Strategi Pengembangan Wisata Kota Tua Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Urban Heritage (Studi Kasus : Koridor Kali Besar, Jakarta Barat)
Sari
Koridor Kali Besar merupakan salah satu urban heritage district atau kawasan kota tua di Jakarta. Urban Heritage hadir sebagai kesatuan dari aspek fisik suatu bangunan, ruang publik dan morfologi kota yang diwariskan untuk generasi saat ini dan yang akan datang. Keberadan urban heritage sebagai warisan sejarah dan kebudayaan dapat menunjukkan identitas asli sebuah kota. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Jakarta berkembang mengikuti pola keinginan masyarakat tanpa memperhatikan eksistensi akar sejarah dan kebudayaan yang ada. Keberadaan urban heritage semakin tersingkir dan terlupakan akibat modernisasi yang terjadi. Padahal apabila dikelola dan dimanfaatkan secara tepat, tidak menutup kemungkinan urban heritage tourism dapat menjadi sumber pendapatan daerah yang dapat mendorong pertumbuhan perekonomian kota. Pemerintah DKI Jakarta termasuk lambat dalam usaha pengembangan Kawasan Kota Tua Jakarta, termasuk Kawasan Kali Besar. Selama lebih dari 30 tahun, rencana revitalisasi kota tua hanya menjadi sekedar wacana, tanpa ada realisasi yang berarti. Kendala-kendala yang dihadapi dalam usaha pengembangan kawasan kota tua yang telah dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta antara lain produk unggulan yang kurang berkembang, penurunan kualitas dan kuantitas bangunan di kawasan kota tua, kurangnya SDM yang berkualitas, kurangnya sarana-prasarana, kurangnya promosi dan kurangnya peran serta masyarakat. Agar usaha pengembangan dapat berhasil, diperlukan strategi pengembangan yang tepat. Studi ini bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan urban heritage tourism yang paling tepat, yang dapat diterapkan di Koridor Kali Besar. Variabel penelitian yang digunakan mencakup beberapa aspek, yaitu kondisi fisik bangunan, sarana dan prasarana penunjang kegiatan, lalu lintas serta aksesibilitas, dan kondisi lingkungan, baik alamiah maupun buatan, termasuk di dalamnya kondisi kebersihan, keamanan dan kenyamanan lingkungan. Penilaian dilakukan melalui pengamatan langsung, penyebaran kuesioner dan wawancara. Didukung dengan data-data sekunder yang diperoleh. Data-data variabel penelitian yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menyusun suatu strategi. Strategi diperoleh dengan cara melakukan analisis internal dan eksternal untuk mengetahui faktor-faktor strength, weakness, opportunity serta threat yang dimiliki oleh obyek studi. Kemudian tiap faktor dimasukkan kedalam mariks SWOT sehingga keluarlah strategi pengembangan SO, ST, WO dan WT yang diharapkan.
Kata Kunci: Pariwisata, Urban Heritage, Analisis SWOTTeks Lengkap:
PDFReferensi
Creaco, S. And Querini, G, “Tourism and Sustaiable Economic Developmentâ€, New York, 2001
Dundu dan Elita, P, â€30 Tahun Revitalisasi Kota Tua Cuma Sebatas Konsepâ€. Kompas Jakarta, 2005.
Inskeep, E, “Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approachâ€, John Wiley & Sons Inc, New York, 1991.
Mustafa, â€Teknik Samplingâ€, Unpar, Bandung, 2000.
Orbasli, A, “Tourist in Historic Towns: Urban Conservations and Heritage Managementâ€,, E & FN Spon, London, 2000.
Soesilo, N, â€Manajemen Strategik di Sektor Publikâ€,. Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta, 2000.
Subroto, G, â€Analisis SWOT Tinjauan Awal Manajemen: Sebuah Pengenalan Inovasi Program Pada Sekolah Kejuruanâ€, Jakarta, 2000.
Yale, P, “From Tourist Attraction in Heritage Tourism, New York, 1991.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
VISIT COUNTER: