HUBUNGAN LINGKAR PERUT, KONSUMSI GULA DAN LEMAK DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PEGAWAI DIREKTORAT POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Abstract
Consuming excessive amounts of sugar and fat can cause increased abdominal circumference. This condition can lead to central obesity that closely related to hyperglycemia which is the early signs and symptoms of non-communicable diseases (NCD). The aim of this study was to analyze the correlation between abdominal circumference, consumption of sugar and fat with blood glucose levels in employees of Directorate Poltekkes Kemenkes Jakarta II. This research was conducted at Directorate Office of Poltekkes Kemenkes Jakarta II. The study design was cross sectional in 39 healthy adults, using simple random sampling. The data of sugar and fat consumption were obtained from 2x24 hours food recall interview. The abdominal circumference was measured using metlin, and fasting blood glucose was measured using glucometer. The analytical tests used Spearman. There were a correlation between sugar consumption (p = 0.000, r = 0.613) and abdominal circumference (p = 0.028; r = 0.352) with fasting blood glucose but there was no correlation between fat to fasting blood glucose. In addition consumption of sugar and abdominal circumference were correlated to fasting blood glucose.
Keywords: abdominal circumference, consumption of sugar and fat, fasting blood glucose levels
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
World Health Organization. (2017). Noncommunicable Diseases. Diperoleh di : http://www.emro.who.int/nutrition/strategy/salt-policy-statement.html. Diakses 14 November 2017.
KEMKES R. (2017). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Penyakit tidak Menular (2012) Jakarta: Arsip KEMKES RI. Available at: http://www. depkes. go. id/download. php. 2012. Diakses 14 November 2017.
World Health Organization. (2008) Waist circumference and waist-hip ratio: report of a WHO expert consultation, Geneva, 8-11 December 2008. Diperoleh di: http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44583/9789241501491_eng.pdf;jsessionid=7566F6BEB73AC7D048E9AA090C2645E9?sequence=1. Diakses 14 November 2017.
Bantas K, Muljati S, Susilawati MD. Perbandingan IMT dan Indikator Obesitas Sentral terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 (Dmt2) (Analisis Data Sekunder Baseline Studi Kohor Ptm di Kelurahan Kebon Kalapa Bogor Tahun 2011). Indonesian Bulletin of Health Research, 2015, 43 (1).
Atmarita A, Jahari AB, Sudikno S, Soekatri M, Asupan gula, garam, dan lemak di Indonesia: Analisis Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014. Gizi Indonesia, 2017, 39 (1), 1-14.
Safitri F. (2014). Hubungan Konsumsi Pangan, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi dengan Tekanan Darah dan Glukosa Darah pada Mahasiswa IPB. [Skripsi] Fakultas Ekologi Manusia IPB: Bogor.
World Health Organization. Noncommunicable Diseases (2017). Diperoleh di: http://www.emro.who.int/nutrition/strategy/salt-policy-statement.html. Diakses 14 November 2017.
Indrayana S, Palupi NS. Strategi Implementasi Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak untuk Pencegahan Risiko Penyakit Tidak Menular. Jurnal Mutu Pangan, 2014, 1 (2), 159-164.
Fitria E, Zulhaida A, Hanum S. Hubungan Pola Konsumsi dengan Diabetes Melitus Tipe 2 pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Dr. Fauziah Bireuen Provinsi Aceh. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2016, 26(3), 145-150.
Lathifah N. (2013). Perbedaan Kadar Glukosa Darah Orang Dewasa dengan IMT Gemuk serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Di Politeknik Kesehatan Jakarta II Kampus A [KTI]. Jakarta: Politeknik Kesehatan Jakarta II.
Nurjanah F, Roosita K. Gaya Hidup Dan Kejadian Sindrom Metabolik Pada Karyawan Laki-Laki Berstatus Gizi Obes Di Pt. Indocement Citeureup. Jurnal Gizi dan Pangan, 2015, 10 (1).
Nomor PM. Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula. Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan Untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 617).
Darwin P. (2013). Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Yogyakarta: Sinar Ilmu.
Sofiana L, Prabowo T. (2014). Hubungan Lingkar Pinggang Dengan Kadar Gula Darah Pada Orang Yang Berisiko Diabetes Melitus Tipe 2 Usia Dewasa Di Gandu Sendangtirto Berbah Sleman Yogyakarta (Doctoral dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).
Siervo M, Montagnese C, Mathers JC, Soroka KR., Stephan BC, Wells JC. Sugar consumption and global prevalence of obesity and hypertension: an ecological analysis. Public health nutrition, 2014, 17(3), 587-596.
Rabaity A, Sulchan M. Konsumsi Gula Sederhana Dan Aktifitas Fisik Sebagai Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Obesitik Pada Remaja Awal. Journal of nutrition college, 2012, 1(1), 185-191.
Ramayulis R. (2014). Slim Is Easy. Jakarta Timur: Penebar Swadaya Grup.
Jati LU. Perbedaan Asupan Lemak, Lingkar Pinggang Dan Persentase Lemak Tubuh Pada Wanita Dislipidemia Dan Non Dislipidemia. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 2014, 2 (5), 292-299.
Parry S, Woods R, Hodson L, Hulston C. A single day of excessive dietary fat intake reduces whole-body insulin sensitivity: the metabolic consequence of binge eating, Nutrients, 2017, 9 (8), 818.
