HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, ASUPAN ZAT GIZI MAKRO, RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-11 BULAN DI DESA KADUDAMPIT PANDEGLANG

Asri Nuraldimas, Rachmanida Nuzrina, Idrus Jusat, Vitria Melani, Lintang Purwara Dewanti

Abstract


Pendahuluan Status gizi menentukan tumbuh kembang bayi baik fisik maupun kognitif. Tingginya masalah status gizi pada bayi di Indonesia menyebabkan turunnya derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi antara bayi gizi kurang dan normal di Desa Kadudampit, wilayah Kerja Puskesmas Saketi. Metode Penelitian ini menggunakan correlational design dengan jenis rancangan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah semua populasi yaitu 48 bayi. Berdasarkan analisis menggunakan komputerisasi dengan uji chi square dan independent t test terdapat 10 gizi kurang dan 38 bayi dengan status gizi normal. Hasil uji statistik dengan uji chi square dan independent t test menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan riwayat penyakit, riwayat asi eksklusif, dan asupan gizi makro (karbohidrat, protein, lemak). Pendidikan kesehatan tentang imunisasi sebaiknya diberikan dalam bentuk promosi kesehatan dalam upaya pencegahan permasalahan yang berkaitan dengan status gizi.


Full Text:

PDF

References


Abdullah, H. (2012). Mengapa seorang ibu harus menyusui. Jogjakarta. Flasbook.

Abu a. 2010. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.

Asrar, M., Hadi, H., & Boediman, D. 2017. Pola Asuh, Pola Makan, Asupan Zat Gizi dan Hubungannya dengan Status Gizi Anak Balita Masyarakat Suku Nuaulu di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Jurnal Gizi Klinik Indonesia (The Indonesian Journal of Clinical Nutrition), 6(2), 84- 94.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Penelitian Praktek. Jakarta : Cipta.

Abdullah, N. T., Paratmanitya, Y., & hati, F. s. (2015). Gambaran status gizi anak 12-24 bulan di puskesmas Margangsang kota yogyakarta tahun 2015 : tinjau riwayat pemberian ASI Eksklusif dan kejadian penyakit infeksi. JURNAL gizi dan dietetik indonesia, vol. 3, No. 3, september.

Astari, LD. (2006). Hubungan Konsumsi ASI dan MP-ASI serta Kejadian Stunting anak usia 6-12 Bulan di Kabupaten Bogor . Media Gizi dan keluarga, 30 (1):15-23.

Almatsier. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anik Maryunani. 2012. Inisasi Menyusi Dini, Asi Eksklusif dan Menajemen Laktasi : Jakarta: Egc.

Anggraeni, R. (2015). Klasifikasi Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator Antropometri Berat Badan Menurut Umur Menggunakan Learning Vector Quantization. PekanBaru: Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industi (SNTIKI).

Bappenas, B. P. (2011). Perencanaan Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta: Mentri Perencanaan Pembangunan Nasional.

Bayu, K. (2013). determinan keberhasilan pemberian Air susu ibu Eksklusif. jurnal kedokteran brawijaya, Vol. 27, No.4, agustus .

Balaluka, G. B., Nabugobe, P. S., Mitangala, P. N., Cobohwa, N. B., Schirvel, C., Dramaix, M. W., & Donnen, P. (2012). Community Volunteers Can Improve Breastfeeding Among Children Under Six Months of Age in the Democratic Republic of Congo Crisis. International Breastfeeding Journal, 7(1), 2.

Depkes, R. (2007). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes, R. (2010). Profil Kesehatan Indonesia . Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Devriany, A. (2018). Perbedaan Status Pemberian ASI Eksklusif terhadap Perubahan Panjang Badan Bayi Neonatus . JURNAL MKMI, Vol. 14 No. 1.

Diana, F. M. (2006). Hubungan pola asuh dengan status gizi anak balita di kecamatan kuranji kelurahan pasar ambacang kota padang . Kesehatan masyarakat.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2010. ’’Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Rajawali Pers, Jakarta.

