HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PETUGAS TERHADAP KETERLAMBATAN KLAIM BIAYA RAWAT INAP PESERTA KARTU JAKARTA SEHAT (KJS) DI RS JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN TAHUN 2013

Siti Nurlaela, Lily Widjaya, Nanda Aula Rumana

Sari


Keterlambatan adalah pelaksanaan suatu pekerjaan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau tidak tepat waktu. Keterlambatan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa diantaranya yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku. Keterlambatan klaim biaya rawat inap peserta KJS mengakibatkan cash flow rumah sakit terganggu sehingga akan mengganggu operasional rumah sakit yang akan berdampak pula kepada pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku petugas terhadap keterlambatan klaim biaya rawat inap peserta KJS di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan observasional serta disain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah petugas yang terkait dengan pelaksanaan klaim biaya rawat inap peserta KJS yaitu dokter, bagian Kasir, Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Rekam Medis, dan Verifikasi yang berjumlah 70 orang, sedangkan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu jumlah dari seluruh populasi. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat (chi square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan klaim biaya rawat inap peserta KJS tidak tepat waktu 52,90%. Pengetahuan petugas tentang ketentuan klaim biaya rawat inap peserta KJS 49,10%. Sikap petugas yang baik 44,30% dan perilaku petugas yang baik 49,10%. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap keterlambatan klaim biaya rawat inap peserta KJS dimana P < 0,05. Odd ratio untuk pengetahuan 59,813, sikap 11,429 dan perilaku 35,840. Keterlambatan klaim biaya rawat inap peserta KJS akan mengakibatkan pembayaran klaim tidak tepat waktu sehingga diperlukan peningkatan kualitas petugas agar pelaksanaan klaim tidak terlambat. Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku petugas diperlukan pelatihan, seminar, sosialisasi, pemberian motivasi, peningkatan disiplin kerja dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.

 

Kata kunci : Pengetahuan, keterlambatan, klaim.

 


Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Aljunid, Syed Mohamed, 2011, Introduction to UNU Casemix Grouper and IT System in Casemix, Workshop, Bandung, Indonesia

Askes RI, 2013, Modul Pelatihan Pengenalan INA-CBG’s dan Verifikasi, Grup Pendidikan dan Pelatihan, Jakarta, Indonesia

Astuti, Retno Dwi. Riyoko, Dewi Lena, 2008.Tinjauan Akurasi Kode Diagnosis Utama Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 Bangsal Dahlia Di Badan RSUD Sukoharjo Tahun 2007Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1.

Depkes RI, 1999, Pedoman Penggunaan ICD-10, seri 1, Pusat Data Statistik, Jakarta, Indonesia

Kresnowati, Lily . 2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi koding diagnosis dan prosedur medis pada dokumen rekam medis di RS Kota Semarang.

Naga. Mayang Anggraini, 2010, Buku Kerja Praktik Pengkodean Klinis Berdasarkan Rules Dan Konvensi ICD-10, WHO, Jakarta, Indonesia

WHO, International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems (ICD-10), 10th edition, 2011, Malta.

Yuliani,Novita. 2008. Analisis keakuratan kode diagnosis penyakit commotio cerebri pasien rawat inapBerdasarkan icd-10 rekam medic Di rumah sakit islam klaten.Surakarta.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


VISIT COUNTER:

gerEGGe

 

Â