(2), 66–74.

Bandura, A. (1994). Encyclopedia of human behavior. In New York: Academic Press (Vol. 4). https://doi.org/10.1016/B978-0-08-097086-8.25033-2

Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The Exercise of Control.

Bobo, L., Benson, A. A., & Green, M. (2012). The Effect of Self-Reported Efficacy on Clinical Skill Performance. Athletic Training Education Journal, 7(4), 176–186. https://doi.org/10.4085/0704176

Edberg, M. (2010). Buku Ajar Kesehatan Masyarakat: Teori Sosial dan Perilaku.

F Aridiyah. N Rohmawati. M Ririanty. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah pesedaan dan perkotaan. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1), 164–170. https://doi.org/10.1007/s11746-013-2339-4

Ferianto, K., & Rini, A. I. S. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self Efficacy Perawat Dalam Melaksanakan Resusitasi Pada Pasien Henti Jantung. Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 2(4). https://doi.org/10.36053/mesencephalon.v2i4.10

Gist, M. E., & Mitchell, T. R. (1992). Self-Efficacy: A Theoretical Analysis of Its Determinants and Malleability. Academy of Management Review, 17(2), 183–211. https://doi.org/10.5465/amr.1992.4279530

Hendrawati, Sri, Ikeu Nurhidayah, A. M. (2017). Self-efficacy parents in undergoing child cancer treatment at the Rumah Kanker Anak Cinta Bandung. NurseLine Journal, 4, 37–45.

Iswarawanti, D. N. (2010). Kader Posyandu: Peranan Dan Tantangan Pemberdayaannya Dalam Usaha Peningkatan Gizi Anak Di Indonesia. 13(04), 169–173.

Jorm, A. F., Kitchener, B. A., & Mugford, S. K. (2005). Experiences in applying skills learned in a Mental Health First Aid training course: A qualitative study of participants’ stories. BMC Psychiatry, 5, 1–10. https://doi.org/10.1186/1471-244X-5-43

Kemenkes, R. (2019). Lima Isu Prioritas, Tantangan Balitbangkes 5 Tahun ke Depan.

Kemenkes RI. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia, Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lee, T. W., & Ko, Y. K. (2010). Effects of self-efficacy, affectivity and collective efficacy on nursing performance of hospital nurses. Journal of Advanced Nursing, 66(4), 839–848. https://doi.org/10.1111/j.1365-2648.2009.05244.x

Lenci Aryani, & Sri Handayani. (2017). Self Efficacy Dan Self Motivation Kader Dalam Melakukan Active Case Finding Untuk Menurunkan Epidemi Tuberculosis Dalam Mewujudkan Target Sdgs 2030. Visikes Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16(1).

Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A. K., & Najah, Z. L. (2018). Faktor penyebab anak stunting usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(3), 268–278. https://doi.org/10.26699/jnk.v5i3.art.p268-278

Munir, M., Ujianto, & Riyadi, S. (2016). Pengaruh Karakteristik Individu, Self Efficacy Dan Team Work Terhadap Komitmen Dan Produktivitas Kader Kesehatan Di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Jurnal Doktor Ekonomi, 1(1), 59–76.

Nabilah, Mardhiyah, A., & Widianti, E. (2016). Gambaran Self-Efficacy Ibu Dengan Anak Yang Sedang Menjalani Pengobatan Tuberkulosis Di Poliklinik Spesialis Anak Rsud Cibabat Cimahi. Jurnal Keperawatan Jiwa, 4, 21–30. https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.26714/jkj.4.1.2016.21-30

Nelson. (2016). Textbook Of Pediatrics (21st ed.). Elsevier.

Nguyen, N., Nguyen, T., Chapman, J., Nguyen, L., Kumar, P., VanDevanter, N., & Shelley, D. (2017). Tobacco cessation in Vietnam: Exploring the role of village health workers. Global Public Health, 13(9), 1265–1275. https://doi.org/10.1080/17441692.2017.1360376

Prasetya, V., Handayani, D., & Purbandari, T. (2013). Peran Kepuasan Kerja, Self Esteem, Self Efficacy Terhadap Kinerja Individual. JRMA Jurnal Riset Manajemen Dan Akuntansi, 1(1), 59–69.

Pratiwi, N., & Pradopo, S. (2006). Pengaruh Self Efficacy Terhadap Peningkatan Kemampuan Afektif Kader Kesehatan Dan Dampak Pada Perilaku Sehat Gigi Melalui Model Deteksi Ohi-S, Dmft Indeks. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 9(1), 51–60. https://doi.org/10.22435/bpsk.v9i1Jan.1845

Pratiwi, N., & Pradopo, S. (2012). Pengaruh Self Efficacy Terhadap Peningkatan Kemampuan Afektif Kader Kesehatan Dan Dampak Pada Perilaku Sehat Gigi Melalui Model Deteksi Ohi-S, Dmft Indeks. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 9(1 Jan). https://doi.org/10.22435/bpsk.v9i1

Ro, Y. S., Shin, S. Do, Song, K. J., Hong, S. O., Kim, Y. T., Lee, D. W., & Cho, S. Il. (2016). Public awareness and self-efficacy of cardiopulmonary resuscitation in communities and outcomes of out-of-hospital cardiac arrest: A multi-level analysis. Resuscitation, 102, 17–24. https://doi.org/10.1016/j.resuscitation.2016.02.004

RPJMN. (2014). Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2015-2019: Agenda Pembangunan Nasional. 1, 311.

Steers, Richard M. dan Potter, L. W. (2003). Motivation and work behavior. Mc Graw-Hill.

Sudarsono. (2010). Hubungan Sikap dan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Talun Kabupaten Blitar.

Swee-Hock, S. (2018). Community Health Worker Incentives and Disincentives: How They Affect Motivation, Retention, and Sustainability. Population Policies and Programmes in Singapore, 2nd Edition. https://doi.org/10.1355/9789814762205-010

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. (2017). 100 kabupaten/kota prioritas untuk intervensi anak kerdil (stunting). Jakarta: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. (2009).

UNICEF/ WHO/ World Bank Group. (2018). Levels and Trends in Child Malnutrition, UNICEF / WHO / World Bank Group Joint Child Malnutrition Estimates. https://doi.org/10.1016/S0266-6138(96)90067-4

Vries, H. de, Kuhlman, P., & Dijkstra, M. (1988). Self Efficacy: The Third Factor Besides Attitude and Subjective Norm as A Predictor of Behavioral Intentions. Health Education Research, 3(3), 273–280.

Wagler, R. (2011). The Impact of Vicarious Experiences and Field Experience Classroom Characteristics on Preservice Elementary Science Teaching Efficacy. Electronic Journal of Science Education, 15(2), 1–28.

WHO. (2019). Prevalence of stunting.

Yeti Indrawati. (2014). Pengaruh Self Esteem, Self Efficacy Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Perawat RS Siloam Manado). Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen, 2, 12–24




DOI: https://doi.org/10.47007/ijnhs.v10i1.9171

Refbacks

  • There are currently no refbacks.