PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMERINGKATAN DAN STRATEGIPENGEMBANGAN KELOMPOK TANI KAKAO DI INDONESIA

Zulfiandri Zulfiandri

Abstract


Abstract

There have been many programs launched by the government to develop farmer groups (Poktan). Either by the ministry of agriculture or by other technical ministries. The effectiveness of various programs that have been carried out needs to be evaluated by farmer groups. This paper evaluates the effectiveness of the assistance using Quality Functional Deployment (QFD). An evaluation was carried out for the program from 2011 to 2016. The strategy for developing farmer groups was carried out using a prospective analysis. The results of the evaluation will be used as improvements for the development of farmer group programs in the future. From the results of the evaluation, leadership development in groups is something that needs to be improved. Dominant factors that will influence the successful development of agricultural product processing groups in Indonesia, namely: (1) government policies, (2) financial administration and governance assistance, (3) growing entrepreneurship, (4) institutional strengthening, (5) special program credits, and (6) Access to funding institutions.

 

Keywords: farmers group, QFD, prospective analysis

 

Abstrak

Telah banyak program yang diluncurkan pemerintah untuk mengembangkan kelompok tani (Poktan). Baik oleh kementerian pertanian atau oleh kementerian teknis lainnya. Berbagai program yang telah dilakukan perlu dievaluasi efektivitasnya kepada kelompok tani. Makalah ini mengevaluasi keefektifan bantuan tersebut dengan menggunakan Quality Functional Deployment (QFD). Evaluasi dilakukan untuk program dari 2011 hingga 2016. Strategi pengembangan kelompok tani dilakukan dengan analisis prospektif. Hasil evaluasi akan digunakan sebagai penyempurnaan untuk pengembangan program kelompok tani di masa depan. Dari hasil evaluasi, pengembangan leadership dalam kelompok merupakan hal yang perlu ditingkatkan.Faktor-faktor dominan yang akan mempengaruhi keberhasilan pengembangan kelompok pengolahan hasil pertanian di Indonesia yaitu : (1) kebijakan pemerintah, (2) bantuan dan bimbingan administrasi dan tata kelola keuangan, (3) penumbuhan entrepreneurship, (4) penguatan kelembagaan, (5) kredit program khusus, dan (6) Akses ke lembaga dana.

 

Kata kunci: kelompok tani, QFD, analisis prospektif 


Full Text:

PDF

References


Bantacut.T., Sutrisno dan Rawi. D F A. (2001). Pengembangan Ekonomi Berbasis Usaha Kecil dan Menengah. Dalam Kemitraan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal. Yayasan Mitra Pembangunan Desa – Kota dan Business Innovation Center of Indonesia. Jakarta.

Budi, G.S. dan M. Aminah. (2009). Faktor-Faktor Dominan dalam Pembentukan Lembaga Sosial. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Volume 27 No. 1, Juli 2009 : 29. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Damanik, S dan Herman. (2010). Prospek dan Strategi Pengembangan Perkebunan Kakao Berkelanjutan di Sumatera Barat. Perspektif Vol. 9 No. 2/ Desember 2010. Hlm 94-105.

Deng, WJ. and YF Kuo. (2008). Revised Planning Matrix of Quality Function Deployment. The Service Industries Journal. 28 (10). 1445-1462.

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. (2011). Pedoman Umum Program Insentif 2 in 1. Kementerian Pertanian RI.

Direktoral Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. (2012). Pedoman Umum Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kawasan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Kementerian Pertanian RI.

Gonzalez, M.E., Gioconda Q., Rene M., dan Carlo M.. (2004). QFD Strategy House: An Innovative Tool for Linking Marketing and Manufacturing Strategies. Journal of Marketing Intelligence & Planning. Vol.22 : 335.

Hardjoamidjojo, H. (2002). Panduan Lokakarya Analisis Prospektif. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 45 hlm.

Hermanto dan Dewa K.S. Swastika. (2011). Penguatan Kelompok Tani: Langkah AwalPeningkatan Kesejahteraan Petani. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 9 No. 4, Desember 2011 : 371-390.

Kantor Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. (2003). Pengembangan Usaha Skala Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi. Jakarta.

Ihsaniati Nur Rahmatika. (2008). Penerapan Quality Function Deployment (QFD) untuk Mengetahui Tingkat Kepuasan Konsumen Produk Biskuit di PT. Arnott’s Indonesia. Skripsi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

LI Na, SUN Xiaofei, WEI Yang, ZENG. Ming. (2012). Decision Making Model Based on QFD Method for Power Utility Service Improvement. Systems Engineering Procedia 4 (2012) 243 – 251.

Nasution, Muslimin. (1992). Pemberdayaan. Bahan Kuliah Studi Pembangunan Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Sarana, Harmin. (2006). Design Sistem Monitoring Control and Surveillance Maritim Nasional dalam Rangka Pembangunan Kelautan Indonesia. Disertasi. Program Pasca Sarjana IPB, Bogor.

Zairi, M. dan M.A. Youssef. (1995). Quality Function Deployment. The International Journal of Quality & Reliability Management. Vol.12 : 9-23


Refbacks

  • There are currently no refbacks.