Depkes RI. 2013. ’’Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan : Jakarta.

Devi, M. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Status Gizi Balita di Pedesaan. Teknologi dan Kejuruan, 33(2).

Giri, M. W., Muliarta. N.P, I., & Wahyuni, D. s. (2013). hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di kampung kajanan buleleng. Jurnal sains dan teknologi, VIL. 2, No. 1, april.

Giri, M. K. W. 2013. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan di Kampung Kajanan, Buleleng. JST (Jurnal Sains dan Teknologi), 1(1).

Hidayat, 2014. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Bebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Nurlisa, T. (2015). Gambaran Status Gizi Anak 12-24 Bulan di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta tahun 2015: Tinjauan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dan Kejadian Penyakit Infeksi. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, Vol. 3, No. 3, 149-154.

Juliana, M., Kunayanti, W., & Susilo, j. (2014). pengaruh taburi terhadap status anemia dan status gizi balita gizi kurang. gizi kelinik indonesia.

Jayant, D., Purushottam, A., Deepak, B., Vaishali, D., Piyush, K., & MM Aarif, S. 2010. Socio-cultural Practices in Relation to Breastfeeding, Weaning and Child Rearing Among Indian Mothers and Assessment of Nutritional Status of Children Under Five in rural India. Australasian Medical Journal, 3(9).

Kadir. MPH, D. A. (2014). menelusuri akar masalah rendahnya prsentase pemberian ASI Eksklusif di Indonesia. jurnal al himah, Vol. XV Nomor 1.

Karuniawati, M. C. (2016). Perbedaan Status Gizi berumur 4–6 bulan pada Pemberian ASI Eksklusif dengan ASI Non Eksklusif. Biomedika, Volume 8 Nomor 1.

Kementrian Kesehatan Republik indonesia, K. R. (2016). Profil kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes, RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes, RI. (2011). Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.

Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional 2011-2015. BAPENAS Perencanaan Aksi Nasional Pangan dan gizi. Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI , 2014 Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI, 2010 Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta.

Lestari, D., Zuraida, r., & Larasai, T. (2013). Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang air susu ibu dan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di kelurahan fajar bulan. medical jurnal of lampung university, volume 2 No 4 Februari .

Litbang Kemdikbud. 2014. Kementrian Pendidikan. Jakarta.

Muchfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta : Cakra Ilmu.

Nadimin. 2014. Hubungan Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita di Kabupaten Takalar

Notoatmodjo S. 2010. ’’Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Novitasari, A., & Puruhita, N. 2012. Faktor-faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk pada Balita yang Dirawat Di RSUP dr. Kariadi Semarang (Doctoral Dissertation, Fakultas Kedokteran).

Nilakusuma. (2015). Hubungan Status Gizi Bayi dengan Pemberian ASI Ekslusif Tingkat Pendidikan Ibu Status Ekonomi Keluarga diwilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir. Jurnal Kesehatan Andalas, 38.

Normayanti. (2013). Status pemberian ASI terhadap status gizi bayi usia 6-12 bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 9, No. 4, 155-161.

Prabasiwi, A. (2015). ASI Eksklusif dan Persepsi Ketidakcukupan ASI. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional , Vol. 9, No. 3.

Putri, D. S. (2015). Asupan Zat Besi dan Seng pada Bayi umur 6 —11 bulan di Kelurahan Jati Cempaka, Kota Bekasi, Tahun 2014 . Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol. 14 No 4.

Nency Y, Arifin M.T., 2010. Gizi Buruk Ancaman Generasi yang Hilang. Jakarta. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Keperawatan: Jakarta.

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara. “Data Gizi Buruk Tahun 2015†Batubara : Dinkes Batu Bara.

Profil Profinsi Sumatra Utara. Data Gizi Buruk Tahun 2015. Medan : Dinkes Sumatra Utara.

