KAJIAN RENCANA PEMINDAHAN FACTORY OUTLET DARI JALAN R.E MARTADINATA BANDUNG KE WILAYAH GEDEBAGE

Fitrian Megawati

Sari


Salah satu kegiatan menyenangkan adalah belanja atau shopping, bahkan sebagian menganggap belanja adalah kegiatan rekreasi atau penghiburan diri dari perasaan lelah dan mungkin juga jenuh dari segala aktifitas sehari-hari.Saat ini belanja adalah bagian dari rekreasi karena telah tersedianya tempat-tempat belanja yang menyenangkan.Maka, wisata belanja secara singkat disimpulkan sebagai suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang bukan sekedar hanya berjalan-jalan tetapi sekaligus untuk membeli keperluan dan melihat-lihat serta menikmati daya tarik dari kawasan wisata belanja tersebut.Seperti hal nya Factory Outlet Jl. R.E Martadinata yang merupakan tempat wisata belanja yang ramai dikunjungi pengunjung karena harganya yang relatif murah dan barang yang dijual merupakan barang-barang ber-merk. Sayangnya perkembangan Factory Outlet yang berkembang di Jl. R.E Martadinata tidak menempati fungsi kawasan yang semestinya, yaitu yang tadinya diperuntukan untuk perumahan tetapi dijadikan untuk komersil.Studi ini bertujuan untuk mengkaji pemindahan kawasan Factory Outlet di Jalan R.E Martadinata Bandung ke Wilayah Gedebage. Dalam menganalisis metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif berdasarkan faktor-faktor yang mendorong perkembangan Factory Outlet dari segi pengusaha Factory Outlet dan dari segi konsumen.Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di JL. R.E Martadinata diperlukan pengembangan kawasan belanja Factory Outllet di Wilayah Bandung Timur (Gedebage), dengan adanya pengembangan dan pengendalian kawasan belanja Factory Outlet sebagai kawasan wisata belanja diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada, serta dapat menjadikan wisata belanja Factory Outlet Gedebage sebagai Trend Image Kota Bandung.
Kata Kunci : Factory Outlet dan Pemindahan Kawasan Belanja


Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Cooper, et al,. Tourism: Principles and Practice. Second Edition.: Addison Wesley Longman Publishing. New York, 1999

Drs. T. Gilarso. Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Mikro, Jilid 1. Kanisius, Yogyakarta. 1993

G.F. Stanlake. Starting Economics. Longman, 1994.

Kuncoro. Mudrajad, Phd. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga: Yogyakarta. 1993

Lang, Jon, Creating Architectural Theory, The Role of The Behavioral Sciences in Environmental Design, Van Nostrand Reinhold Company Inc. 1987

Leiper, Neil. Tourism Systems: An Interdisciplinary Perspective. Department of Management Systems, Business Studies Faculty, Massey University, Palmerston North, New Zealand. 1990

Lincolin,Arsyad.Hubungan perdagangan internasional. Jakarta. 1999

Lynch, Kevin, The Image of The City, MIT Press, Cambridge, 1960.

MacDonald, Gillian Mary Elizabeth.Unpacking Cultular Tourism. Unpublished M.A. Thesis. Canada: Simon Fraser University. Canada, 2004

Mulyadi, F. Implikasi Perkembangan cafe dan factory outlet Dalam Kaitannya Dengan Perkembangan Pariwisata Di Kota Bandung. Pelatihan Pengelolaan Pariwisata Daerah. Bandung. 2001

Philip Kotler . Principles Of Marketing. Prentice Hall, New Jersey. 1981

Philip; Michael Alan Hamli; Irving Rein & Donald H. Haider. Marketing Asian Places: attracting investment, industry and tourism to cities, state and nation. John Willy & Sons (Asia) Pte Ltd, Singapore. 2002

Rahman, Arief, Identifikasi Pengembangan Obyek Wisata Pantai Kuta Bali. Tugas Akhir, Universitas Udayana. 2006

Singaribum, Masri. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. 1989


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


VISIT COUNTER:

gerEGGe