Arahan Pengembangan Obyek Wisata Pantai Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang
Sari
Kabupaten Tangerang sebagai bagian dari sistem perwilayahan Botabek (Bogor, Tangerang dan Bekasi) diberi fungsi sebagai wilayah penyangga (Buffer area) DKI Jakarta untuk kegiatan permukiman dan industri, pengembangan pertanian dan perlindungan terhadap kegiatan yang merusak lingkungan. Keberadaan wilayah penyangga ini antara lain untuk menghindari tumbuhnya Jakarta sebagai Kota yang membawa dampak berbagai inefisiensi. Oleh karena itu dengan dikembangkannya objek-objek pariwisata di Utara Kabupaten Tangerang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Juga menjadi alternatif tujuan wisata di sekitar Jabotabek dengan tidak menghilangkan karakteristik daerah tersebut sebagai daya tarik dan identitas daerah sehingga dapat memenuhi kebutuhan ruang rekreasi bagi masyarakatnya. Keberadaan Pantai Tanjung Pasir yang belum dikembangkan secara optimal merupakan awal terbentuknya suatu arahan pengembangan objek wisata pantai pada khususnya. Pantai ini memiliki potensi menjadi obyek wisata yang menarik karena letaknya menghadap ke Kepulauan Seribu dan berdekatan. Jaraknya hanya sekitar 60 menit dengan menggunakan perahu tradisional yang dilengkapi dengan mesin diesel sehingga antara kedua objek wisata tersebut dapat saling mendukung. Wisatawan yang berasal dari luar kota Tangerang memilih berekreasi ke Pantai Tanjung Pasir karena mereka merasa jenuh dengan kegiatan rutin yang terjadi di Metropolitan Jakarta. Mereka juga merasa bosan atau biasa dengan tempat-tempat rekreasi yang ada di kota. Sedangkan Pantai Tanjung Pasir masih terasa suasana pedesaannya dan terlihat alami. Namun dalam hal pengadaan fasilitas terkesan seadanya dan tidak teratur sehingga pantai ini harus dikembangkan menjadi objek wisata yang menarik tapi tidak menghilangkan karakteristik kawasan tersebut sebab dapat dijadikan daya tarik bagi wisatawan dan sebagai identitas kawasan. Pengoperasian obyek wisata ini nantinya dapat bekerja sama dengan masyarakat sekitar, sehingga terjadi kegiatan yang saling menguntungkan antara pihak pengelola, masyarakat, sekaligus menjaga kebudayaan setempat.
Kata Kunci: Obyek Wisata Pantai, Pantai Tanjung Pasir, PariwisataTeks Lengkap:
PDFReferensi
Baud-Bovy, Manuel and Fred Lawson, “Tourism and Recreation Handbook of Planning and Desainâ€, Architectural Press, London, 1998.
Boyd. H. W., Jr., Westfall. R., dan Stasch.S.F, “Marketing Reaserch: Text and Casesâ€, Irwin, Boston, 1989.
Corbusier, Le, “The City of To-Morrow and It’s Planningâ€, Dover Publicatons, Inc, New York, 1987.
David Osborne, Ted Gaebler, “Reinventing Governmentâ€, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1995.
H. Ivor Soely, “Outdoor Recreation and Urban Environmentâ€, Macmillan, London, 1973.
Jayadiningrat, J.T, “Tata Guna Lahan Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayahâ€, ITB, Bandung, 1992.
Moelyono, “Seminar Rekreasiâ€, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 1980.
Moleong, M.A., R. Lexy J, “.Metodologi Penelitian Kualitatifâ€, PT. Remaja Rosdayakara Bandung, 1996.
Mudrajad Kuntjoro, “Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomiâ€, Erlangga, Yogyakarta, 1993.
Oka A, Yoeti, “Pengantar Ilmu Ekonomiâ€, Angkasa, Bandung, 1996.
Parrel, Patricia, “The Process of Recreation Diagramingâ€, John Wiley and Sons, Canada, 1983.
Singaribuan, Masri dan Sofian Effendi, “Metode Penelitian Surveiâ€, LP3ES, Jakarta, 1989.
Sugiarto, Ekaharyono, Willy, “Penghijauan Pantaiâ€, Panebar Swadaya, Jakarta, 1996.
Sugiarto, Endah dan Sri Sulastiningrum, “Pengantar Akomodasi dan restoranâ€, Garamedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996.
Wahab, Saleh, “Manajemen Kepariwisataanâ€, Pradaya Paramita, Jakarta, 1996.
William T. Goodban, Jack J. Hayslett, A.I.A, “Architecrutal Drawing and Planning, Gambar dan Perencanaan Arsitekturâ€, Erlangga, Jakarta, 1995.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
VISIT COUNTER: