USULAN PENERAPAN SIX SIGMA UNTUK MENGURANGI CACAT PADA PRODUK HEX BOLT M12 X 28 mm DI PT. JAYA METAL GEMILANG

Iphov Kumala Sriwarna, Djadja Nurdjaman

Abstract


Abstrak

PT. Jaya Metal Gemilang merupakan sebuah perusahan pembuat baut yang digunakan untuk furniture, elektronik, sepeda, kontruksi bangunan, sepeda motor serta baut komponen otomotif dan non otomotif. Di dalam perusahaan terjadi permasalahan pada proses produksi yaitu buruknya kualitas produk yang dihasilkan oleh mesin dan perlu dicari penyebab potensial permasalahannya dan menentukan solusi apa yang harus dilakukan berdasarkan permasalahan-permasalahan yang menjadi prioritas dengan menggunakan metode Six Sigma. Dari observasi yang dilakukan pada bulan April 2010 – Juli 2010 diketahui jumlah cacat terbesar adalah Hex Bolt M12x28 mm (lihat tabel 1) yaitu sebesar 1.301 pcsdari total produksi 540.602 pcs (0,24%). Dan dari jenis cacat yang terbesar yang sering muncul pada produk tersebut adalah cacat ulir. Setelah dilakukan perhitungan index kemampuan kapabilitas proses pada perusahaan tersebut, didapat Cpk = 0,68 , DPMO = 802 ppm dan nilai sigma = 4,66 sigma, nilai tersebut masih kurang mendekati tingkat mutu kelas dunia yang menginginkan pencapaian level kualitas. Dengan Fishbone Diagram didapat 10 faktor terbesar penyebab potensi kegagalan Cacat Ulir, yang kemudian ditanggulangi dengan beberapa kontrol pencegahan, deteksi dan usulan perbaikan sesuai dengan metode Six Sigma yaitu FMEA. Usulan yang diterapkan untuk menaikan nilai sigma perusahaan adalah Kasie Lab. melakukan pemeriksaan hasil cek laboratorium mengenai spesifikasi dies yang diisi lembaga independent, menghitung Life time untuk dies dan oli dan di tetapkan sebagai standard untuk penggantian selanjutnya, mengganti baut pengunci dies dan baut setingan pressure dies dengan yang lebih kuat, Kasie Rolling melakukan pemeriksaan hasil check sheet persiapan mass production, penggunaan sensor deteksi fungsi baut pengunci, baut setingan pressure dies dan pendorong bahan serta Kasie Maintenance melakukan pemeriksaan hasil check oli harian, melakukan pengecekan kekerasan material sebelum proses produksi, penambahan operator QA-IP, melakukan pengecekan diameter ulir dengan 6 (enam) posisi pengecekan, memberikan pelatihan kepada operator baru dan penambahan jumlah exhaust yang proposional dengan luas area produksi.

Kata Kunci: Six Sigma, Fishbone Diagram, FMEA, Pressure Dies, Mass Production


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Brue, G. (2002). Sig sigma for managers. Mc Graw-Hill: A briefcase Book.

Evans, J. R., & William, M. L. (2005). Pengantar Six Sigma [An Introduction to Six Sigma & Process Improvement]. Thomson.

Gaspersz, V. (2006). Continous cost reduction through lean sigma aproach—strategi dramatis reduksi biaya dan pemborosan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Gaspersz, V. (2008). The executive guide to implementing Lean Six Sigma. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hendradi, C. T. (2006). Statistik SIX SIGMA dengan Minitab. Yogyakarta: CV.Andi Offset.

Pande, P. S., Neuman, R. P., & Ronald, R. C. (2002). The Six Sigma way: Team fieldbook, an implementation guide for process improvement teams. McGraw-Hill.

Sutalaksana., Iftikar, Z., dkk. (1979). Teknik tata cara kerja. Bandung : Institut Teknologi Bandung, Jurusan Teknik Industri.

http://www.isixsigma.com/


Refbacks

  • There are currently no refbacks.