DAMPAK PEMBANGUNAN KOTA PADA KESEHATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBIJAKAN KESEHATAN PERKOTAAN
Sari
Abstrak
Perkembangan kawasan pada dasarnya tidak terlepas dari kegiatan sosial-ekonomi dan keterkaitan dengan daerah belakangnya yang kemudian membangkitkan dan menuntut kegiatan yang ada dalam masyarakat pada kawasan tersebut, sehingga membutuhkan ruang untuk mengalokasikan kebutuhan mereka. Bakauheni merupakan sebuah Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki fungsi yang sangat vital bagi Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, karena menghubungkan kedua pulau besar tersebut. Bakauheni memiliki potensi perkembangan wilayah yang sangat baik pada masa mendatang karena memiliki lokasi yang strategis dan memiliki kebijakan terkait, baik dari tingkat daerah maupun nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perkembangan wilayah di Kecamatan Bakauheni dan memberikan usulan konsep pengembangan kota baru sebagai alternatif pengembangan wilayah. Sehingga dapat meminimalisir permasalahan ruang di Kecamatan Bakauheni pada masa mendatang.Metode analisis penelitian yang dilakukan memiliki yaitu analisis kebijakan, analisis daya dukung, analisis daya tampung, analisis aksesibilitas, analisis penentuan lokasi, analisis kebutuhan prasarana kota, analisis perekonomian.Hasil temuan studi ini ialah perlunya penanganan ruang untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi di Kecamatan Bakauheni dengan penerapan konsep kota baru. Pengembangan kota baru di Kecamatan Bakauheni menjadi salah satu alternatif penanganan kawasan dan secara khusus dapat meningkatkan kualitas fisik suatu kawasan dengan menyediakan komponen yang mempunyai ciri kota sehingga dapat mendukung aktifitas penduduk yang ada pada kawasan tersebut, menjaga keseimbangan lingkungan alam, serta mengurangi kesenjangan pembangunan. Usulan fungsi kota baru Bakauheni adalah sebagai kota transit terintegrasi transportasi antar moda.
Â
Kata Kunci : Bakauheni, Kota baru, Perkembangan kawasan.
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Daftar Pustaka
Abidin, Said Zainal. (2006). Kebijakan Publik. Jakarta. Suara Bebas
Anne Mills et al. (1989). Desentralisasi Sistem Kesehatan. WHO.
Doxiadis, Constantinos A. (1968). Ekistics: An Introduction to the Science of Human Settlements. Australia: Anchor Press.
Hartono, B. (2001). Penataan Sistem Kesehatan Daerah. Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Jahi, A (penyunting). (1988). Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-negara Dunia Ketiga: Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia.
Lynch, Kevin. (1984). Good City Form, Massachusetts Institute of Technology. USA.
Mills, A., J.P. Vaughan, D.L. Smith, dan I. Tabibzadeh. (1989). Desentralisasi Sistem Kesehatan: Konsep-konsep, Isu-isu, dan Pengalaman di Berbagai Negara (diterjemahkan oleh Trisnantoro, L.). Yogjakarta: Gajah Mada University Press.
Misra, R.P. (1981). Depelopment Where People Matter: Case for a Comprehensive Social Policy. Maruzen, Asia, Nagoya: Regional Development Alternatives, International Perspectives
Susanto, D. (2000). Pendekatan Paradigma Baru Ilmu Penyuluhan Pembangunan: Sumbang Pikiran dalam Meningkatkan Kiprah Jajaran Alumni Program Studi PPN. Makalah disajikan sebagai sumbangan bahan diskusi di dalam Seminar Nasional Pemberdayaan SDM menuju terwujudnya masyarakat madani. PPS IPB 25-26 September 2000.
(4 April 2011). Warga Metropolitan Rawan Stroke, Surat Kabar Kompas.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
VISIT COUNTER: