UPAYA MENGURANGI JUMLAH REJECT PADA PROSES PRODUKSI CARTON SHEET DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. KATI KARTIKA MURNI

Usep Saepudin, M. Derajat Amperajaya

Abstract


Abstract

Continuous quality improvement is absolutely necessary to win the industry competition in manufacturing, product quality is also an important thing to be aware of in order to keep the company survive in the competition.PT. Kati Kartika Murni (PT. KKM) is one of the companies engaged in manufacturing paper and packaging product. Although the company has long been established but still there is a product mismatch that is produced, that is the number of carton sheet reject products produced in the Corrugator Section. The Six Sigma method is used to dramatically improve quality towards zero defect. The Six Sigma method has five steps: Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). The DMAIC method will be carried out using several quality enhancement tools, namely 5W + 1H, P-chart, Pareto diagram, Fishbone diagram, Matrix diagram, and FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Based on the results of the analysis of PT. KKM when the production process of carton sheet has a good performance capability that is the value of Sigma 4.13 and DPMO value 4,332.17 per one million products. This means that one million carton sheet product opportunity There is a possibility of 4,332.17 carton sheet that failed production due to damage in carton sheet. By using the FMEA method can be obtained and selected 3 factors cause defects that have the largest RPN value of any dominant defect, so that it can be proposed action recommendations that can be done to eliminate the dominant factors causing overlap and crepek defects in the Carton Sheet.

 

Keywords: DMAIC, quality, defective products, six sigma, carton sheet

 

Abstrak

Peningkatan kualitas secara berkesinambungan adalah hal yang mutlak diperlukan untuk memenangkan persaingan industri dalam dunia manufaktur, kualitas produk juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan agar perusahaan tetap survive dalam kompetisi. PT. Kati Kartika Murni (PT. KKM) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur paper and packaging product. Meskipun perusahaan ini telah lama berdiri tetapi masih saja terjadi ketidaksesuaian produk yang dihasilkan, yaitu banyaknya produk carton sheet reject yang dihasilkan di Corrugator Section. Metode Six Sigma digunakan untuk meningkatkan kualitas secara dramatik menuju tingkat kegagalan nol (zero defect). Metode Six Sigma memiliki lima langkah-langkah, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). Metode DMAIC akan dilakukan menggunakan beberapa alat bantu peningkatan kualitas, yaitu 5W+1H, p-chart, diagram pareto, fishbone diagram, diagram matrix, dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Berdasarkan hasil analisis PT. KKM saat proses produksi carton sheet memiliki kapabilitas kinerja cukup baik yaitu dengan nilai sigma 4,13 dan nilai DPMO 4.332,17 per satu juta produk. Hal ini berarti dari satu juta kesempatan produk carton sheet terdapat kemungkinan 4.332,17 carton sheet yang gagal produksi akibat kerusakan pada carton sheet. Dengan menggunakan metode FMEA maka dapat diperoleh dan dipilih 3 faktor penyebab cacat yang memiliki nilai RPN terbesar dari setiap cacat dominan, sehingga dapat diusulkan rekomendasi aksi yang dapat dilakukan untuk mengeliminasi faktor dominan penyebab cacat overlap dan krepek pada Carton Sheet tersebut.

 

Kata kunci: DMAIC, kualitas, produk cacat, six sigma, carton sheet

 


Full Text:

PDF

References


Amperajaya, M. D. (2014). Pengurangan Jumlah Cacat Produk Dengan Metode FMEA Pada Section Forming PT . XYZ. Jurnal Inovisi, Vol 10(2), 70–78.

Amperajaya, M. D., & Daryanto. (2007). Identifikasi Penyebab Pulley Pada Proses Pengecoran Di PT. Himalaya Nebya Indonesia Dengan Metode FMEA & RCA. Jurnal Inovisi, Vol 6(1), 1–24.

Amperajaya, M. D., & Kristoyo, A. (2011). Usulan Mengurangi Jumlah Cacat Tutup Kaleng 301 Easy Open End Line Waxing Menggu-nakan Metode Six Sigma Di PT. Cuc Jakarta. Jurnal Inovisi, Vol 7(2), 1–9.

