Arahan Penataan Konservasi Ketandan agar Antisipatif Menghadapi Bencana Kebakaran

Dessy Eresina Pinem, M. Santosa

Abstract


Abstrak

Kebakaran adalah salah satu bencana yang bisa terjadi di kawasan perkotaan. Salah satu penyebab kebakaran adalah rapat dan tingginya bangunan sehingga kebakaran sering terjadi pada banyak bangunan di pusat-pusat kota. Kawasan Ketandan terletak di Kawasan Malioboro yaitu di Utara Keraton Yogyakarta, merupakan kawasan bersejarah sebagai tempat tinggal penduduk Cina pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Pada kawasan ini terdapat bangunan-bangunan yang dikonservasi yaitu bangunan yang berciri Indis dan Cina. Pada kawasan ini pernah terjadi beberapa kali kebakaran yaitu pada tahun 2006 di Gedung Mirota Batik dan pada perumahan padat di tengah kawasan. Kebakaran akan sangat mudah merambat dari satu bangunan ke bangunan lain karena kondisi bangunan yang rapat, seingga dapat merusakkan bangunan konservasi, padahal bangunan konservasi sebaiknya tidak banyak mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan menemukan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada penentuan besar resiko kebakaran di Kawasan Ketandan. Faktor-faktor tersebut kemudian digunakan sebagai penentu  bangunan-bangunan yang beresiko tinggi terhadap bahaya kebakaran. Sebagai antisipasi terhadap terjadinya kebakaran, selanjutnya ditentukan jalur evakuasi yang tepat bila terjadi kebakaran di kawasan tersebut. Faktor-faktor penyebab terjadinya kebakaran di kawasan studi, selanjutnya dapat digunakan  pedoman bagi pencegahan dan penanggulangan kebakaran di kawasan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa faktor yang berpengaruh pada penentuan besarnya resiko suatu kawasan terhadap aspek pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah KDB (Koefisien Dasar Bangunan), jarak antar bangunan, material bangunan, material atap, lebar jalan, radius perputaran dan signage. Faktor ini bervariasi pada tiap blok namun pada umumnya hampir sama. Oleh sebab itu arahan penataan Kawasan Ketandan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran adalah arahan KDB, arahan fungsi bangunan, jenis dan lebar ruang terbuka, ketinggian bangunan agar pemadam kebakaran dapat melayani semua bagian kawasan, peletakan signage dan tiang listrik, material bangunan dan penempatan hidran.

Kata kunci: bencana kebakaran,  kebakaran kawasan, faktor penentu resiko kebakaran

Abstract

Fire disaster usually happened at city region. The height and density of building are usually caused of fire which happened at the city center. Ketandan is one of historical region located at North of Keraton Yogyakarta. Ketandan was a settlement for early Chinese people (colonialism era) at Yogyakarta that bequeath many Chinese style architectural buildings. Ketandan be one of conservation region to safe those historical buildings. Unfortunately, fire disaster often happened here because the density of building. On the other hand, the building should not be demolished because they are conserved. Aim of this research is to find factors that influenced to assess the fire disaster risk. The assessment will be used to get high fire disaster risk building and low fire disaster risk building. Knowledge of low and high risk building is important to create an evacuation route to safe people from fire disaster. This research found that factors influenced to the high fire disaster risk at Ketandan are Koefisien Dasar Bangunan (KDB), distance between buildings, building material, roof material, wide of street, turn radius, and signage. These factors are different at such blocks. Summary of this research is a design guideline to anticipate fire disaster at Ketandan. Those are guideline of KDB, function of building, width of open space, height of building, location of signage and other street furniture, building material and location of hydrant.

Keywords:  fire disaster, factors to assess risk of fire disaster, fire disaster at city region


References


Daftar Pustaka

Cohen, J. D., “Wildland-Urban Fire—A Different Approachâ€. http: www.nps.gov/nifc/download/pub_pub_wildlandurbanfire.pdf. Akses tanggal 12 November 2007

Darmono, R., “Passive Fire Protection System As A Consideration in Housing Designâ€, Tesa Arsitektur, Vol 5 No.13, 2002.

Excel Automated Fire Flow Worksheet Instructions. http://www.tvfr.com/Dept/ fm/brochures/document_files/fireflow_worksheet_instructions_excel_revised_01_06.pdf. Akses tanggal 21 April 2008.

Egan, D., Concepts in Building Firesafety, New York: John Wiley & Sons, 1978.

Fire protection requirements at a glance. http://www.rsf-fire.org/assets/documents/prevention/ordinances/At%20a%20Glance.Revised%2012-03.pdf. Akses tanggal 12 November 2007

Frick, H., Setiawan, P.L., Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, Semarang: Soegijapranata University Press, 2001.

Grigg, N.S., “Infrastructure: Integrated Issue or Tower of Babelâ€, Journal of Infrastructure System, Vol.5 No. 4, 1999.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/KPTS/1985 tentang Ketentuan Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran Pada Bangunan Gedung

Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor: 10/KPTS/2000 Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan.

Kristiawan, E., â€Perencanaan Induk Penetapan Sebuah Sistem Pencegahan Dan Pengendalian Kebakaranâ€, http://www.jakartafire.com/dpk07/berita/index.php?act=detil&idb=553. Akses tanggal 23 April 2008

Lot and Building Coverage Definitions, http://www.santabarbaraca.gov/NR/rdonlyres/597F28C0-4D49-4E49-9568-6299B97217DF/0/lot_coverage.pdf, Akses tanggal 21 April 2008

Material Safety Data Sheet Zinc Metal MSDS, http://cheville.okstate.edu/photonicslab/Safety/safety/MSDS/zinc_msds.htm Akses tanggal 13 Mei 2008

Ordinance No 03-01. http://www.rsf-fire.org/assets/ documents/prevention/ordinances/Ordinance03_01.pdf. Akses tanggal 12 November 2007.

Okada, N., Fang, L., Hipel, K.W., “Perspective in Participatory Infrastructure Managementâ€, Doboku Gakkai Ronbunshuu D, Vol.62 No.3, 2006.

Rochman A, “Gedung Pasca Bakar Estimasi Kekuatan Sisa dan teknologi Perbaikannyaâ€, Dinamika Teknik Sipil, Vol. 6, No. 2, 2006.

Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1991 Tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta 1990-2010. Akses tanggal 21 Mei 2008.

Rancho Santa Fe Fire Protection System Roofing Requirement. http://www.rsf-fire.org/assets/documents/prevention/requirements/roofing_requirements.pdf. Akses tanggal 12 November 2007.

Santa Fe Fire District Access Requirements. http://www.rsf-fire.org/prevention/access_requirements.asp. Akses tanggal 12 November 2007.

Santa Fe Fire District Access Ordinances and Standards. http://www.rsf-fire.org/prevention/ordinances.asp. Akses tanggal 12 November 2007.

Shirvani, H., The Urban Design Process, New York: Van Nostrand Reinhold Compaby, Inc., 1985.

Somayaji, S., Civil Engineering Materials, New Jersey: Prentice Hall. Inc., 1995.

Sunarno, Mekanikal Elektrikal, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2005.

Yunus, H.S., Struktur Tata Ruang Kota, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


    

Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
Telp : 021 5674223 ext 266

email : [email protected]