Smuningsih R. (2013). Pengaruh Konsumsi Lemak Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta Cempo Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Indonesia PE. (2015). Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. PB. PERKENI.
Ugahari LE, Mewo YM, Kaligis SH. Gambaran kadar glukosa darah puasa pada pekerja kantor. Jurnal e-Biomedik, 2016, 4(2).
Yusnanda F, Rochadi RK, Maas LT. Pengaruh Kebiasaan Makan Terhadap Kejadian Diabetes Mellitus Pada Pra Lansia Di Blud Rsu Meuraxa Kota Banda Aceh. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2018, 1(2).
Fahrudini F, Muflikhatin SK, Masnina R. (2015). Hubungan Antara Usia, Riwayat Keturunan dan Pola Makan dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Ruang Flamboyan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Santosa A, Trijayanto PA, Endiyono E. Hubungan Riwayat Garis Keturunan dengan Usia Terdiagnosis Diabetes Melitus Tipe II. URECOL, 2017, 1-6.
Khairunisa N. (2016). Hubungan Kebiasaan Merokok, aktivitas Fisik, Konsumsi Gula, dan Status Gizi dengan Kadar Malondialdehide (MDA) dan Glukosa Darah pada Orang Dewasa. [Thesis] Sekolah Pascasaraja Fakultas Ekologi Manusia IPB: Bogor.
Ardiningsih ES, Sartika RAD. (2013). Faktor-Faktor Berhubungan dengan Hiperglikemia pada Orang Dewasa di Kota Depok dan Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder). Depok: Universitas Indonesia.
Dolongseda FV, Massie G, Bataha Y. Hubungan Pola Aktivitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Pancaran Kasih Gmim Manado. Jurnal Keperawatan, 2017, 5(1).
Rosyada A, Trihandini I. Determinan Komplikasi Kronik Diabetes Melitus pada Lanjut Usia. Kesmas: National Public Health Journal, 2013, 7(9), 395-402.
Sofiana L, Prabowo T. (2014). Hubungan Lingkar Pinggang Dengan Kadar Gula Darah Pada Orang Yang Berisiko Diabetes Melitus Tipe 2 Usia Dewasa Di Gandu Sendangtirto Berbah Sleman Yogyakarta. Doctoral dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta.
Rahmawati D. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014. Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
Kusteviani F. Faktor yang berhubungan dengan obesitas abdominal pada usia produktif (15-64 tahun) di Kota Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2015, 3(1), 45-56.
Septyaningrum N, Martini S. Lingkar perut mempunyai hubungan paling kuat dengan kadar gula darah. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2014, 2(1), 48-58.
Rasad H, Dashtabi A, Khansari M, Chaboksavar F, Pahlavani N, Maghsoudi Z, Entezari MH. The effect of honey consumption compared with sucrose on blood pressure and fasting blood glucose in healthy young subjects. Global Journal of Medicine Research and Studies, 2014, 1(4),117-21.
Yalçın TAA, Rakıcıoğlu N. The effects of meal glycemic load on blood glucose levels of adults with different body mass indexes. Indian journal of endocrinology and metabolism, 2017, 21(1),71.
Banjarnahor E, Wangko S. Sel Beta Pankreas Sintesis Dan Sekresi Insulin. Jurnal Biomedik, 2012, 4(3).
Suriani N. (2012). Gangguan Metabolisme Karbohidrat pada Diabetes Melitus [Thesis]. Malang: Brawijaya.
Prabawati KR. (2012). Mekanisme Seluler dan Molekular Resistensi Insulin. Tugas Biokimia. Program Pasca Sarjana Ilmu Biomedik. Fakultas Kedokteran Brawijaya, Malang.
MacDonald IA. A review of recent evidence relating to sugars, insulin resistance and diabetes. European journal of nutrition, 2016, 55 (2), 17-23.
Hsu MC, Wang ME, Jiang YF, Liu HC, Chen YC, Chiu CH. Long-term feeding of high-fat plus high-fructose diet induces isolated impaired glucose tolerance and skeletal muscle insulin resistance in miniature pigs. Diabetology & metabolic syndrome, 2017, 9(1), 81.
Dewi M. Resistensi insulin terkait obesitas: mekanisme endokrin dan intrinsik sel. Jurnal gizi dan pangan, 2007, 2(2), 49-54.
Haris S, Tambunan T. Hipertensi pada sindrom metabolik. Sari pediatri. 2016, 11(4), 257-63.
Byrne CD, Targher G. Ectopic fat, insulin resistance, and nonalcoholic fatty liver disease: implications for cardiovascular disease. Arteriosclerosis, thrombosis, and vascular biology, 2014, 34(6), 1155-61.
Manungkalit M, Purbosari AD. Hubungan Lingkar Pinggang Dengan Faktor Risiko Diabetes Mellitus (Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Dan Indeks Massa Tubuh) Pada Usia Dewasa Awal Di Wilayah Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi (Correlation Between Waist Circumference and Diabetes Mellitus Ris. Jurnal Ners LENTERA, 2015, 3(1), 21-30.
DOI: https://doi.org/10.47007/nut.v11i01.2750
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta - Indonesia
(021) 567 4223 ext 266