Amperajaya, M. D., & Najib, M. (2012). Menurunkan Waktu Proses Machining Edm Untuk Cover Inner Di PT. Astra Honda Motor Dengan Metode FMEA. Jurnal Inovisi, Vol 8(1), 24–29.

Desai, T. N., & Shrivastava, R. L. (2008). Six Sigma - A New Direction to Quality and Productivity Management. Wcecs 2008: World Congress on Engineering and Computer Science, (2004), 1047–1052.

Duffy, Grace L. (2013). The Asq Quality Improvement Pocket Guide: Basic, History, Concept, Tools, And Relationships. Printed In The United States Of America: ASQ.

Evan, James R., & Linsday, Wiliam M. (2007). Pengamtar Six Sigma: An Introductiont To Six Sigma & Process Improvement. Jakatra: Salemba Empat.

Ganguly, K. (2012). Improvement process for rolling mill through the DMAIC Six Sigma approach. International Journal for Quality Research, Vol 6(3), 221–231.

Gaspersz, Vincent. (2001). Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI.

Gaspersz, Vincent. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Gaspersz, Vincen. (2005). Total Quality Mana-gement. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Hidayat, Anang. (2007). Strategi Six Sigma Peta Pengembangan Kualitas Dan Kinerja Bisnis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Kabir, E., Boby, S. M. M. I., & Lutfi, M. (2013). Productivity Improvement by using Six-Sigma. International Journal of Engineering and Technology, Vol 3(12), 56–84.

Mayangsari, Fitria, D., Adianto, H., & Yuniati, Y. (2015). Usulan Pengendalian Kualitas Produk Isolator Dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Dan Fault Tree Analysis (FTA). Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, Vol 3(2), 81–91.

Morris, M. a. (2011). Failure Mode And Effects Analysis Based On Fmea 4 Th Edition.

Pande, Peter S., Holpp, Larry. (2003). What Is Six Sigma: Berfikir Cepat Six Sigma. (Dwi Purbantini, Penerjemah.). Jogjakarta: ANDI

Prawirosentono, Suryadi. (2007). Filosofi Baru Tentang Mutu Terpadu. Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara

Ras, S. A., & Aripin. (2005). Menurunkan Cacat Pada Produksi TV Dengan Menggunakan Metode Six Sigma Di PT . LG Electronics Indonesia. Jurnal Inovisi, Vol 4(2), 2–7.

Rasjidin, R., & Pamilih, D. (2007). Usulan Perbaikan Kualitas Produk Pada Proses Pelapisan Logam ( Hvof Spray ) Dengan Metode Six-Sigma Di PT. T. Jurnal Inovisi, Vol 6(1), 9–28.

Sellappan N., Nagarajan D., & Palanikumar K. (2015). Evaluation of Risk Priority Number (RPN) in Design Failure Modes and Effects Analysis (DFMEA) using Factor Analysis. International Journal of Applied Engi-neering Research ISSN, Vol 10(14), 973–4562.

Shirouyehzad, H., Dabestani, R., & Badakhshian, M. (2011). The FMEA Approach to Identifi-cation of Critical Failure Factors in ERP Implementation. International Business Research, Vol 4(3), 254–263.

Soemohadiwidjojo, Arini T. (2017). Six Sigma : Metode pengukuran Kinerja Perusahaan Berbasis Statistik. Jakarta 13720 : Raih Asa Sukses.

Stamatis, D. H. (2014). The ASQ Pocket Guide To Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Printed In The United States Of America: ASQ.

Sujova, A., Simanova, L., & Marcinekova, K. (2016). Sustainable process performance by application of Six Sigma concepts: The research study of two industrial cases. Sustainability (Switzerland), Vol 8(3), 2–21.

Sutalaksana, Iftikar Z, dkk. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB.

Suwandi, A., & Priambodo, I. (2015). Minimasi Cacat Produk Filament Chips Dengan Penerapan Metoda Six Sigma. Jurnal Inovisi, Vol 11(1), 23–44.

Valles, A., Sanchez, J., Noriega, S., & Nunez, B. G. (1994). Implementation of Six Sigma in a Manufacturing Process: A Case Study. International Journal of Industrial Engineering: Theory, Applications and Practice, Vol 16(3), 171–181.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.