PENGUKURAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS(OEE) UNTUK PERBAIKAN PROSES MANUFAKTUR MESIN BEAD GROMMET

Taufiqur Rachman, Arya Wahyu Nugraha

Abstract


Abstract

The bead grommet machine which is the object of this research is one of the machines used by companies engaged in manufacturing, especially tire manufacturing. Based on production report data shows that the achievement of the Grommet Bead Division production is the lowest compared to other divisions. So the purpose of this study is to determine the OEE (Overall Equipment Effectiveness) value and identify losses from the machine bead grommet, and analyze the causes of losses and identify priority corrective actions on the grommet bead machine based on OEE values. In this study the OEE (Overall Equipment Effectiveness) method is used to evaluate the production of bead grommet machines so that the ideal conditions of the equipment can be maintained by eliminating the six big losses. From this study, the OEE value of the ABG-5 bead grommet machine was 54.8% with losses that caused the OEE value of the ABG-5 grommet bead machine not to reach the word class value of 85%, namely the PLC Overload problem. Through brainstorming between departments, priority is given to corrective action by replacing the PLC machine bead grommet ABG-5 and making circulation for the overflow material for cooling water storage in the ABG-5 grommet bead machine.

 

Keywords : productivity, total preventiv maintenance, TPM

 

Abstrak

Mesin bead grommet yang menjadi objek penelitian inimerupakan salah satu mesin yang digunakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur khususnya pembuatan ban.Berdasarkan data laporan produksi menunjukkan bahwa pencapaian produksi Divisi Bead Grommetmerupakan yang terendah dibandingkan dengan divisi lain.Sehinga tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness) danmengidentifikasilosses dari mesin bead grommet, serta menganalisa penyebab losses dan mengidentifikasi prioritas tindakan perbaikan pada mesin bead grommet berdasarkan nilai OEE.Pada penelitian ini metode OEE (Overall Equipment Effectiveness)digunakan untuk mengevalusi hasil produksi dari mesin bead grommet sehingga kondisi ideal dari peralatan dapat dijaga dengan menghilangkan six big losses. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa nilai OEE dari mesin bead grommet ABG-5 sebesar 54.8%denganlosses yang menyebabkan nilai OEE mesin bead grommet ABG-5 belum mencapai nilai word class sebesar 85% yaitu problem PLC Overload. Melalui brainstorming antara departement terkait diperoleh prioritas tindakan perbaikan yaitu dengan mengganti PLC mesin bead grommet ABG-5 dan membuatkan sirkulasi untuk tempat penampungan air pendingin overflow material di mesin bead grommet ABG-5.

 

Kata kunci: produktivitas, TPM, overall equipment effectiveness


References


Ansori,Nachrul dan M. Imron Mustajib. (2013). Sistem Perawatan Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Betrianis dan Robby Suhendra. (2005). Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness sebagai Dasar Usaha Perbaikan Proses Manufaktur Pada Lini Produksi. Jurnal Teknik Industri, Vol : 7 No.2.

Cove, Elsmar. (1996). Business Standard Discussion and Information. https://elsmar.com/. 10 Desember 2016.

Departement Produksi. (1998). Modul Tire Knowledge.

Departement Technical. (2008). Book Tire Technology.

Djunaidi, Much. dan Resti Natasya. (2013). Pengukuran Produktivitas Mesin dengan Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT Sinar SOSRO KPB Cakung. ISSN 2339-028X.

Nakajima, Seichi. (1988). Introduction to Total Productive Maintenace(TPM). Cambridge: Productivity Press Inc.

Gent, Alan N & Joseph D Walter. (2006). The Pneumatic Tire. University Of Akron. USA: U.S Department Of Transportation.

Ginting, Sherly M. (2007). Usulan Perbaikan Terhadap Manajemen Perawatan Dengan Menggunakan Metode Total Productive Maintenance (TPM) di PT Alumunium Extrusio Indonesia (Alexindo). Universitas Gunadarma.

Nursanti, Ida dan Yoko Susanto. (2014). Analisis Perhitungan Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Pada Mesin Packing untuk Meningkatkan Nilai Availability Mesin. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol.3, No.1. ISSN 1412-6869.

Prastito, Reska. (2014). Analisis Efektifitas Mesin Building Two Stages Menggunakan Total Productive Maintenance di Gajah Tunggal Plant D. Tangerang: Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Gajah Tunggal.

Rinawati, Dyah Ika dan Nadia Cynthia Dewi. (2014). Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses Pada Mesin Cavitec Di PT. Essentra Surabaya. ISBN: 978-602-1180-04-4

Septiyan, Agil Habib dan H. Hari Supriyanto. (2012). Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai Pedoman Perbaikan Efektifitas Mesin CNC Cutting. Jurnal Teknik POMITS Vol.1, No.1, (2012) 1-6.

Sondalini, Mike. (2008). OEE: Overall Equipment Effectiveness. Business Industrial Networks. 10 Agustus 2008.

Subiyanto. (2014). Analisis Efektifitas Mesin/Alat Pabrik Gula Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Jurnal Teknik Industri, Vol.16, No.1, Juni2014, 41-50

Sutalaksana, Iftikar Z. dkk. (1979). Teknik Tata Cara Kerja. Edisi Kedua. Bandung: Institut Teknologi Bandung

Triwardani, Dinda Hesti dkk. (2012). Analisis Overall Equipment Effectiveness (OEE) dalam Meminimalisasi Six Big Losses Pada Mesin Produksi Dual Filters DD07.

Wauters, Francis & Jean Mathot. (2002). OEE (Overall Equipment Effectiveness). ABB Inc.

Williamson, Robert M. (2006). Using Overall Equipment Effectiveness: the Metric and Measures. Strategic Work System, Inc.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.