Rachmadewi, A. (2009). Pengetahuan, Sikap, Dan Praktek Asi Ekslusif Serta Status Gizi Bayi Usia 4-12 Bulan Di Pedesaan Dan Perkotaan. Jurnal Gizi dan Pangan, 4(2): 83 – 90.

Rachmadewi, A., & Khomsan, A. (2009). pengetahuan sikap dan praktek ASI Eksklusif serta status gizi bayi usia 4012 bulan di pedesaan dan perkotaan. jurnal gizi dan pangan , 83-90.

Rumiasih. 2003. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Buruk pada Anak Balita di Kabupaten Magelang[karya tulis ilmiah].Semarang: Universitas Diponegoro.

Razak, A. A., Gunawan, m. A., & budiningsari, R. d. (2009). pola asuh ibu sebagai faktor-faktor kejadian kurang energi protein (KEP) pada anak balita. gizi kelinik indonesia.

Saptiti, s. y. (2013). Analisis Implamentasi Asi Program Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Brangsong 02 Kabupaten Kendel. jurnal kesehatan masyarakat, volume 2, nomor 1.

Sediaoetama. (2010). Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi . Jakarta: Dian Rakyat.

Sediaoetama. (2010). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. jakarta: Dian Rakyat.

Supariasa. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Sattar, S., Ahmed, T., Rasul, C. H., Saha, D., Salam, M. A., & Hossain, M. I. (2012). Efficacy of a High-Dose in Addition to Daily Low-dose Vitamin A in Children Suffering from Severe Acute Malnutrition with Other Illnesses. PLOS one, 7(3), e33112.

Supartini Y. 2012. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : Egc. Setiawan dkk. 2010 . Buku Kebidanan. Jakarta.

Sedigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismail. 2013. ’’Dasar Metode Penelitian. Jakarta : Egc.

Setyawati, V. A. V., & Faizah, Z. 2012. Hubungan antara Asupan Protein, Besi dan Seng dengan Status Gizi pada Anak Balita Gizi Buruk di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang. Jurnal Visikes. April, 11, 48.

Taruna j. 2010. Hubungan Status Ekonomi Keluarga dengan Terjadinya Kasus Gizi Buruk pada Anak Balita di Kabupaten Kampar Provinsi Riau Tahun 2014[karya tulis ilmiah].jakarta : Universitas Indonesia.

Tim Paket Pelatihan Klinik Poned. 2010. Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (poned). Jakarta : Egc.

Widyawati. (2016). Analisis Pemberian MP-ASI dengan Sstatus Gizi pada Anak Usia 12-24 bulan di wilayah Kerja Puskesmas Llesung Batu Empat lawang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(2):139-149.

World Health Organisation.2014. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta: Who Indonesia.

Walker, Allan. 2014. Pediatric Gastrointertinal Disease.Usa:dc Decker.

Wulandari, F. I., & irina. (2013). karakteristik ibu menyusui yang tidak membiarkan ASI Eksklusif di upt pukemas banyolali kabupaten boyolali. jurnal ilmiah rekamedis dan informatika kesehatan, volume.3 NO.2 agustus.

Yudianto, B H., & Titi, s. (2017). Data dan informasi.

Yohannes, T., Laelago, T., Ayele, M., & Tamrat, T. 2017. Mortality and Morbidity Trends and Predictors of Mortality in Under-Five Children with Severe Acute Malnutrition in Hadiya Zone, South Ethiopia: A Four-Year Retrospective Review of Hospital-Based Records (2012–2015). BMC Nutrition, 3(1), 18.

Zhou, H., Wang, X. L., Ye, F., Zeng, L. X. P., & Wang, Y. 2012. Relationship Between Child Feeding Practices and Malnutrition in 7 Remote and Poor Counties, PR China. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 21(2), 234- 240.




DOI: https://doi.org/10.47007/nut.v13i01.3658

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


indexed by
      

Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta - Indonesia
(021) 567 4223 ext 266

View My Stats