USULAN PERBAIKAN MENGURANGI JUMLAH CACAT PADA PRODUK TANGKI AIR TB 55 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT Y

Zulfiandri Zulfiandri, Yusuf Abdillah

Abstract


Produsen tangki air saat ini berkembang pesat karena banyaknya permintaan berbagai macam ukuran tangki, untuk pasokan rumah tangga, industri, dan real estate. Hal ini menyebabkan banyaknya persaingan perusahaan tangki air, dimana perusahaan tersebut dituntut untuk memberikan produk yang berkualitas agar sesuai dengan permintaan pasar. Sehingga perusahaan tersebut dapat bertahan dan mengembangkan bisnisnya di Indonesia serta menjadi salah satu produsen tangki terbaik di Indonesia. Dalam pembuatan tangki air pada PT Y ditemukan beberapa cacat produk seperti produk Bergelembung, Warna tidak sesuai, Flashing, Flowmark, Ketebalan. Untuk meningkatakan kualitas dan kuantitas produk tangki air pada PT Y maka diperlukan langkah perbaikan terhadap cacat produk yang terjadi. Salah satu program perbaikan kualitas yang berkesinambungan adalah metode six sigma. Six sigma merupakan metode yang diterapkan untuk mengatasi cacat produk yang terjadi dengan tahapan DMAIC. Pada tahap Define identifikasi menggunakan diagram SIPOC diketahui pada proses produksi Rotational molding dan mengidentifikasi jenis cacat produk dengan CTQ terdapat 5 jenis cacat produksi. Measure dilakukan menggunakan peta kendali,  pengukuran pada nilai sigma selama bulan  Agustus – Desember 2018 yaitu 3.17. Tahap analyze dengan menggunakan Diagram Pareto terdapat jenis cacat produk tertinggi yaitu bergelembung dengan presentase 34% dan dengaan Diagram Fishbone diketahui 5 faktor penyebab terjadinya bergelembung yaitu faktor manusia, faktor mesin, faktor material, faktor metode, dan faktor lingkungan. Improve dengan menggunakan FMEA (Failure mode and effects analysis) salah satu penyebab cacat adalah operator salah dalam menyeting setelan temperatur dan putaran dengan RPN 126 dengan Recommended Action; bagian QC melakukan penilaian terdapa kinerja operator dalam hal settingan temperatur untuk setiap tahapan secara berkala berupa pengisian form performansi operator. Tahap terakhir adalah control yang mencoba menjaga konsistensi perbaikan yang sudah dilakukan serta pengukuran hasil yang didapat setelah perbaikan dan usaha perbaikan dengan cara Check Sheet serta mengusulkan untuk menggunakan alat bantu thermometer digital serta indikator lampu dan timer untuk memudahkan operator dalam setting temperatur Rotational molding.

Kata kunci: DMAIC, cacat produk, kualitas, manufacturing, six sigma, tangki air, upaya perbaikan, zero defect.

Keywords


DMAIC, cacat produk, kualitas, manufacturing, six sigma, tangki air, upaya perbaikan, zero defect.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.