Identifikasi Potensi Kemampuan Masyarakat Kampung Matraman Salemba dalam Peningkatan Kualitas Rumah Sesuai Prinsip Rumah Sehat
Sari
Dalam rangka penyediaan perumahan yang layak, sejumlah besar masyarakat di negara-negara berkembang telah menyediakan perumahan dalam bentuk pembangunan dan peningkatan kualitas rumahnya. Penyediaan rumah secara informal ini juga terjadi di DKI Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kemampuan masyarakat dan faktor-faktor peningkatan kualitas rumah. Untuk mencapai tujuan, penelitian ini menggunakan strategi riset survai,dengan menggunakan kuesioner sebagai alat utama, delapan puluh delapan responden diwawancarai. Dari hasil analisis deskriptif kualitatif terhadap kuesioner, secara umum masyarakat Kampung Matraman Salemba memiliki potensi kemampuan dalam peningkatan kualitas rumah. Kemampuan yang dimiliki tersebut didasarkan pada tingkat pemenuhan tiap indikator, sebagai bagian dari kriteria kemampuan yang telah disusun dan didasarkan pada kriteria rumah yang sehat (dengan rata-rata tingkat pemenuhan tiap-tiap indikator lebih dari 76,9% responden). Selain itu, kemampuan masyarakat dalam peningkatan kualitas rumah dipengaruhi oleh faktor-faktor: ketersediaan pembiayaan (terkait dengan sumber pendapatan, struktur pengeluaran, dan sumber pembiayaan dalam peningkatan kualitas rumah; jumlah anggota keluarga dalam tiap rumah tangga; pengetahuan penghuni tentang rumah sehat; dan status kepemilikan rumah.
Kata kunci: kemampuan masyarakat, peningkatan kualtias rumah, prinsip rumah sehat
Teks Lengkap:
PDFReferensi
American Public Health Association. 1960. Basic Principle of Healthful Housing, New York
Austin, Richard L., Designing With Plant. 1982
Badan Standardisasi Nasional. 2004. Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan (SNI 03-1733-2004). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Bodgen, A., dkk. “Indicators of Local Housing Affordability: Comparative and Spatial Approachesâ€, makalah penelitian, dalam Real Estate Economics. 1997. Singapura
BPS DKI Jakarta. 2001, 2004. Matraman Dalam Angka. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
——. 2007. Jakarta Dalam Angka. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Dagun, Save, M., 2002. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: LPKN
Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2006. Pedoman Umum NUSSP versi 1.2. Jakarta: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
Frick, Heinz. “10 Patokan Untuk Rumah Ekologis Sebagai Rumah Sehatâ€. Artikel dalam Http://www.panda.org. Jakarta.
Gunawan, Rudy. 1982. Pedoman Perencanaan Rumah Sehat, Surabaya: Yayasan Sarana Cipta.
Hugh-Jones, Stephen., and Carsten, Janet., 1995. About the House: Levi-Strauss and Beyond, Cambridge: Cambridge University Press.
Jensen, Inge. 2004. Upgrading Of Urban Slums And Squatter Areas. Washington D.C.: UN-Habitat.
Kellett P., Toro A., & Haramoto E. 1993. Dweller-Initiated Changes and Transformations of Social Housing: Theory and Practice in The Chilean Context. Open House International. Vol. 18
Krieger J and Higgins DL. “Housing and Health: Time Again for Public Action†2002. artikel dalam Public Health Journal. Vol. 92: 5
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 1999. Kepmenkes RI No. 829/ Menkes/ SK/ VII/ 1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta : Departemen Kesehatan.
Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia. 2002. Kepmen. Kimpraswil. No: 403/KPTS/M/2002, Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat). Jakarta: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
Neufert, Ernst. 2002. Neufert Architects’ Data, Second (International) English Edition, Newyork: Granada-Halsted Press.
Papanek, Victor. 1995. The Green Imperative: Ecology and Ethics in Design and Architecture. London: Thames and Hudson
Revi, Aromar, dkk. “Indicators for urban environmental services in Lucknow–process and methodsâ€. artikel, dalam International Institute for Environment and Development. 1999. Environment & Urbanization (Vol 11 No. 2). artikel versi online, dalam Http://www.eau.sagepub.com. Jakarta.
Santoso, Jo. 2006. [Menyiasati] Kota Tanpa Warga. Jakarta: KPG-Centropolis
Silas, Johan. “Perkembangan Perumahan Indonesia; dalam dan sekitar abad XXâ€, artikel, dalam Http://www.indie-indonesie.nl. Jakarta.
——. “Perancangan Perumahan Rakyat Terpadu: Pendekatan Empirik Dan Lingkunganâ€, artikel, dalam Http://www.mukimits.com. Surabaya.
——. tanpa tahun. “Perbaikan Kampung Sebagai Alternatif Program Perumahan Kotaâ€. artikel, dalam Silas, Johan (ed.). KIP: Program Perbaikan Kampung di Surabaya 1969-1982, suatu inventarisasi dan evaluasi. Surabaya: BPP. PPK-Pemerintah Kotamadya Dati II Surabaya.
Tipple, A.G. and Wilkinson, N. 1991. "Self-help Transformation of Governmentbuilt Flats". artikel, dalam Mathey, E.K. (ed). Beyond Self-Help Housing. Mansell: London.
Tipple, A.G. 2000. Extending Themselves: User-Initiated Transformations of Government Built Housing in Developing Countries. Liverpool: Liverpool University Press.
Turner, John F.C. 1976. Housing By People Towards: Autonomy In Building Environments. London: Marlon Boyars.
——. “Housing as A Verbâ€. bab 7 dalam Turner, John F.C. dkk. (ed.). 1972. Freedom to Build. New York: The Macmilan Company.
Tipple, A.G. Master, G.A. and Garrod, G.D. 2000. “An Assessement of the Decision to Extend Government-built Houses in Developing Countriesâ€. Urban Studies. Vol. 37
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
VISIT COUNTER: