Antara Motivasi dan Tantangan Berhenti Merokok (Studi Kasus Mahasiswa di Banda Aceh)
Sari
Abstrak
Mahasiswa merupakan segmen pasar terbesar industri rokok di Indonesia. Setiap tahun jumlah perokok dari kalangan generasi muda cenderung meningkat. Walaupun banyak hal yang menyebabkan sulitnya mereka untuk melepaskan diri dari rokok, akan tetapi keinginan untuk berhenti merokok juga dirasakan para mahasiswa tersebut. Penelitian ini bertujuan menggali alasan mahasiswa di Banda Aceh ingin berhenti merokok, serta menguraikan kendala-kendala yang mereka hadapi dalam upaya untuk berhenti merokok. Penelitian kualitatif ini bersifat ekploratoris dengan metode deskriptif yang dilakukan selama enam bulan bertempat di Banda Aceh. Responden penelitian berjumlah 31 mahasiswa dari universitas negeri di Banda Aceh. Melalui metode purposive sampling, responden dipilih dengan kriteria mahasiswa yang ingin atau sudah berhenti merokok. Pengumpulan data dilakukan melalui focus discussion group dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keinginan untuk berhenti merokok dilatarbelakangi oleh motivasi yang beragam, seperti faktor keuangan, kesehatan, pengaruh significant others, alasan agama hingga kemauan diri yang kuat. Faktor candu dan mayoritas lingkungan yang perokok aktif menjadi kendala utama dalam upaya mahasiswa untuk meninggalkan ketergantungan akan tembakau. Peran aktif berbagai pihak dalam mensosialisasikan bahaya merokok di kalangan mahasiswa perlu segera ditindaklanjuti, guna mendukung kebijakan pemerintah dalam menciptakan kawasan bebas asap rokok ditempat-tempat umum terutama di lingkungan kampus.
Kata kunci:Â mahasiswa, motivasi, kendala
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Daftar Pustaka
Achadi, A. et al, (2005). The relevance and prospects of advancing tobacco control in Indonesia. Health Policy, 72; p. 333349,http://www.journals.elsevierhealth.com/periodicals/heap/article/S0168-8510(04)00209.pdf, diakses pada tanggal 2 Maret 2009
Aditama, T. Y, (2006). Global Youth Tobacco Survey (GYTS). WHO Surveillance and Informations System-GYTS-Indonesia, p.2, diakses pada tanggal 14 Januari 2009, http://www.searo.who.int/LinkFiles/GYTS_Indonesia2006.pdf>
AGB Nielsen Media Research in Indonesia, diakses pada tanggal 6 Maret 2008, http://www.agbnielsen.net/whereweare/dynPage.asp?lang=local&id=321&country=Indonesia
Badan Pusat Statistik, (2004), Survei Sosial Nasional, diakses pada tanggal 21 April 2009, http://digilib-ampl.net/detail/detail.php?kode=71&row=10&tp=pustaka&ktg=buku&kd_link
Barraclough, S. (1999). Women and tobacco in Indonesia. Special Communication , 327-332. Diakses pada tanggal 4 Februari 2009.
Fawzani , N. dan Triatnawati, A. (2005). Terapi berhenti merokok (Studi kasus 3 perokok berat). Jurnal Makara Kesehatan, 9 (1): 15-23. Diakses pada tanggal 21 Januari 2009.
Larabie, L. (2005). To what extent do smokers plan to quit attempts? Tobacco Control , 14: 425-428. Diakses pada tanggal 6 Maret 2009
Ganiwijaya, T. et al. (1995), Prevalence of cigarette smoking in a rural area of West Java, Indonesia, Tobacco Control , p. 335-337, diakses pada tanggal 3 January 2009. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1759469/pdf/v004p00335.pdf
Global Youth Tobacco Survey (GYTS). (2009), ‘Fact Sheet’ diakses pada tanggal 5 April 2009, >
Nitcher, M, et. al. (2005), Reading culture from tobacco advertisement in Indonesia. Tobacco Control, 18, p.98-107, diakses pada tanggal 22 Januari 2009, http://tobaccocontrol.bmj.com/content/18/2/98.full.pdf
Nitcher, M. (1998), Smoking: what does culture have to do with it?, Addiction, 1, p. 139-145, Review, diaksek pada tanggal 17 January 2009, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12752366
Ng, et al. (2006). 'If I don't moke, I'm not a real man'--Indonesia teenage boys' viewS about smoking, Health Education Research, 22, p.794-804, diakses pada tanggal 24 Maret 2009, http://her.oxfordjournals.org/cgi/reprint/cyl104v1
Pribadi, Jelinteng. (2009). Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat pada kemasan rokok terhadap persepsi, sikap dan minat. belum dipublikasikan.
Rakhmat, Jalaluddin. (1994). Metode Penelitian Kualitatif. Rosdakarya: Bandung
Reynolds, C. (1999), The fourth largest market in the world, Tobacco Control, 8, p. 89-91, diakses pada tanggal 22 Maret 2009, http://tobaccocontrol.bmj.com/content/8/1/85.full.pdf
Riskesdas. (2007). Laporan Keseahatan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Sumarayasa, K. A. (2008). Hubungan tingkat pengetahuan, sikap, praktik merokok dengan kesehatan gigi dan mulut. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
YLKI. (2009, Januari 29). Fatwa MUI terlalu ringan. Serambi Indonesia . Banda Aceh, NAD.
Smet, B. et al, (1999), Determinant of smoking behaviour among adolescents in Semarang, Indonesia, Tobacco control, 8, p.186-191, diakses pada tanggal 2 Mei 2009,http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1759711/pdf/v008p00186.pdf
World Health Organization. 2008, WHO Report on The Global Tobacco Epidemic, 2008: The MPOWER Package, p.6. Geneva
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.