PENCIPTAAN MEREK SEPATU MALTER MELALUI STANDAR GAYA DESAIN INDUSTRI DENGAN TAHAP PROSES

Geggy Gamal S.

Abstract


Abstract                                                      

The design of a shoe must go through the design process through industrial design procedures. Many of the local artisan communities want to make local versions of shoes, but more than they do not make their own brands that copy from existing brands, shoe brands that already have names. Local craftsmen should use their own name or use the "Malter" brand of shoes with an industrial design standard process so that the local craftsmen community has the knowledge of how to make shoes in the 4.0 era industry carefully and has insights about matters related to copyright (IPR) . Understanding the design of shoes designing footwear in accordance with the conceptual thinking where it uses the "design process". The design of this footwear design requires data from other researchers that includes the vision and mission. Like the technological concept, the method, the design, the environment, the culture, and so on. All of that will be put together and synchronized so that this study has data that represents qualitative and is in accordance with its references. The design of this design covers in the design process, which starts from the background, problems, problem solving, design goals and benefits, design concepts, drawing boards, drawing charts, mood boards, keyvisuals, keywords, brainstorming sketches, developing sketches, detailing sketches, final sketch,, Computer Aided Industrial Design (3D Design), final 3D, Alternative 3D models, and mockup design results. The design results in this study can be continued as a result of further research and can be developed in the future by other researchers as a source of reference in the aim of developing local shoe designs related to the design process.

 

Keywords: logo design, IPR, Shoe Brand

 

Abstrak

Perancangan sebuah sepatu tentu harus melalui tahapan desain proses melalui prosedur desain industri. Banyak dari masyarakat pengrajin lokal yang ingin membuat sepatu versi lokal, tapi kebanyakan dari mereka tidak membuat merek sendiri melainkan menjiplak dari merek yang sudah ada, yakni merek-merek sepatu yang sudah punya nama. Sebaiknya pengrajin lokal memakai nama sendiri atau memakai merek sepatu “Malter†dengan proses standar desain industri agar masyarakat pengrajin lokal memiliki bekal ilmu bagaimana menciptakan sepatu di era industri 4.0 ini dengan seksama dan memiliki wawasan dalam hal hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Pengertian desain sepatu adalah suatu rancangan dalam mendesain alas kaki sesuai dengan pemikiran yang terkonsep dimana tahap tersebut menggunakan yang disebut sebagai “design processâ€. Perancangan desain alas kaki ini membutuhkan data-data peneliti lainnya yang mencantumkan visi dan misinya beserta gambaran-gambaran yang telah diciptakannya. Seperti pada konsep teknologinya, metodenya, desainnya, lingkungannya, budayanya, dan lain sebagainya. Semua itu akan disatukan dan disinkronkan agar penelitian ini memiliki data yang berupa kualitatif dan sesuai pada rujukannya. Perancangan desain ini mencangkup dalam design process, yaitu mulai dari background, issue, problem solving, tujuan dan manfaat perancangan, design concept, image board, image chart, mood board, keyvisual, keyword, brainstorming sketches, developing sketches, detailing sketches, final sketches, Computer Aided Industrial Design (3D Design), final 3D, Alternative model 3D, dan hasil mockup design. Hasil perancangan dalam penelitian ini dapat dilanjutkan sebagai hasil penelitian lanjutan dan dapat dikembangkan pada masa depan oleh peneliti lainnya sebagai sumber rujukan dalam tujuan untuk pengembangan desain sepatu lokal beserta proses desainnya.

 

Kata kunci :  desain logo, HAKI, Merek Sepatu


References


Bryden, Douglas. (2014). CAD and Rapid Prototyping for Product Design, Laurence King Publishing, London.

Calmettes, Julien Martinez. (2005). Besf of 3D: Virtual Product Design, Page One Publishing, Singapore.

Dameria, Anne. (2007). Color Basic Panduan Dasar Warna untuk Desainer dan Industri Grafika, Link Match Graphic, Jakarta.

Eissen, Koos & Roselien Steur. (2007). Sketching: Drawing Techniques for Product Designers, Page One Publishing, Singapore

Heskett, John. (1986). Desain Industri, CV. Rajawali, ITB

International Conference on Creative Industry (ICCI). (2013). Proceeding: Empowering Design Quality in Creative Industry Era, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.

Lidwell, William & Kritina Holden, Jill Butler. (2010). Universal Principles of Design, Rockport Publishers, USA.

Mono. (2005). Branding: From Brief to Finished Solution, Page One, Singapore.

O’Donnell, Kevin. (2003). Postmodernisme, Lion Publising, Oxford.

Rustan, Surianto. (2008). Layout, Dasar & Penerapannya, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sachari, Agus. (2002). Estetika : Makna, Simbol dan Daya, ITB, Bandung.

Safanayong, Yongky. (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu, Buana Printing, Jakarta.

Tinarbuko, Sumbo. (2008). Semiotika Komunikasi Visual, Jalasutra, Yogyakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Web Stat