Sejoli Vitrin dan Cahaya Buatan Sebagai Wadah Pamer Kain Batik Klasik
Abstract
Tujuan jangka panjang dari hasil penelitian ini adalah memberikan masukan kepada museum khususnya koleksi kain batik agar dapat menghadirkan display yang ideal, estetik, bernilai dan menunjukkan karakter ciri khas untuk koleksi batik klasik. Oleh karena itu, Batik klasik merupakan karya adiluhung yang patut di lindungi dan dilestarikan. Target Khusus penelitian ini adalah mengenalkan metodologi ilmu desain interior/produk ke dalam obyek penelitian interior di dalam meningkatkan aspek estetik dan aspek ergonomic, sehingga pengunjung dapat menyajikan koleksi dengan nyaman dan tidak membosankan. Metode Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif, dengan memilih strategi penelitian Grouded Theory. Strategi yang dipilih didasarkan pada pertimbangan keleluasaan dalam meneliti, yaitu secara induktif, sehingga data yang terhimpun dapat diperkaya sebagai solusi perancangan. Dalam Grouded Theory, tidak dikenal adanya Hipotesis, akan tetapi diperkenankan sebuah Hipotesis Kerja yang dideskripsikan sebagai sebuah pernyataan. Hipotesis Kerja dalam penelitian ini adalah : Karakteristik Bentuk Display Vitrin untuk Koleksi Batik Klasik sebagai konsep yang dapat menjadi sebuah wadah pamer yang ideal bagi Tata Pamer Kain Batik Klasik.
Â
Kata Kunci : Display Vitrin, Museum, Filosofi Batik dan Interior
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Achari, Agus dan Yan Sunarya. Desain dan dunia Kesenirupaan Indonesia dalam wacana transformasi budaya, Bandung: ITB, 2001.
Adian, Donny Gahral. Pengantar Fenomenologi. Depok: Penerbit Koekoesan, 2010.
Bendung Layung Kuning. Atlas Tokoh-tokoh wayang dari riwayat sampai silsilahnya. Penerbit : Narasi. 2011
Bogdan, Robert C. Dan Steven J. Taylor, Introduction to Qualitative Research Methotds : A Phenomenological Approach in the Social Sciences, alih bahasa Arief Furchan, John Wiley dan Sons, Surabaya,Usaha Nasional. 1992
Brouwer, MAW. Psikologi Fenomenologis. Jakarta: PT Gramedia. 1983
D.K. Ching. Francis. Arsitektur, bentuk Ruang dan Tatanan. Erlangga : Jakarta : 2007.
Daymon, Cristin, dan Holloway, Immy. Metode-metode Riset Kualitatif dalam Public Relations dan Marketing Communication. Yogyakarta: Bentang. 2008
Elliot. I.M.C. Batik, fabled cloth of java, Singapore : periplus, 2004.
Heidegger, Martin. Being And Time.Copyright. by Harper & Row, Publishers, Incorporated. 1962
Hitchcock, M. Indonesia Textiles, Berkeley, Singapore: Periplus Education. 1991
Indonesia Indah Buku ke-8 “Batik. Yayasan Harapan Kita, 1999
Kerlogue, Fiona. The Book Of Batik. Singapore: Archipelago Press, 2004
Langer, S.K, Expressiveness and Simbolism, London: University of California Press. 1963
Marizar, Eddy S. Designing Furniture. Media Pressindo. 2005
Moore, Fuller. Concept and practice of architecture daylighting. New York. Van Nostrad Reinhold. 1991
Musman, Asti & Ambar B. Arini. Batik Warisan Adiluhung Nusantara. Penerbit Andi. Yogyakarta. 2011
Panero, Julius. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Penerbit Erlangga. Jakarta. 2011
Brouwer, MAW. Psikologi Fenomenologis. Jakarta: PT Gramedia. 1983
Salim, Peter. The Temporary Dictionary. Modern English Press. 1987
Smend, Galerie. The Rudolf G. Smend Collection Batik 75 selected Masterpieces. Germany : verlag der Galerie Smend, Koln. 2006
Sa’du, Abdul Aziz. Buku Panduan mengenal dan membuat batik. Jogjakarta: Harmoni, 2010.
Santosa, Adi. Mengemas budaya lewat desain kursi. Jurnal kompas minggu, Oktober 2005
Sarwono. Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni : Motif Kawung Sebagai Simbolisme Busana para Abdi dalam Wayang Kulit Purwa gaya Surakarta. Fak. Sastra Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2005
Satwiko, Prasasto. Fisika bangunan 1. Yogyakarta: Andi, 2004.
Strauss, Anselm L and Corbin, Juliet. Basics of Qualitative Research. Grounded Theory Procedurs and Techniques. California: Sage Publications.1990
Thomson, G. Museum Environment, London, Butterworths. 1981
Tjahjono, Gunawan. Metode Perancangan: Suatu Pengantar Untuk Arsitek dan Perancang. Jakarta: FT Arsitektur UI, 1999
Walker. John A. Desain, Sejarah dan Budaya : Sebuah Pengantar komprehensif. Yogyakarta : Jalasutra. 2010.
Wayne Attoe in Chapter 2 ‘Theory, critism and history of architecture, ’Introduction to architecture, (eds Snydner an Catanese), 1979
Wesley E. Woodson, Principles of Forensic Human Factor/Ergonomics. 1981
Yuke Ardhiati, dalam Grouded Theory Terkait Khora Materi Kuliah Metodologi Penelitian Magister Desain Semester 2 2012.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Web Stat