ANALISIS PERBEDAAN POLA KONSUMSI MAKANAN DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKROMASYARAKAT WILAYAH PULAU SUMATERA DAN JAWA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2010)
Abstract
Abstract
Food Consumption pattern in general is influenced by environmental and cultural factors. Culture and environment usually led people to behave in order to fulfill their basic biological needs, including the need for food. Culture affects a person in deciding what to eat, how to process the food, and to whom, and under what conditions the food is consumed. The diversity of food consumption at the household level closely related to demographic characteristics, social, economic as well as the potential of local natural resources. That difference, along with constraints in the food distribution among regions, causing food consumption patterns between regions will vary from one region to another. The sample was all the community age 4-97 years old who lived in Sumateran and jawa Island. This was a descriptive study with cross sectional design using secondary data from RISKESDAS 2010. Data analysis was performed by descriptive and inferential test Independent T Test. The results showed food consumption pattern among Jawa and Sumatera Community relatively similar, but several food were different from two region which shows the traditional food in that provinces. For almost all age group, the analysis showed that there is significant different of macronutrient intake between Jawa and Sumatera community (p<0.005).
 Keywords: Food pattern, macronutrient, Sumatera and Java Island
Â
Abstrak
Pola makan secara umum dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kebudayaan. Kebudayaan dan lingkungan sekitar menuntun orang dalam berperilaku dan memenuhi kebutuhan dasar biologisnya, termasuk kebutuhan terhadap pangan. Budaya mempengaruhi seseorang dalam menentukan apa yang akan dimakan, bagaimana pengolahan, persiapan, dan penyajian, serta untuk siapa, dan dalam kondisi bagaimana pangan tersebut dikonsumsi. Keragaman konsumsi pangan di tingkat tumah tangga erat kaitannya dengan ciri-ciri demografis, aspek sosial, ekonomi serta potensi sumber daya alam setempat. Perbedaan tersebut, ditambah dengan kendala dalam distribusi pangan antar daerah, menyebabkan pola konsumsi makanan antar daerah akan bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Sampel penelitian ini adalah seluruh masyarakat berusia 4-97 tahun yang tinggal di wilayah pulau Sumatera dan Jawa. Penelitian ini bersifat deskriptif cross sectional dengan menggunakan data sekunder Riset kesehatan Dasar 2010. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensia dengan uji Independent T Test. Hasil penelitian menunjukkan pola konsumsi masyarakat Jawa dan Sumatera relatif sama dengan perbedaan beberapa sumber bahan makanan yang tersedia serta merupakan tradisi wilayah setempat. Pada Sebagian besar kelompok umur terdapat perbedaan yang signifikan pada asupan zat gizi makro berdasarkan wilayah Jawa dan Sumatera (p<0.05).
Kata kunci: Pola konsumsi, zat gizi makro, Pulau Sumatera dan Jawa
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Daftar Pustaka
Apomfires, F. (2002). Makanan pada komunitas adat Jae: Catatan sepintas lalu dalam penelitian gizi. Jurnal Antropologi Papua, 1(2).
Arisman. (2002). Buku ajar ilmu gizi: Gizi dalam daur kehidupan. Palembang: Buku Kedokteran
Bahri, S. (2003). Pola makan vegetarian dan non vegetarian pada kelompok Maitreya Indonesia di Medan. (Skripsi), Universitas Sumatera Utara, Medan.
Balitbangkes. (2009). Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Balitbangkes. (2010). Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2010. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI. (2000). Rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat. Jakarta.
Foster, A. (1986). Antropologi kesehatan. Jakarta: UI-Press.
Fauci et al. (2008). Harrison’s Principle of Internal Medicine, (17th ed) (page. 1553-1558). New York: McGraw-Hill.
Husaini. (1996). Makanan bayi bergizi. (Cetakan ke-7). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Moehji, S. (1985). Ilmu gizi. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Nurmalia, D. (2013).Pengetahuan gizi, body image, dan status gizi remaja di SMA Islam Athirah Makassar.
Sediaoetama, A. (2004). Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi. (edisi kelima, hal: 1-244). Jakarta: Dian Rakyat.
Suhardjo. (1986). Pangan, gizi, dan pertanian. Jakarta: UI Press.
Suhardjo. (1989). Sosio budaya gizi. Bogor: PAU Pangan dan Gizi IPB, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi.
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syahhril, M. (2002). Pola makan keluarga pada Suku Batak Toba dan Suku Jawa di Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2002. (Skripsi). Universitas Sumatera Utara, Medan.
Santoso, S, dkk. (2004). Kesehatan dan gizi, (cetakan kedua). Jakarta: PT. Asdi Mahasatya
WHO. (2004). Diakses dari:http://www.who.
int/gho/ncd/risk_factors/overweight/en/
DOI: https://doi.org/10.47007/nut.v8i2.1614
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta - Indonesia
(021) 567 4223 ext 266