ANALISIS KETEPATAN KODE DIAGNOSA PENYAKIT ANTARA RUMAH SAKIT DAN BPJS MENGGUNAKAN ICD-10 UNTUK PENAGIHAN KLAIM DI RUMAH SAKIT KELAS C SEKOTA PEKANBARU TAHUN 2016

Henny Maria Ulfa, Haryani Octaria, Tri Purnama Sari

Sari


Proses rumah sakit terhadap pengkodean harus dimonitor untuk beberapa elemen kualitas pengkodean yaitu Konsisten bila dikode petugas berbeda kode tetap sama (reliability), Kode tepat sesuai diagnosis dan tindakan (validity), Mencakup semua diagnosis dan tindakan yang ada di rekam medis (completenens). Di Rumah Sakit Kelas C Se-kota Pekanbaru terdapat perbedaan kode antara rumah sakit dan ferivikasi BPJS salah satunya untuk tindakan apendiksitis dan apendiksitis yang disertai dengan pelengkatan maka akan dikode dengan apendektomy.Informen penelitian berjumlah 7 orang yang terdiri dari direktur rumah sakit, kepala rekam medis,koding, dan ferivikator BPJS. Hasil yang diperoleh bahwa Kualitas pengkodean, Elemen kualitas pengkodean baik itu reliability, validity, completnes dan tepat waktu, dan Kebijakan dan prosedur pengkodean untuk rumah sakit sudah bagus, Standar dan etika pengkodean yang meliputi jelas dan konsisten, saran adanya pelatihan dan pendidikan untuk petugas koder selain itu BPJS dapat memberikan informasi mengenai peraturan-peraturan terbaru dan mengikut sertakan keterlibatan dari pihak rumah sakit dalam pembuatan peraturan.

 

Kata kunci: ketepatan kode, bpjs, penagihan klaim


Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Abdelhak M., Grostick S., Hanken M. A., and Jacobs E. B. (2001). Health Information of A Strategic Resource 2nd Edition. Philadelphia: Sunders Company.

Depkes RI. (2006). Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.

Hariyanto, Maiga dan Ansyori (2014) Peran Pengetahuan dan Sikap Dokter dalam Ketepatan Koding Diagnosis berdasar ICD 10, Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 28, Suplemen No. 1, 2014

Hatta, G. (2008). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press

Hatta, G. (2011). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press

Huffman E. K. 1994. Health Information Management. Illinois: Phsycians’ Record Company.

Keputusan Menteri Kesehatan, Nomor: 1161/Menkes/SK/X/2007 tentang Penetapan Tarif Ruma Sakit Berdasarkan Indonesia Diagnosctic Related (INA DRG)

Naga, M.A. (2001). Pemanfaatan Kodefikasi Diagnosis Sistem ICD-X bagi Kepentingan Informasi Medis. Jakarta: PORMIKI DKI.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 269/MENKES/PER/ III/2008 tentang Rekam Medis

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 377/Menkes/SK/ III/2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis Suyitno. 2007. Membangun Sistem Casemix Tingkat Rumah Sakit (Experience Sharing).

Kumpulan Makalah Seminar dan Pelatihan Sistem Casemix INA-DRG’s Yogyakarta

Undang-undang N0. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jakarta, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia.

World Health Organization. (2004). International Statistical Classification of Diseases and Ralated Health Problem. Geneva: WHO


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


VISIT COUNTER:

gerEGGe

 

Â