FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM FISHBONE DI RUMAH SAKIT PERTAMINA JAYA TAHUN 2017

Siti Nadya Ulfa

Sari


Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008, Rekam medis adalah dokumen yang berisikan catatan tentang identitas pasien, pemeriksaan, dan pengobatan pasien,rekam medisharus segera dibuat dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan kesehatan. Di Rumah Sakit Pertamina Jaya dalam pengisian rekam medis masih ditemukan ketidaklengkapan. Tujuan dari penelitian ini adalahmelakukan analisis kuantitatif rekam medis rawat inapdan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan rekam medis rawat inap dengan menggunakan metode fishbone. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan observasi terhadap 56 rekam medis rawat inap pada bulan Mei 2017, ditemukan kelengkapan sebesar 74%. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan rekam medis dapat ditemukan dengan melakukan observasi dan wawancara yaitu, waktu untuk melengkapi rekam medis tidak cukup/sibuk, tidak ada sanksi yang diterapkan, kurangnya sosialisasi, pelaksanaan pengisian rekam medis belum sesuai standar proseduroperasional, formulir analisis kuantitatif belum mencakup semua komponen dan pendanaan kelengkapan rekam medis terbatas. Maka disarankan untuk melakukan sosialisasi standar operasional prosedur secara intensif, dan pengadaan sistem reward dan punishment.

 

Kata Kunci : faktor-faktor,  kelengkapan rekam medis rawat inap, fishbone

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Cicilia Lihawa, Muhammad Mansur, dan Tri Wahyu. (2015). Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Dokter di Ruang Rawat Inap RSI Unisma Malang. Jurnal Kedokteran Brawijaya 28, 119-123.

Dian Mawarni. (2013). Identifikasi Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Surabaya: Universitas Airlang-ga.(Skripsi)

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 tahun 2008 Tentang Rekam Medis.

Lily Widjaya. (2015). Modul Audit Pendokumentasian Rekam Medis. Jakarta: Universitas Esa Unggul.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

Nurhaidah, Tatang Harijanto, dan Thontowi Djauhari. (2016). Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Kedokteran Brawijaya 29, 258 – 264.

Pamungkas, Tiara Wahyu, Triyani Mawarti, dan Solikhah. (2010). Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal KESMAS 4, 1-75.

Rahmawati Putri. (2016). Tinjauan Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2016. Jakarta: Universitas Esa Unggul. (Karya Tulis Ilmiah)

Yuri M.Z dan Rahmat Nurcahyo. (2013). TQM: Manajemen Kualitas dalam Perspektif Teknik Industri. Jakarta: PT Indeks.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


VISIT COUNTER:

gerEGGe

 

Â