KEDUDUKAN HUKUM ANAK YANG DILAHIRKAN MELALUI IBU PENGGANTI (SUBROGATE MOTH
Abstract
Pada dasarnya teknologi bayi tabung yang dilakukan dengan meminjam rahim orang lain dapat diterima di dunia medis, namun jika praktek tersebut dilakukan di Indonesia dapat menimbulkan banyak permasalahan. Selain permasalahan etika dan moral, penerapan bayi tabung dengan meminjam rahim orang lain juga dapat menyebabkan permasalahan hukum. Permasalahan yang timbul dari aspek hukum, khususnya hukum Islam, antara lain mengenai pandangan hukum Islam terhadap perbuatan penitipan janin dan kedudukan hukum anak yang dilahirkan dari perbuatan penitipan janin tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan persoalan-persoalan dengan pokok permasalahan sebagai berikut Bagaimanakah ketentuan penitipan janin dan kedudukan hukum anak yang dilahirkan melalui Ibu pengganti (Surrogate Mother) menurut hukum Islam? Bagaimanakah hubungan hukum anak yang lahir dari ibu pengganti terhadap ibu pengganti (Surrogate Mother) menurut Hukum Islam? Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai penulis adalah untuk mengetahui bagaimanakah ketentuan penitipan janin dan kedudukan hukum anak yang dilahirkan melalui Ibu pengganti (Surrogate Mother) menurut hukum Islam dan untuk mengetahui bagaimanakah hubungan hukum anak yang lahir dari ibu pengganti terhadap ibu pengganti (Surrogate Mother) menurut Hukum Islam. Tipe penelitian hukum yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Tipe Penelitian Hukum Normatif
Kata Kunci: Kedudukan Hukum Anak, Ibu Pengganti, Hukum Kekeluargaan Islam
Full Text:
PDFReferences
Abdul Azis Dahlan, et. Al. Ensiklopedia Hukum Islam. Cet. 1. Jilid, 4. Ichtiar Baru van Hoeve. Jakarta, 1996.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed.2. Cet.9. Balai Pustaka. Jakarta, 1997.
Hazairin. Hukum Kewarisan Bilateral Menurut al-Qur’an dan Hadits. Cet. 5. PT. Tintamas Indonesia. Jakarta, 1981.
Rancangan Undang-Undang Hukum terapan Pengadilan Agama Bidang Perkawinan.
Kartono Muhammad. Teknologi Kedokteran dan Tantanganya Terhadap Bioteka. Cet. 1. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1992.
Mohammad Daud Ali, hukum Islam. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia. Cet.X. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2002.
Muhammad Darrudin. Reproduksi Bayi Tabung Ditinjau Dari Hukum Kedokteran, Hukum Perdata, Hukum Islam. Cet. 1. Kalam Mulia. Jakarta, 1997.
Muhammad jawad Mughniyah. Fiqih lima Mazhab: Ja’fari, Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali, cet. 1. PT Lentera Basritama. Jakarta, 1996.
Neng Djubaedah, Sulaikin Lubis, Farida Prihatini. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, PT. Hecca Mitra Utama. Jakarta, 2005.
Sajuti Thalib. Hukum Kekeluargaan Indonesia. Cet. 5. Penerbit Universitas Indonesia, UI-Press. Jakarta, 1986.
Soerjono Soekanto. Aspek Hukum Kesehatan (Suatu Kumpulan Catatan). Cet. 1. IND-HILL.CO. Jakarta, 1989.
Sulaiman Rasjid. Fiqih Islam (Hukum Fiqih Lengkap). Cet. Ke-25. CV. Sinar Baru. Jakarta,1992.
Undang-Undang tentang Perkawinan. UU No. 1 Tahun 1974, LN. No. 1 Tahun 1974.
Yusuf Qardhawi. Fatwa-fatwa Kontemporer. Jil. 1. Cet V. Gema Insani Press. Jakarta, 1996.
DOI: https://doi.org/10.47007/lj.v12i2.1334
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
Telp : 021 5674223 ext 266
email : [email protected]
Visitor Statistic