ETIKA TAYANGAN ADEGAN KEKERASAN DALAM FILM LAGA LAYAR LEBAR (STUDI KASUS DI FILM HEADSHOT)
Sari
Abstract                                                                                                                                    Â
This research is motivated by the violent scenes in the Headshot movie.. The paradigm of this research is postpositivism, using qualitative research methods, and the approach used is case studies. The results of this study concluded that there were still scenes of vulgar violence and sadistic elements in the Headshot film that had not been censored by the Film Censorship Institution (LSF), from the LSF claiming to have called the producers to revise the scene so that the films more worth watching. In each censorship process carried out in a closed manner, the censorship studio in the LSF has five studios. Censorship is carried out for the duration of the film being played. Especially for the Headshot movie, the duration of censorship is 153 minutes, accounting for 35 seconds of cutting and finally airing on the big screen for 117 minutes. Keywords: Violent Scenes. Headshot movie. Film Censorship Institute.
Â
Â
Abstrak
Â
Penelitian ini dilatar belakangi tentang adegan kekerasan yang ada pada film Headshot.. Paradigma penelitian ini adalah postpositivisme, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, serta pendekatan yang digunakan yaitu studi kasus. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ternyata masih ada adegan-adegan kekerasan yang vulgar dan mengandung unsur sadistik dalam film Headshot yang belum disensor oleh Lembaga Sensor Film (LSF), dari pihak LSF mengklaim telah memanggil pihak produser untuk melakukan revisi adegan ulang agar tayangan dalam film tersebut lebih layak untuk ditonton. Dalam setiap proses penyensoran dilaksanakan secara tertutup, studio penyensoran yang ada di LSF terdapat lima studio. Penyensoran dilakukan selama durasi film tersebut diputar. Khusus untuk film Headshot ini durasi penyensoran selama 153 menit, terhitung 35 detik pemotongan dan pada akhirnya tayang ke layar lebar selama 117 menit. Kata Kunci: Adegan Kekerasan. Film Headshot. Lembaga Sensor Film.
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Daftar Pustaka
Ardianto, dkk. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Baskin, Askurifai. 2003. Membuat Film Indi Itu Gampang. Bandung: Kataisis.
Bertens, K. 2003. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gordon, dkk. 1999. Controversies In Media Ethics. Massachusetts: Longman.
http://lampung.tribunnews.com/2016/12/05/film-headshot-bakal-membuatpenonton- merasa-ngilu
http://www.psikologmalang.com/2013/03/bentuk-bentuk-kekerasan.html Diambil tanggal 22 Maret 2017 15:00 WIB
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22787/4/Chapter%20II.pdf
http://sinopsisfilmbioskopterbaru.com/headshot-2016-sinopsis-lengkap-dan/
http://entertainment.kompas.com/read/2016/09/28/125024710/.headshot.diputar.di.am erika.serikat
Jurnal : Ade, Irfan. 2015. Representasi Kekerasan Dalam Film The Raid 2 “Berandalâ€. Surabaya: Undergraduate Thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Jurnal : Kharisma, Novayana. 2011. Representasi Kekerasan Dalam Film “Rumah Dara†(Studi Analisis Semiotik Tentang Representasi Kekerasan Dalam Film “RUMAH DARAâ€). Jakarta: Undergraduate thesis, Faculty of Social Sciences and Political Sciences.
Martin, Mike W, Ronald Schinzinger. 1994. Etika Rekayasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Pambayun, Ellys Lestari. 2013. One Stop Qualitative Research Methodology In Communication. Jakarta : Lentera Ilmu Cendikia.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2014 tentang Lembaga Sensor Film.
PPFI. 2011. Perfilman Indonesia. Jakarta: Perpusnas.
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.
Rabiger, Michael. 2009. Directing the Documentary. Oxford: Elsevier.
Santoso, Thomas. 2002. Teori-teori kekerasan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Shoemaker, Pamela J., & Stephen D. Reese. (1996). Mediating The Message: Theories Of Influences On Mass Media Content, London: Pearson Longman.
Sumaryono, E. 1995. Etika Profesi Hukum, Norma Bagi Penegak Hukum.Yogyakarta: Kanisius.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sumarno, Marselli. 1996. Dasar-dasar Apresiasi Film. Jakarta:PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Turner, dkk. 1987. Rediscovering The Social Group. Oxford: Blackwell.
Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman. Cetakan Pertama. 2010.Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Yin, R.K. 2002. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.