HUBUNGAN SELF REGULATION DENGAN SELF DETERMINATION (STUDI PADA MAHASISWA AKTIF SEMESTER GENAP 2013/2014, IPK ≤ 2.75, FAKULTAS PSIKOLOGI, UNIVERSITAS X, JAKARTA)

Yuli Azmi Rozali

Sari


Abstract

Students who are motivated towards their task, will be able to perform its task properly and independently, as well as having a high level of creativity in their work, so that students are expected to produce satisfactory academic achievement. However, students with lower educational achievement measured in GPA, a student who is suspected of having a low self-sufficiency. They are not motivated to follow the teaching and learning process in higher education. This study is a quantitative non-experimental study, the subjects are 32 people with a GPA of ≤ 2.75. Researchers used a non-probability sampling to determine the study sample. The technique used is purposive sampling. The research instrument is a questionnaire with Likert scale adapted to the theory of self-regulation Zimmerman, and Ryan and Deci self determination that will be given to research subjects. With each reliability value for self-regulation (α) = 0.899 and for self-determination (α) = 0789, the number of items berjumlah18 item self-regulation, and self-determination are 40 items. Based on the results of the analysis, found that self-regulation does not have a correlation with self-determination. Or in other words that self-regulation does not affect self-determination. The results of this study also show the data that self regulatioan only contribute 10% towards self-determination. There are other more important factors in the formation of self-determination, such as student engagement factor of the learning task engagement.

Keywords: self regulation, self-determination, and engagement.

 

Abstrak

Mahasiswa yang memiliki motivasi terhadap tugasnya, akan mampu melakukan tugasnya tersebut dengan baik dan mandiri, serta memiliki tingkat kreativitas yang tinggi dalam mengerjakan tugasnya, sehingga diharapkan mahasiswa dapat menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan. Namun mahasiswa dengan prestasi belajar yang rendah yang terukur dalam IPK, diduga adalah mahasiswa yang memiliki kemandirian yang rendah. Mereka tidak termotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar yang ada di Perguruan Tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimen, dengan subyek berjumlah 32 orang dengan IPK ≤ 2.75. Peneliti menggunakan non probability sampling untuk menentukan sampel penelitian. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner dengan skala Likert yang disesuaikan dengan teori self regulation Zimmerman, dan self determination Ryan dan Deci yang akan diberikan kepada subyek penelitian. Dengan masing-masing nilai reliabilitas untuk self regulation (α) = 0.899 dan untuk self determination (α) = 0.789, jumlah item self regulation berjumlah18 item, dan self determination berjumlah 40 item. Berdasarkan dari hasil analisis, diperoleh bahwa self regulation tidak memiliki hubungan dengan self determination. Atau dengan kalimat lain bahwa self regulation tidak memengaruhi self determination. Hasil penelitian ini juga menghasilkan data bahwa self regulatioan hanya menyumbangkan sebesar 10% terhadap self determination. Terdapat factor lain yang lebih penting dalam pembentukan self determination, seperti factor pelibatan mahasiswa terhadap tugas-tugas belajarnya (engagement).

Kata kunci: self regulation, self determination, engagement.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arikunto, Suharsimi. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. (Edisi revisi V). PT. Rineka Cipta. Jakarta, 2002

Chen, Catherine S. (2000).. Self-regulated learning strategies and achievement in an introcuction to information systems coures. http://www.asra.org/jtlp/chenspring 2002.pdf di akses tanggal 29 April 2014

Csikszentmihalyi, M., Shernoff, David J.,Schneider, Barbara, Shernoff, Elisa Steele. Student engagement in high school classrooms from the perspective of flow theory. http://www.docks.google.com/viewer?d1=v&q=cache.cpg di akses tanggal 29 April 20140

Hurlock, B. Elizabeth. Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. (Edisi kelima). Erlangga, 1989

Kerlinger, F.N. Azas-azas penelitian behavioral. (ahli bahasa R Simatupang, Landung & H.J., Koesoemanto). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta,2007

Ryan, Richard M., and Deci, Edward L. Self-determination theory and the facilitation of intrinsic motivation, social development, and well-being. American Psychology Association, Inc. Vo. 55, No. 1, 68-78, 2000

Safitri, Respati, Amanah, dan Rozali. Profil kebutuhan mahasiswa universitas esa unggul. (tidak dipublikasikan). Jakarta. 2009

Self determination theory. http://www.psych.rochester.edu/SDT/ di akses tanggal 12 Mei 2014

Sugiyono. Metode penelitian administrasi. Bandung: Alfabeta. Bandung, 2002

Winarsunu, Tulus. Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. (Cetakan ke 4). UMM Press. 2007

Zimmerman, Barry J. (2010). Self-regulated learning and academic achievement: an overvie. http://www.unco.edu/cebs/psychology/kevipough/motivation.project/ di akses tanggal 22 April 2014


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.