Hubungan Karakteristik Individu Dengan Kejadian Sick Building Sydrome (SBS) Pada Anggota Di Unit Kerja X

Rahmat Hamdhani, Rici riansyah, Ezriani Ezriani

Abstract


Sick Building Syndrome (SBS) adalah suatu gejala keluhan kesehatan yang dapat dirasakan oleh seseorang pada saat berada didalam gedung dan akan hilang ketika sudah keluar dari gedung tesrsebut yang dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kualitas udara didalam ruangan, pencemaran udara dan ventilasi suatu bangunan. Adapun gejala yang dapat dirasakan oleh seseorang berupa sakit kepala, bersin-bersin, pilek, hidung tersumbat, iritasi pada mata, tenggorokan, batuk, gatal, dan bitnik merah pada kulit serta rasa mual. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini untuk dapat mengetahui kualitas fisik udara yang berpotensi menjadi penyebab kejadian SBS pada anggota unit kerja X di unit kerja X. Penelitian ini dilakukan secara analitik dengan pendekatan cross-sectional yang diikuti oleh 33 anggota yang telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Ruang lingkup penelitian ini adalah karekteristik individu berupa umur, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok dan riwayat alergi serta memberikan kuesioner terkait keluhan SBS yang dirasakan oleh anggota unit kerja X. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil mengenai hubungan karakteristik individu dengan kejadian SBS yaitu umur (p-value 0,011), jenis kelamin (p-value 0,523), masa kerja (p-value 0,589), kebiasaan merokok (p-value 0,839) dan Riwayat alergi (p-value 0,358). Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu umur memiliki hubungan dengan kejadian sick building syndrome pada anggota pegawai di unit kerja X dengan p-value < 0,05

Keywords


Gejala, Karakteristik Individu, Sick Building Sydrome

References


Candrasari CR, Mukono J. (2013). Hubungan kualitas udara dalam ruang dengan keluhan penghuni lembaga pemasyarakatan kelas iia kabupaten sidoarjo. Kesehatan Lingkungan. 2013;7(1):21–5

Hefnita H, Budiyono B, Suhartono S. (2023). Hubungan Antara Kualitas Udara DenganGejala Sick Building Syndrome. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung. 2023;15(2):528–40

Iskandar R. (2007). Kajian Sick Building Syndrome. Jurnal Teknik Sipil. 2007;3(2):158–73

Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023. Kemenkes Republik Indones. 2023;151(2): Hal 10-17

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Standar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Perkantoran. kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pedoman Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2021;1(078487A):483

Rahman NH, Naiem F, Russeng S. (2014). Studi tentang Keluhan Sick Building Syndrome (SBS) pada Pegawai di Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat. 2014;1(12)

Rahmawati LZA, Hartanto T, Pratiwi AS, Tiaraningrum H. (2022). Perbandingan Kualitas Udara Dalam Ruang Gedung D1 Fmipa Berdasarkan Arah Sinar Matahari. Proceeding Seminar Nasional IPA XII. 2022;134–41

Rasha Abdul Wahhab, Jetly KJ, Shakir S. (2021). Indoor Air Quality Monitoring Systems. Int J Knowledge-Based Organ. 2021;11(3):1–14

Ulfa VA, Asnifatima A, Fathimah A. (2022). Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) pada Karyawan RSIA Pasutri Bogor Tahun 2020. 2022;5(5):428–34




DOI: https://doi.org/10.47007/hp.v6i01.9065

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Health Publica

Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
Telp : 021 5674223 ext 266

 

View My Stats